Bayangkan kalau anda adalah seorang anak kecil yang pulang dari sekolah dengan perasaan riang gembira. Anda masuk ke dalam rumah dan menemukan kedua orang tua anda. Anda pun dengan semangat bercerita kepadanya tentang apa yang terjadi di sekolah tadi, atau pada saat di jalan sepulang dari sekiolah, tapi kemudian orang tua anda memotong cerita anda dan mengatakan, “Tangan kamu kotor, pergi dulu dan cuci tanganmu terus kembali kesini lagi meneruskan ceritamu.”
Tentu perkataan seperti ini akan membuat anda frustasi, hal inilah yang sering kita lakukan kepada anak-anak kita. Kita tidak merasa bahwa kita telah membuat mereka frustasi, atau kita telah memutuskan rasa kangen meraka kepada kita, atau memutuskan pembicaraan mereka dengan kita. Belajarlah untuk mendengarkan anak anda. Biarkan dia melengkapi ceritanya. Sampai akhir, kemudian berilah komentar yang baik dan berilah dia izin untuk mencuci tangan atau kakinya.
Kita harus memberikan kesempatan kepada anak-anak kita untuk berbicara dengan kita, walaupun terkadang pembiacaraan mereka sangat membosankan dan terkesan diulang-ulang. Tetapi dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengekspresikan apa yang ada di dalam diri mereka, maka ini adalah faktor yang penting demi pertumbuhan jiwa dan moralnya.
Jika anda sangat sibuk atau di tangan anda ada sesuatu yang penting, yang tidak bisa disatukan dengan mendengarkan pembicaraan anak anda secara baik dan kemudian melanjutkan pekerjaan anda, maka berilah pemahaman dengan tenang kepadanya, bahwa anda sekarang sedang sangat sibuk dan tidak bisa mendengarkan pembicaraannya pada waktu itu. Katakan padanya, bahwa insyaAllah sebentar lagi anda akan mendengarkannya setelah menyelesaikan pekerjaan anda ini. Jadilah ucapan ini sebagai janji anda kepadanya.
Sumber gambar : http://merantionline.com/assets/berita/59030413487-bayi-bicara-lagi.jpg