Secara umum anak bodoh dapat diartikan anak yang mempunyai masalah kelemahan atau kekurangan dalam hal berpikir atau menerima materi atau intelegensinya kurang.
Selain itu, pada umumnya anak bodoh dapat diartikan salah satu dari beberapa jenis tuna cakap belajar, yang lebih cenderung kepada ketidak berfungsian minimal otak untuk berpikir atau menerima materi, stimulus, rangsangan.
Anak bodoh pada dasarnya ada 2 macam Bodoh Semu
Yang dimaksud bodoh semu adalah anak yang sebenarnya tidak bodoh, tetapi karena suatu atau beberapa hal ia menjadi bodoh. misalnya malas karena kurang dorongan (motivasi), tidak senang kepada gurunya, tidak senang kepada sekolahnya atau beberapa temannya sehingga ogah-ogahan bersekolah, dan masih banyak lagi sebab-sebabnya. Anak-anak macam ini (bodoh semu) bila di tes, inteligensinya cukup tinggi.
Bodoh Betulan atau Bodoh Sungguh-Sungguhan
Anak bodoh golongan ini memang betul-betul bodoh. Ciri-ciri yang dapat dilihat misalnya
- Sukar Memusatkan Perhatian
- Dalam permainan bersama sulit bermain sendiri biasanya tergantung pada teman-temannnya
- Mudah bingung
- Perhatiaannya singkat
- Sulit berfikir Abstrak
- Hanya mampu mengerjakan tugas-tugas sederhana
- Bila mendapat kesukaran mengatasinya dengan cara yang itu-itu juga, tidak mencoba dengan cara-cara (kemungkinan-kemungkinan) yang lain
- Perbendaharaan bahasa kurang
- Perasaannya biasanya tidak stabil
- Sukar menyesuaikan diri di kehidupan sosial.
Untuk memastikan sebaiknya diteskan kecerdasannya.
* Bila Hasil test IQ 75-90 (misalnya 82) maka anak tersebut digolongkan “anak Lambat”(slow learner). Anak slow learner masih bisa mengikuti sekolah biasa.
* Bila hasil tst IQ 50-75 (misalnya 63) maka anak tersebut disebut anak dungu (mentally retarded). Anak dungu (mentally retarded) harus masuk sekolah khusus
Cara-cara menangani anak Slow learner
- a. Belajar sedikit tetapi berhasil, lebih baik dari pada belajar banyak tetapi tidak berhasil.
- b. Gunakan alat-alat peraga yang konkrit, seperti gambar-gambar, tiruan, map, poster-poster dan contoh-contoh (demonstrasi)
- c. Dalam pelajaran berhitung, perhatian khusu hendaknya dicurahkan pada makna (arti) dan hubungan pengertian-pengertian.
- d. beri ulangan yang banyak secara sistematis dengan cara mendrill (melatih terus-menerus). Alat-alat audio-visual sangat menolong ingatannya.
- e. Gunakan cara-cara permainan dan drama dalam memberikan pelajaran
- f. Tugas-tugas yang diberikan singkat dan jangan sukar.
- g Berilah banyak pujian walaupun terhadap prestasinya yang kecil sekalipun
- h. Gunakan cara-cara membangkitkan kemauan lainnya (kecuali pujian), seperti pemberian hadiah, penjelasan tentang gunanya bersekolah dan sebagainya
- i. Carilahteman belajar yang dapat diajak bekerjasama.
- j. Perhatikan perkembangan sosialnya. Bermain peranan (berperan sebagai dokter, guru dan sebaginya) atau bermain boneka sangat menolong
- k. Tingkatkan kesehatannya dengan olah raga, permainan dan makan yang cukup, permainan yang baik untuknya adalah permainan yang dapat meningkatkan kelincahan gerak
- l. Selidiki bakat-bakat khusus. Bila telah ketemu kembangkan (mungkin mengambar, menari dan sebagainya)
Bila sebenarnya ia anak normal (IQ kurang lebih 100) atau cerdas (IQ lebih 110), maka harus dicari sebab-sebabnya mengapa ia menjadi bodoh. Bila karena suasana sekolah atau gurunya coba diadakan pendekatan-pendekatan kepada gurunya. Dan bila karena keluarga yang tidak beres, maka harus segera membereskannya
Sumber: Mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pendidikan anak Oleh Suhartin R.i. Drs., Penerbit Gunung Mulia, 2004
Sumber Gambar : http://www.studentifuori.it/uploads/2014/07/sos-tesi-studiare.jpg
Anak saya sdh umur9thn tp smpaisaat ini dia blm bisa membaca harusnya dia sdh kls4sd tp saat ini masih di kls2sd apa bisa anaksaya di kategorikan anak bodoh mohon bantuan dan solusinya
Kelihatannya anak sy masuk dalam kategori slow learner. Apakah bs dia melanjutkan ke sekolah lanjutan (SMP,SMA) mengingat pelajaran sekarang begitu rumitnya. Sedangkan kita ortu pasti tidak bs mendampingi terus, krn pelajaran juga makin sulit. Bgmn mengatasinya ?. Sekarang anak sy kls V, selama ini sy selalu mendapinginya dalam belajar + guru les datang ke rumah…itu saja hasil tidak memuaskan. Saya jadi bingung. Ulasan ini sangat bagus. Jadi ortu bisa mengerti anak itu masuk kategori mana dan bgmn mengatasinya.