Tidak setiap pasangan memiliki mimpi yang sama. Bahkan tak jarang ada pasangan yang memiliki impian, cita-cita, dan tujuan hidup yang jauh berseberangan. Ibarat yang satu di kutub utara, yang lainnya di kutub selatan.
Yang namanya perbedaan, itu sudah pasti ada, dan wajar. Tak bisa dipaksakan untuk selalu sama. Yang terpenting adalah bagaimana saling menghargai dan menjembatani perbedaan-perbedaan tersebut. Ingatlah, bahwa kebersamaan itu bukan untuk bersaing, namun untuk saling melengkapi.
Bagaimana cara menjembatani 2 mimpi yang berbeda?
Ambillah dua buah buku kosong. Masing-masing, beri judul “Impian….(nama Anda)” dan satu lagi “Impian…(nama pasangan Anda)”.
Setiap harinya, luangkan sedikit waktu untuk Anda berdua untuk menuliskan impian-impian (baca: keinginan-keinginan/harapan-harapan) Anda di buku masing-masing. Entah itu masalah karir, keluarga, rumah, sosialisasi sekitar, kekayaan, dsb. Dibuat per sub bahasan lebih bagus.
Misalnya, dalam masalah karir, tuliskan saja keinginan-keinginan apa yang ingin Anda capai selama ini dalam karir Anda, dsb. Begitu juga dalam masalah keluarga, tuliskan berapa jumlah anak yang Anda harapkan, bisa juga harapan-harapan Anda terhadap si dia, dsb.
Setelah itu, bertukarlah buku dengannya. Baca setiap detil yang ia tuliskan disana, lalu bicarakanlah dengannya. Buatlah kesepakatan-kesepakatan dengan musyawarah. Ingat: jangan pernah lakukan ini jika Anda dalam keadaan emosi atau marah. Karena api akan semakin berkobar jika Anda tidak berbicara dengan kepala dingin dan santai.
Temukan solusi-solusi bersama untuk mengatasi perbedaan-perbedaan di antara kalian. Berikan penjelasan-penjelasan yang detail atas keinginan-keinginan Anda, juga alasan-alasan mengapa Anda menginginkannya. Sebaliknya, Anda harus mendengarkannya saat ia berbicara dan mengungkapkan keinginan-keinginannya. Jika sudah menemukan solusi bersama, tuliskan itu dalam buku Anda masing-masing.
Sumber Gambar : http://falimpir.com/duvarresimleri/buyuk-b4c838ab95.jpg