Pada tulisan sebelumnya kita telah memabahas bagaimana menyikapi lingkungan bermain anak secara cerdas bila lingkungan bermainnya kondusif. Nah, pada kesempatan ini akan kita bahas bersama untuk bersikap cerdas menyikapi lingkungan bermain anak (bagian 2) bila lingkungan bermainnnya kurang mendukung. Ini dia beberapa hal yang bisa kita lakukan:
1. Memastikan anak untuk tidak bermain dengan teman yang berperangai buruk dan pilih teman yang sekiranya tidak terpengaruh lingkungannya. Pastilah ada satu atau dua anak yang masih baik di antara lingkungan yang tidak mendukung itu. Mengapa kita harus mendidik anak dan mencarikan teman yang baik di dalam lingkunan yang tidak mendukung? Serigala sangat suka domba yang sendirian daripada yang ada dalam gerombolan. Karena itulah, jika ada anak baik yang mereka tidak berkawan dengan anak baik yang lain, maka sangat mungkin si anak baik tadi terpengaruhi lingkungan buruk. Jadi, akan sangat bijak sebagai orang tua untuk menyelamatkan anak-anak yang baik di lingkungan tempat tinggal dan itu juga demi kebaikan anak kita sendiri.
Selain itu, dengan sering berkumpul walaupun dengan sedikit anak, bisa jadi akan mengurangi anasir buruk lingkungan tempat tinggal kita. Artinya, jika ada anak lain yang ingin bermain dengan kawan yang baik, maka akan terakomodasi.
Dalam kondisi ini pula, sebagai orang tua Anda bisa mencari cara bagaimana agar kondisi lingkungan yang tidak mendukung ini bisa berangsur berubah menjadi lebih baik. Hal ini membutuhkan tenaga dan nyali yang ekstra, namun ingat bahwa memperbaiki lingkungan yang buruk tak ubahnya seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW di mana beliau dengan gigih mengubah Makkah yang Jahiliyyah menjadi Makkah yang menjadi pusat peribadatan umat Islam dari seluruh dunia.
Jangan Anda katakan bahwa Anda bukan Nabi. Bukan itu yang penting, tapi bagaimana perjuangan beliau yang menginginkan kebaikan tercipta di lingkungannya. Anda tidak perlu mengumpulkan orang lalu berkoar-koar untuk membabat anasir buruk yang ada. Awalilah dari yang kecil dan sederhana. Mungkin Anda bersilaturahim ke orang tua anak yang baik lain, lalu diskusikan bagaimana pentingya lingkungan yang baik untuk pendidikan anak. Intinya adalah, galanglah kekuatan dari yang terkecil, insya Alloh walaupun tidak bisa dalam waktu sekejap, Anda akan dikenal sebagai pejuang kebaikan.
2. Jika terpaksa keadaan tidak memungkinkan untuk melakukan hal di atas, maka jagalah anak Anda untuk tidak terpengaruh, mungkin dengan tidak mengizinkan berkawan dengan teman-teman yang memiliki pengaruh buruk di lingkungannya. Namun, jangan jadikan opsi ini menjadi pilihan pertama dan utama. Selain itu, Anda juga dapat melakukan perbaikan-perbaikan dari hal kecil seperti yang dipaparkan pada poin pertama.Yakinlah, walaupun tidak anak yang baik sekalipun, pasti ada orang tua yang sebenarnya tidak menginginkan pengaruh buruk terus terjadi. Itulah yang perlu Anda dekati pertama-tama. Kuatkanlah, maka insya Alloh perlahan lingkungan mulai terasa membaik. Anda akan dilihat Allah sebagai seorang yang berjihad.
3. Terakhir, dan ini pilihan darurat. Tinggalkan lingkungan itu dan carilah yang lingkungan yang jauh lebih baik, dengan catatan Anda sudah berusaha untuk sebisa mungkin mengubah keadaan lingkungan yang ada sebelumnya. Ingat, ini adalah pilihan terakhir. Hijrah, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW dan kaum muslimin Makkah, karena usaha perbaikan mengalami kebuntuan dan kaum muslimin semakinm terjepit sehingga beliau diperintahkan untuk berhijrah. Perlu diingat pula, bahwa sebelum hijrah beliau telah berusaha untuk mengubah lingkunganny selam bertahun-tahun. Ini adalah salah satu tanda seseorang itu cerdas, yakni membekali diri sebanyak mungkin untuk modal di akhirat nanti.
Demikianlah beberapa sikap yang bisa kita lakukan terhadap lingkungan bermain anak yang kurang kondusif dan tidak mendukung dalam pendidikan anak. Semoga kita terhindar dari lingkungan tempat tinggal yang buruk. Amin.
PENTING UNTUK ANDA :
[wpsc_products product_id=’16387′]
[wpsc_products product_id=’16332′]
[wpsc_products product_id=’16301′]
sumber gambar : http://bayibalita.com/uploads/2010/10/toddlers-playing.jpg