Mengajarkan anak memasak ternyata bisa dijadikan sebagai ladang bisnis yang menarik. Dengan menggunakan modal yang relatif kecil, bisnis ini dapat memberikan keuntungan yang cukup besar. Fuji Astuti, warga Mampang, Jakarta Selatan telah membuktikannya.
Awal mulanya Fuji Astuti bekerja di dibidang perhotelan. Fuji Astuti yang memiliki panggilan akrab Fuji bekerja sebagai Chef atau juru masak di dapur kue kering. Dengan alasan yang pribadi Fuji akhirnya berhenti dari tempat bekerja. Fuji kemudian membuka bisnis katering dan usaha jualan pizza gerobakan yang ditekuninya bersama suami. Tapi usaha itu kurang berhasil.
Pada tahun 2008 akhirnya Fuji bersama suami banting stir dan membuka usaha dapur anak. Usaha dapur anak merupakan kursus memasak untuk kelas anak-anak yang berusia 5 -13 tahun. Modal awal yang dibutuhkan sebesar 12 juta untuk membeli peralatan memasak dan biaya membuat website untuk memulai usaha kuliner.
Mengusung Konsep Cooking is Fun
Konsep yang diambil oleh Fuji adalah cooking is fun karena pesertanya seorang anak-anak. Selama kursus berlangsung, peserta secara langsung diajak praktik memasak sambil bermain bersama. Tempat yang digunakan juga tidak identik dengan ruang kelas, tetapi lebih sering di ruang terbuka atau kunjungan ke pabrik.
Saat ini dapur anak sudah dikenal oleh banyak orang terutama orang tua yang menginginkan anaknya memiliki ketrampilan memasak. Selain membuka kelas reguler yang jadwalnya seminggu tiga kali pertemuan, Fuji juga membuka kelas cooking tour yaitu melakukan kunjungan ke industri makanan serta belajar memasak bersama di lokasi yang dikunjungi, selain itu ada juga kelas kitchen tour yaitu mengunjungi dan memberi ilmu pengetahuan tentang dapur suatu restoran dan hotel, dan kursus memasak privat yang dilakukan di rumah peserta.
Fuji membuat kursus memasak untuk anak-anak awalnya ingin membuat anak-anak senang terlebih dahulu. Ternyata langkah awalnya berhasil, kemudian ia melakukan promosi dengan menyebarkan proposal ke sekolah-sekolah nasional sampai sekolah internasional. Awalnya peserta kursus hanya berasal dari anak-anak teman dekat Fuji, namun seiring dengan berjalannya waktu akhirnya usahanya menyebar luas. Kini usahanya sudah cukup berkembang, dan mendatangkan untung besar setiap bulan.
Jika musim liburan datang, dibukalah program khusus untuk mengisi liburan yang biasanya dilakukan di hotel atau di restoran. Semua itu tujuannya untuk menarik anak agar mau belajar memasak dan mau mengisi liburannya dengan kegiatan yang positif.
Dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan memasak, semua bahan makanan yang digunakan disiapkan oleh dapur anak. Biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti kursus kelas regular Rp 700.000 untuk setiap anak. Dalam kelas regular biasanya berisi maksimal 10 orang peserta. Jika pesertanya melebihi 10 anak maka solusinya akan dibagi menjadi dua kelas. Dalam setiap paket kursus akan dilaksanakan 6-7 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama dua jam dengan tiga resep makanan sederhana.
Resep masakan yang biasanya diajarkan adalah puding roti dan garlic bread. Dari usaha ini berdiri hingga saat ini sudah ada sekitar 45 resep yang telah diajarkan pada peserta. Untuk program cooking tour biasanya dipatok dengan biaya sekitar Rp 800.000 hingga Rp 900.000. Sedangkan untuk kursus privat tarifnya mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta per anak.
Dalam waktu satu bulan, untuk kelas regular saja bisa memperoleh omzet sebesar Rp 20 juta hingga Rp 35 juta dengan keuntungan yang diraih sekitar 40 % dari omzetnya. Pendapatan tersebut akan bertambah jika ada kegiatan cooking tour, kursus memasak privat atau aktivitas lain yang ditangani oleh Fuji.
Sumber gambar : http://d15v3kjqw1qd93.cloudfront.net/uploads/2010/06/thumbme.jpg