Beberapa orang tua masih was – was dengan penggunaan popok kain bayi, apakah hal tersebut higenis? apakah tidak akan mempengaruhi kulit bayi? Mungkin pertanyaan itu lah yang ada di benak para ibu rumah tangga.
Sebenarnya pemakaian popok kain bayi cuci ulang adalah aman. Karena dalam popok kain bayi tidak mengandung bahan – bahan yang berbahaya. Popok kain bayi terbuat dari bahan yang aman, karena hanya terdiri dari beberapa lapis kain dan juga dilengkapi dengan lapisan anti bocor.
Selain itu banyak orang tua mungkin memilih menggunakan popok bayi dari bahan kain karena peduli dengan lingkungan. Menggunakan popok kain berarti Anda mengurangi sampah yang dibuang. Namun bukan berarti popok kain lebih ramah lingkungan. Popok kain perlu dicuci dengan air. Selain membuang-buang air, air deterjen yang hasil pencucian pun bisa menjadi limbah bagi lingkungan. Popok kain dianggap lebih aman untuk kulit bayi karena bebas dari bahan kimia.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam penggunaan popok kain bayi :
- Bila menggunakan peniti untuk memasang popok, pilih peniti berukuran besar dengan kepala yang terbuat dari plastik. Hati-hati saat memasangnya agar tidak melukai bayi.
- Popok kain yang basah terkena urine bayi bisa langsung ditaruh di keranjang pakaian kotor, tapi popok kain yang kotor karena feses harus dibersihkan terlebih dahulu. Anda bisa menyemprotkan popok dengan campuran air dan baking soda untuk mengendalikan bau.
- Ketika mencuci popok kain, pisahkan dengan pakaian lain dan gunakan detergen lembut bersifat hypoallergenic yang aman digunakan oleh kulit sensitif dan tidak menimbulkan reaksi alergi. Gunakan air panas dan dibilas minimal dua kali. Jangan gunakan pelembut pakaian yang dapat menimbulkan ruam pada bayi dengan kulit sensitif.
- Selalu mencuci tangan setelah mengganti popok bayi untuk mencegah penyebaran kuman.