Perhatian Positif Vs Perhatian Negatif

Perhatian Positif Vs Perhatian NegatifBanyak orangtua yang tidak memahami bagaimana cara mengasihi anaknya dengan benar. Anak membutuhkan perhatian yang tak terbatas dari orangtua dan orang-orang disekitar mereka. Kadang-kadang mereka melakukan tindakan buruk dan bertingkah laku yang selalu over untuk menarik perhatian orang-orang disekitarnya. Jika mereka mendapat perhatian dari orang-orang sekitar karena bertindak baik maka anak akan terus berbuat baik demi memperoleh perhatian.Setiap perbuatan orangtua terhadap anak berupa komunikasi langsung antar keduanya. Sehingga orangtua harus memaksimalkan perhatian positif dan meminimalkan perhatian negative terhadap anak-anaknya. Orang tua sebaiknya tidak  bersikap seperti polisi yang hanya bisa mencari-cari kesalahan anak tanpa mempedulikan setiap kebaikan yang anak perbuat. Perhatian yang negative hanya akan membuat anak semakin suka membangkang dan semakin susah untuk dinasehati.

Janganlah membicarakan keburukan anak didepan anak apalagi memberikan panggilan atau julukan-julukan  yang buruk. Panggilan atau julukan-julukan yang buruk hanya akan membuat anak merasa seperti yang dijulukkan itu dan akhirnya akan bersikap seperti julukan yang diberikan itu. Adalah lebih bijaksana untuk tidak membicarakan keburukan anak di depan anak  bicarakan saja apa-apa yang baik pada diri dan kelakuan anak sehingga anak akan merasa bangga mendengarnya dan akan terus melakukan perbuatan-perbuatan baik.

Untuk menunjukkan perhatian sebaiknya orangtua berkomunikasi secara langsung dengan anak dalam suasana yang akrab dan penuh kegembiraan. Dengarkan apa yang mereka katakan, dan jawab pertanyaan-pertanyaan mereka, tertawalah jika anak mengajak bercanda, tatap mata mereka jika mengajak anak berbicara dan perbanyaklah sentuhan fisik berupa pelukan, ciuman, ataupun cuma sekedar belaian dan elusan saja pada anak.

Perhatikanlah kebaikan-kebaikan yang diperbuat anak sesering apapun kebaikan itu dilakukan dan berilah pujian pada setiap perbuatan baik yang dilakukan anak. Jangan perdulikan kesalahan-kesalahan yang diperbuat anak, bersikap tenang, sabar dan jangan  mudah terpancing amarah  jika anak melakukan kesalahan seakan- akan tingkah anak tidak menarik untuk diperhatikan sehingga   anak dengan sendirinya bisa mengerti bahwa apa yang mereka lakukan salah.

Alihkan pembicaraan atau diamkan saja bila anak mulai rewel karena kita tidak mau memperhatikannya. Anak rewel  pasti akan berhenti juga kalau dia sudah lupa apa yang menyebabkan dia rewel. Tapi  kerewelan anak akan berakhir bisa lama bisa juga sebentar .  Akan lebih baik jika kita memberikan perhatian positif sebanyak-banyaknya setiap anak melakukan perbuatan baik, sehingga anak akan selalu ingat bahwa orangtuanya suka bila dia mengerjakan perbuatan yang baik saja dan tentunya anak akan lebih memilih melakukan perbuatan yang baik untuk mendapatkan perhatian yang positif dari orang tuanya daripada melakukan perbuatan-perbuatan yang akan membuat jengkel atau marah orangtuanya.

Perhatian positif bisa berupa pujian, pelukan, ciuman, belaian sayang atau hadiah bila memang perlu. Dan hadiah tak perlu juga yang mahal, yang murah pun bisa seperti permen, roti, buku, mainan dll yang penting bisa menunjukkan perhatian orang tua. Supaya anak lebih termotivasi melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

Sumber: “ Mendidik Dengan Cinta” Irawati Istadi

Sumber Gambar : http://www.iwebstreet.com/uploads/2014/01/7.png