Kanker serviks atau biasa dikenal juga dengan kanker mulut rahim adalah salah satu jenis penyakit yang sangat ditakuti oleh semua kaum wanita. Setiap tahunnya banyak ribuan wanita yang meninggal akibat terkena penyakit kanker serviks. Tentunya kita tidak ingin penyakit kanker serviks ini menimpa lebih banyak lagi kaum wanita.
Kanker serviks bukanlah jenis penyakit keturunan sehingga setiap kaum wanita memiliki resiko terkena penyakit kanker serviks tanpa terkecuali seorang remaja atau gadis belia. Sehingga bekali buah hati Anda dengan imunisasi dan pendidikan seks. Semua itu demi menjaga kesehatan tubuh buah hati Anda.
Memang tidak mudah menjaga anak-anak untuk tetap aman dan sehat sahat saat mereka tumbuh dan berkembang secara seksual, namun Anda harus tetap menjaganya. Salah satu cara yang paling penting dalam memastikan keamanan buah hati Anda yang menginjak remaja adalah dengan memberikan informasi mengenai seks yang tepat dan faktual. Seorang remaja harus belajar mengenai konsekuensi jangka pendek dan juga jangka panjang yang mungkin bisa terjadi dari berbagai tindakan. Dalam dunia seksualitas, kurangnya ilmu pengetahuan bisa mengubah hidup bahkan bisa berdampak pada kematian.
Kanker Serviks Pada Kaum Remaja
Banyak orang tua yang khawatir jika membicarakan tentang seks atau hubungan intim yang aman kepada para remaja seolah memberikan izin kepada mereka untuk aktif secara seksual. Padahal banyak studi yang telah memastikan bahwa memberikan informasi mengenai hubungan intim atau seks usia dini ini tidak akan mendorong mereka untuk melakukan seks, meningkatkan jumlah partner seks atau mengingkatkan frekuensi hubungan intim. Akan tetapi, justru menjadikan mereka berfikir dua kali untuk melakukannya. Kurangnya informasi mengenai seks justru akan menghalangi mereka untuk membuat keputusan positif dan juga sehat seputar ekspresi seksual.
Di Amerika Serikat, IMS atau infeksi menular seksual banyak dialami oleh kaum remaja dibandingkan dengan orang dewasa. Sekitar seperempat dari semua kasus baru penyakit ini banyak terjadi pada kaum remaja dengan usia 15 sampai 19 tahun. IMS bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri. Infeksi bakteri gonore, sifilis dan klamidia memang dapat disembuhkan dengan antibiotik, akan tetapi beberapa IMS sudah mengembangkan kekebalan terhadap antibiotik yang biasa digunakan sebagai langkah untuk pengobatan.
Sedangkan infeksi yang disebabkan oleh virus tidak ada obatnya. Jadi, jika seorang remaja terkena infeksi virus seperti human pappilomavirus (HPV), herpes atau HIV maka mereka akan memilikinya hingga seumur hidup. HPV adalah virus yang sangat umum, sampai-sampai sebagian besar dari orang yang aktif secara seksual mungkin bisa terinfeksi oleh virus tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan secara berulangkali telah menunjukkan bahwa kasus infeksi HPV dalam jumlah yang besar terjadi pada kaum wanita dan resiko tertinggi di kalangan wanita muda. Di Indonesia, angka kejadian mengenai penyakit kanker serviks ini dimulai pada usia 15 tahun dengan puncaknya di usia 35-45 tahun. Jika perjalanan penyakit kanker serviks ini sekitar 3 sampai 10 tahun maka kemungkinan mereka terinfeksi virus pada usia remaja atau usia yang masih relatif muda.
Sebagai seorang wanita sekaligus seorang ibu, menjaga kesehatan tubuh anak yang sudah beranjak remaja dari resiko penyakit kanker serviks adalah hal penting yang harus dilakukan. Tanamkan kepada buah hati kita untuk selalu menjaga kebersihan organ intimnya dan yang tidak kalah penting adalah berkelakuan baik sesuai dengan agama dan juga nilai moral di masyarakat serta menjauhi seks bebas.
Semoga bermanfaat.
PENTING UNTUK ANDA :
[wpsc_products product_id=’6588′]
[wpsc_products product_id=’25265′]
[wpsc_products product_id=’8649′]
sumber gambar : https://lh6.googleusercontent.com/-JIh9aSwvDL4/UKoUh6_UBQI/AAAAAAAAAME/A7WblzJQHvs/s640/blogger-image-1776758319.jpg