Katuk (Sauropus androgynus) merupakan tumbuhan sayuran yang banyak terdapat di Asia Tenggara. Zat dan senyawa yang terkandung di dalamnya mencakup protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin (A, B, C), pirolidinon, dan metil piroglutamat serta p-dodesilfenol sebagai komponen minor. Selain itu terkandung pula energi, hidrat arang, serat, abu, kalsium, karoten, dan air.
Beberapa manfaat daun katuk diantaranya :
- Menyembuhkan bisul, borok, menghilangkan darah kotor, serta menyembuhkan demam dan influenza.
- Karena daun katuk juga mengandung banyak vitamin C (lebih tinggi dari jeruk maupun jambu biji) , berguna juga untuk meningkatkan ketahanan tubuh, membentuk kolagen, mengangkut lemak, mengatur tingkat kolesterol, menyembuhkan luka, serta meningkatkan fungsi otak agar bekerja maksimal.
- Dapat mencegah penyakit mata, meningkatkan pertumbuhan sel, dan menjaga kesehatan kulit, karena daun katuk juga banyak mengandung banyak vitamin A.
- Dapat membangkitkan vitalitas seks serta meningkatkan kualitas dan jumlah sperma, karena kaya senyawa fitokimia.
- Mencegah osteoporosis, karena mengandung banyak kalsium yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kepadatan tulang.
Di Indonesia daun katuk sudah banyak dimanfaatkan untuk melancarkan ASI. Bagi Anda yang mempunyai masalah produksi ASI yang kurang, bisa mengkonsumsi daun katuk untuk melancarkan ASI. Daun ini sudah diproduksi sebagai sediaan fitofarmaka yang berkhasiat untuk melancarkan ASI. Setidaknya sudah banyak produk pelancar ASI yang mengandung daun katuk yang beredar di pasaran.
Salah satu manfaat daun katuk untuk melancarkan ASI karena mengandung laktagagum. Laktagagum atau satu zat yang mampu memberikan kenyamanan pada pikiran sehingga membantu meningkatkan dan melancarkan produksi ASI. Selain mengandung laktagagum, daun ini juga mengandung steroid dan polifenol yang dapat meningkatkan prolaktin. Ketika kadar prolaktin tinggi, maka akan meningkatkan, mempercepat, dan memperlancar produksi ASI. Kandungan alkaloid, sterol, flavonoid, dan tannin juga dapat Anda temukan pada daun katuk.
Anda bisa mengkonsumsi daun katuk dalam bentuk sayur ataupun sebagai lalapan. Namun, Anda harus memperhatikan cara pengolahannya agar kandungan gizi yang terkandung didalamnya tidak hilang maupun rusak, yaitu tidak memasaknya terlalu matang atau terlalu lama.
Daun katuk, bukan satu-satunya sumber makanan yang mengandung laktagagum. Anda pun bisa menemukan laktagagum pada makanan-makanan seperti bayam, telur, ikan salmon, dan sereal berserat tinggi. Mengkonsumsi makanan untuk melancarkan ASI, seperti daun katuk, bukanlah satu-satunya solusi mengatasi permasalahan menyusui Anda. Jika Anda rutin mengkonsumsi laktagagum namun jarang menyusui, tentu saja produksi ASI akan tetap menurun. Menyusui merupakan proses supply and demand, semakin sering menyusui maka produksi ASI pun semakin banyak.
sumber gambar : http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Daun-katuk1.jpg