Cara Mendidik Anak agar Menghargai Diri Sendiri

mendidik anak menghargai diri sendiriSahabat, seorang anak mempunyai karakter dan sifat yang berbeda-beda. Hal ini perlu kita sadari bersama. Berbagai kemungkinan dapat terjadi pada sang anak. Anak mempunyai berbagai macam sifat, sifat-sifat baik maupun sifat-sifat buruk biasanya melekat pada diri anak.

Sebenarnya, anak-anak melakukan perbuatannya itu didasarkan pada karakternya masing-masing, misalnya saja, seorang anak yang pemalas. Ia melakukan perbuatan “malas”nya itu karena beberapa sebab. Beberapa sebab diantaranya, kurang motivasi berupa hadiah atau sejenisnya. Berupa motivasi dari orang tuanya atau orang di sekelilingnya. Dorongan positif yang diberikan sangat dibutuhkan bagi sang anak untuk memposisikan dirinya sebagai seorang anak yang dikenal bukan seorang yang “pemalas”.

Berikut ini adalah beberapa cara mendidik anak agar menghargai diri sendiri dan agar terhindar dari sifat pemalas:

  1. Cara mendidik anak untuk mengetahui segala perbuatannya itu pasti ada “balasan”nya. Bentuk balasannya bermacam-macam, bisa saja berupa hadiah yang nyata dan terwujud ketika perbuatannya telah dilaksanakan. Ada juga hadiah yang tidak berwujud ketika ia telah melakukan kegiatannya. Namun yakinkan kepada anak-anak kita untuk selalu giat melaksanakan perbuatannya, Karena semua itu ada balasannya.
  2. Setelah anak mengikuti perintah tersebut, setelah kita dapat meyakinkan anak kita untuk itu, maka lakukanlah pembiasaan kepada anak untuk melakukan perbuatan itu.
  3. Kemudian buatlah anak-anak senang dengan perbuatannya itu. Adakalanya bonus hadiah diberikan sesekali, ada kalanya anak diberikan kejutan yang menggembirakan berupa hadiah yang berlipat, dan seterusnya dan seterusnya.
  4. Terkadang seorang anak akan merasa enjoy, menikmati perbuatannya itu setelah anak-anak merasa bahwa perbuatan itu terasa ringan.
  5. Tidak selamanya perbuatan itu dilakukan oleh anak-anak kita. Sesekali kitapun berusaha membersamainya untuk melakukan perbuatan itu. Karena hal ini penting untuk kita lakukan, seorang anak akan merasa di sayangi, dan diperhatikan dengan adanya kebersamaan dalam melakukan pekerjaan.
  6. Maka, nikmatilah hasilnya. Seorang anak akan dengan sendirinya tanpa disuruh untuk melakukan, ia akan terbiasa melakukan perbuatan yang tadinya terasa “berat” yang menimbulkan “malas”, namun menjadi “ringan” yang menimbulkan “hobi”.

Mungkin sedikit trik ini lebih bermanfaat jika sahabat sekalian mencobanya. Lakukanlah, cobalah kepada anak-anak kita. Namun dengan catatan, bahwa hal ini dibutuhkan contoh dan teladan. Tidak hanya kita memberikan perintah kepada anak-anak kita dengan mengabaikan contoh atau teladan dari kita sebagai orang tua. Bersamailah mereka, sayangilah mereka, kasihanilah mereka, ajarkan mereka menghargai pekerjaan. Orang tua harus mendidik anak agar merasa senang melakukan segala bentuk pekerjaan. Tentunya segala perbuatan yang baik.

Setelah mereka terbiasa dengan hal itu, selanjutnya adalah mendidik anak untuk berusaha “Menghargai Diri Sendiri”. Dengan cara diatas, anak-anak dapat dengan mudah menghargai dirinya sendiri. Karena sumber penghargaan untuk dirinya sendiri adalah dari kebiasaan perbuatan yang dilakukannya sendiri. Perbuatan jujur kepada siapapun, itu dapat membuahkan hasil yang bvaik dan sempurna untuk dirinya sendiri. Perbuatan memuji kepada siapapun itupun akan membuahkan hasil sempurna kepada dirinya sendiri.

Jadi, kesimpulannya, bahwa menghargai diri sendiri adalah buah dari hasil perbuatannya menghargai orang lain, baik menghargai orang tua, menghargai teman, menghargai guru, dan siapapun. Maka sahabat, kita harus mendidik anak-anak kita untuk menghargai diri sendiri dengan menghargai siapapun di sekelilingnya.

Profil Penulis

Syaifulloh Yusuf

Syaifulloh Yusuf, S.PdI adalah alumni Fakultas Ilmu Agama Islam UII Yogyakarta yang sedang menempuh studi S2 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

sumber gambar : http://sadigorod.com.ua/uploads/2012/04/Garden-4.jpg