Seni Berkomunikasi dengan Anak

Sungguh nyaman ketika anak dengan orang tua komunikatif. Anak pasti akan nyaman dengan orang tua, dan orang tua pun akan senang jika anak nyaman dengannya. Namun yang kerap kali menjadi masalah adalah tidak semua orang tua tahu bagaimana menjalin komunikasi yang tepat dengan anak. Padahal, berkomunikasi dengan anak adalah seni.

Seni berkomunikasi dengan anak merupakan salah satu kunci sukses dalam mendidik anak. Pola komunikasi orang tua dengan anaknya pastilah tidak sama antara satu orang tua dengan yang lain. Bahkan antara ayah dan bunda dengan anaknya juga berbeda. Juga antara anak pertama dan kedua dan seterusnya.mendidik anak dengan berkomunikasi

Satu poin yang bisa menjadi dasar dalam menentukan pola komunikasi dengan anak. Memahami karakter anak, inilah kuncinya. Setiap anak memiliki karakater yang berbeda, berarti harus berbeda pula cara berkomunikasinya. Bisa jadi yang satu suka jika dia bercerita, yang lainnya justru lebih suka jika diceritakan sesuatu. Inilah mengapa orang tua harus paham seni berkomunikasi dengan anak.

Jika sudah memahami karakter anak, maka selanjutnya adalah menentukan cara berkomunikasi yang tepat. Jika sudah mencoba sebuah cara yang tepat, maka gunakanlah itu terus dan lakukan juga variasi agar anak tidak mudah bosan. Sekali lagi, inilah seni dalam mendidik anak.

Anak bawah tiga tahun (batita), juga memiliki komunikasi tersendiri. Si anak ketika ditinggal sebentar oleh ibunya, maka dia akan berteriak,”Aa….”, jika masih juga belum ada respon, teriakannya semakin menjadi. Orang tua yang tidak paham, maka akan salah tindakan juga sehingga membuat anak semakin menangis kencang katakanlah. Untuk itu, sekali lagi, pahamilah anak.

Komunikasi tidak selamanya dengan verbal atau kata-kata. Gestur atau bahasa tubuh juga merupakan bentuk komunikasi dengan anak. Misal, seorang ayah mengerutkan dahi, anak bisa memahaminya bahwa ayahnya tidak menyukai apa yang dilakukan anak. Atau seorang ibu mendiamkan anaknya, berarti pertanda ibu sedang marah dengan anaknya. Sebagai pendidik, mengetukkan penghapus ke meja, pertanda kelas harus tenang dan gestur lainnya.

Komunikasi yang baik dengan anak bisa membuat anak berprestasi. Rasa nyaman yang dirasakan anak terhadap orang tua bisa membuatnya nyaman juga saat belajar. Bimbingan orang tua yang tepat saat belajar, membuat anak tidak hanya nyaman tetapi juga paham dengan pelajarannya. Jika hal ini berulang-ulang hingga mahasiswa, maka insya Allah anak sangat berpotensi untuk berprestasi.

Sedikit catatan untuk putra-putri Anda yang sudah mahasiswa. Tuntunlah dia untuk selalu menjaga komunikasi dengan Anda. Walaupun hanya sekedar bertanya kepada Anda,”Apa kabar bu?”. Pastikan doa Anda selalu mengiringi langkah mereka, terutama yang  sedang merantau di kota lain untuk kuliah.

Semoga kita dapat menjadi orang tua yang komunikatif. Komunikasi yang baik dan sehat dengan anak, bisa jadi juga akan menentukan prestasi anak di masa depan. Keberhasilan orang tua mendidik anak juga ditentukan seberapa baik orang tua dalam berkomunikasi dengan anaknya.

Profil Narasumber

kak wawan

Muhammad Puji Kurniawan, S.Sos, M.Si (Kak Wawan), merupakan seorang pemerhati pendidikan anak yang tergabung dalam Persaudaraan Pendongeng Muslim Indonesia.

sumber gambar : http://2.bp.blogspot.com/-HiCn1jB4FZg/Uf_LQdeP1eI/AAAAAAAAAFk/ajEgLLlBvZ0/s640/father-child_2247955b.jpg