Psikologi Pendidikan Anak Usia Dini

psikologi-pendidikan-anak-usia-dini

Psikologi pendidikan anak memiliki peranan yang sangat penting dalam penyelenggaraan PAUD, baik itu di lingkungan rumah maupun di lembaga-lembaga penyelenggara PAUD. Dengan psikologi pendidikan, kita dapat merencanakan dan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak usia dini. Kita juga dapat menentukan materi, metode, pendekatan, kurikulum, serta sistem penilaian yang tepat untuk peserta didik.

Fase perkembangan psikologi, menurut Hurlock (1980) yang memberi istilah “strages in the life span” (tingkatan-tingkatan dalam rentang waktu kehidupan) bagi seluruh proses perkembangan individu, diantaranya ialah fase anak-anak yang ciri-cirinya sebagai berikut:

  1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain seperti lompat jauh, lompat tinggi dan sebagainya.
  2. Membina sikap yang sehat (positif) terhadap dirinya sendiri sebagai seorang individu yang sedang berkembang.
  3. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berlaku di masyarakat.
  4. Belajar memainkan peran.
  5. Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis, dan berhitung.
  6. Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan kehidupan sehari-hari.
  7. Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi dirinya sendiri.
Pada kegiatan belajar mengajar, inti dari permasalahan psikologis adalah anak didik itu sendiri. Hal ini bukan berarti kita melupakan persoalan psikologi dari seorang pendidik, namun seorang pendidik adalah mereka yang telah melewati proses pendidikan yang cukup lama dan mereka biasanya sudah memiliki kematangan psikologi yang cukup baik sebagai bekal seorang pendidik dalam mengajar.
Sebagai seorang pendidik harus memiliki kemampuan dalam memahami psikologi pendidikan anak melalui beberapa pertimbangan psikologinya, dengan memahami psikologi anak diharapkan dapat:
1. Menentukan metode atau strategi pembelajaran yang tepat untuk anak
2. Memfasilitasi dan memotivasi minat belajat siswa.
3. Memberikan bimbingan dan konseling pada anak didik.
4. Merumuskan atau menentukan tujuan pembelajaran yang paling sesuai.
5. Melakukan penilaian terhadap hasil belajar dengan adil.
6. Menciptakan suasana belajar yang kondusif.
7. Melakukan interaksi dengan baik dan tepat dengan anak didik.
Anak didik adalah objek sasaran dalam proses belajar mengajar yang diharapkan memiliki karakteristik, perilaku dan memiliki kemampuan yang berbeda satu sama lainnya. Oleh sebab itu di dalam proses pembelajaran, seorang guru atau pendidik harus mampu memperhatikan faktor-faktor psikologi. Kenapa faktor psikologi begitu penting? Karena di dalam pendidikan terdapat proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui belajar mengajar, yang tidak dapat dipisahkan dari psikologi.