Pendidikan seksual bagi anak usia sekolah sangatlah penting. Pada masa inilah anak akan bertemu dengan teman, guru, dan orang yang lebih banyak lagi daripada sebelum masa ini. Artinya, pendidikan seksual yang telah kita berikan saat mereka berusia 0-4 tahun dipraktekkan dalam cakupan yang lebih luas lagi.
Pada usia 4-7 tahun ini, kita bisa mulai ajarkan pula kepada anak untuk peduli terhadap aurat temannya. Misal ketika teman-temannya mungkin bercanda berlebihan, seperti melorotkan celananya temannya. Maka anak kita ajarkan untuk peduli. Bisa kita ajarkan kepada anak untuk mengatakan kepada teman yang melorotkan celana temannya tadi,”Itu tidak boleh. Itu adalah aurat yang harus ditutup.”
Anak usia ini sudah bisa ajarkan tentang dasar-dasar bersuci atau thoharoh. Kita ajarkan kepada mereka untuk mandiri dalam bersuci sehingga ketika usia 7 tahun mereka sudah bisa melakukannya dengan sempurna tanpa pertolongan orang lain. Tentu saja orang tua harus terlebih dulu tahu tata cara bersuci yang benar. Jangan sampai kita mengajarkan hal yang salah pada anak.
Saat mandi juga misalnya, mereka sudah tahu bagaimana mandi yang baik dan bersih, ketika keluat dari kamar mandi mereka sudah menggunakan pakaian yang lengkap dan mengenakan pakaiannya sendiri tanpa harus dibantu lagi. Tidak keluar kamar mandi dalam keadaan telanjang, apalagi ada orang lain yang melihat. Rasa malu anak harus benar-benar sudah dipupuk, sekalipun ada sebagian orang tua yang berpikiran,”Kan masih kecil, gak apa-apa.”. Kita tidak boleh lagi berpikiran seperti itu.
Di usia awal sekolah ini, anak biasanya sudah belajar melakukan identifikasi gender. Apa bedanya laki-laki dan perempuan. Kita melihat lingkungan yang sungguh tidak mendukung. Dunia hiburan menyuguhkan alternatif gender yang sungguh tidak mendidik. Laki-laki menggunakan pakaian perempuan atau sebaliknya yang menyebabkan kerancuan gender.
Keluarga merupakan satu-satunya tempat yang tepat dalam pemahaman gender ini. Orang tua harus menegaskan kepada anak bahwa hanya ada dua gender di dunia ini, laki-laki dan perempuan. Ketika anak kita laki-laki maka ajarkan dia sebagai anak laki-laki.
Begitu juga untuk perempuan Anak usia 7 tahun memang masih kecil untuk memahami hal demikian, tapi setidaknya dalam hal berpakaian. Kita beritahukan kepada mereka bahwa ini pakaian laki-laki dan ini pakaian perempuan sehingga lama-kelamaan mereka benar-benar paham bagaimana laki-laki atau perempuan seharusnya berpenampilan dan bertingkah.
Demikian trilogi pembahasan pendidikan seksual untuk anak usia 0-7 tahun. Target pendidikan seksual pada usia 0-7 tahun ini adalah menutup aurat dirinya sendiri, bersuci secara mandiri, anak mengerti bagian tubuh mana yang merupakan privasinya dan tidak boleh disentuh orang lain. Anak juga paham untuk tidak melakukannya kepada orang lain, dan juga anak sudah siap untuk tidur dipisahkan dari orang tua. Semoga kita bisa menjadi orang tua yang dimampukan untuk mendidik anak kita dengan baik dan benar.
Profil Narasumber
Ida Nur Laila, S.Si. Apt., adalah seorang apoteker yang juga seorang konselor sosial dan juga trainer Jogja Family Center (JFC).
PENTING UNTUK ANDA :
[wpsc_products product_id=’24346′]
[wpsc_products product_id=’24371′]
[wpsc_products product_id=’24396′]
sumber gambar : http://3.bp.blogspot.com/-JXxpgU03kVM/T2Ls9LciUbI/AAAAAAAAAlo/TleeFSagYxc/s1600/560_cp24_sex_education_100429.jpg
trimakasih bunda ilmunya.bisa sy share ke anak didik sy.