Pulang Kampung, Si Kecil Takut Orang Asing? Ini Dia Tipsnya!

Sering kali anak kita takut dan menangis jika bertemu dengan orang asing yang belum di kenal. Ini bagian dari perkembangan anak hingga umur 12 – 15 bulan.

Sering kali anak kita takut dan menangis jika bertemu dengan orang asing yang belum di kenal. Bahkan ada beberapa anak yang tidak hanya takut pada orang yang belum dikenal, melihat “wajah lama” pun si kecil merasa takut.

Menurut info yang dilansir dari situs ayahbunda.co.id, para ahli perkembangan anak sepakat bahwa takut pada orang asing merupakan bagian dari perkembangan anak, dan mencapai puncaknya saat anak berumur 12 – 15 bulan.

Setelah itu, ada anak yang sifat takutnya akan berkurang, ada juga yang berlanjut hingga usia 2 tahun.  Meski ini bagian normal dari perkembangan dan tidak dapat dihindari, bukan berarti kita dapat membiarkannya begitu saja.

Bantulah anak mengatasi rasa takut berhadapan dengan orang yang baru dikenal, dengan beberapa langkah ini, dikutip dari ayahbunda.co.id.

Jangan paksa anak 

untuk mudah bergaul di usia sedini ini. Sebaliknya, biarkan anak menghadapi dan menyesuaikan diri dengan wajah baru, sesuai kesiapannya. Jangan memaksa anak untuk mau dengan orang baru, karena hal itu justru akan meningkatkan ketakutannya.

Jangan sangkal ketakutannya.

Kesedihan anak terjadi saat dia merasa menjadi pusat perhatian orang-orang yang belum dikenalnya. Ada yang ingin menggendong, mengelus, mencium dan menyodorkan makanan. Menyangkal ketakutan anak akan memicu ketakutannya berkembang lebih lanjut, meningkatkan ketakutan, dan membuatnya makin tidak berani lepas dari kita..

Ingatkan para tamu dan kenalan. 

Mungkin mereka kecewa karena merasa ditolak oleh anak. Jelaskan bahwa anak Anda memang tidak mudah menghadapi orang-orang baru. Nenek yang jarang bertemu anak, mungkin sedih saat anak berontak ketika mau dipeluk. Jelaskan pada nenek, bahwa ketakutan anak pada orang yang jarang bertemu atau baru dikenal adalah hal yang wajar, bukan karena mereka salah memperlakukan anak kita..

Ajarkan kenalan atau kerabat teknik mendekati anak.

Misalnya, “Salaman saja Tante, kalau diajak ngomong,adek masih takut.”  Kita harus meyakinkan kerabat bahwa yang mereka lakukan bisa mengurangi ketakutan anak, dan mereka harus sabar menunggu sampai anak tenang dan melihat dirinya aman berada di antara orang asing. Minta juga pada kenalan untuk meminjamkan mainan, tetapi jangan tersinggung bila anak tidak langsung mau menerimanya.

Beri jaminan rasa aman. 

Anak balita usia 1-2 tahun selalu membutuhkan rasa aman dan kepastian dari orang tuanya dalam melewati fase-fase perkembangannya. Orang tua harus berusaha memberi rasa aman saat anak menghadapi orang baru.  Berikan sebanyak mungkin cinta, baik melalui kata-kata maupun bahasa tubuh, misalnya, ketika anak takut, peluk dia dan tenangkan.

Kenalkan anak pada orang baru sesering mungkin, 

Lebih baik biasakan sejak dini untuk mengenalkan anak pada orang baru. Misalnya, sering mengajak anak pergi ke suatu tempat, dan berkenalan dengan orang-orang di tempat tersebut. Ketika mengajak anak ke mini market, misalnya, kenalkan anak pada petugas kasir atau penjaga toko. Gunakan setiap kesempatan untuk mengajak anak berkenalan dengan orang lain.

Berkenalan dengan pengasuh secara bertahap. 

Pengasuh baru juga orang asing bagi anak dan sebaiknya jangan harap mereka akan langsung akrab. Perkenalkan lebih dulu calon pengasuh anak sebelum kita melepasnya. dengan pengasuh tersebut. Tunjukkan pada calon pengasuh, cara berkenalan dengan anak kita. Ajak pengasuh baru ikut bergabung dengan anak saat bermain sehingga anak bisa menyesuaikan diri dengan pengasuh baru.