Dewasa ini teknologi kecantikan semakin maju sehingga kita bisa memperoleh manfaat dari produk kecantikan yang kita inginkan diantaranya menghaluskan pori-pori, mencerahkan wajah, menghilangkan noda hitam, hingga mengatasi kerutan. Kebanyakan produk-produk kosmetik tersebut mengandung bahan kimia yang tentunya mempunyai efek yang buruk dan cukup berbahaya bagi tubuh kita. Kandungan bahan kimia didalam kosmetik juga memiliki bahaya lain terhadap tubuh kita. Misalnya, memicu terjadinya kerusakan atau pun kanker kulit, juga menyebabkan gangguan perkembangan kelenjar payudara yang bisa memicu terjadinya kanker payudara dalam jangka panjang.
Waspadai Bahaya Bahan Kimia Dalam Produk Kecantikan
Pada kosmetik yang menawarkan kerja instan, biasanya mengandung zat kimia cukup keras. Berikut jenis kandungan dan bahaya bahan kimia yang ditimbulkan :
Sodium Lauryl Sulphate (SLS)
Tahukah Anda, dari mana busa shampo berasal? Kemungkinan besar busa ini terbuat dari bahan Sodium lauryl Sulphate. Meski zat kimia ini biasa digunakan dalam produk shampo, pasta gigi, dan sabun, bukan berarti SLS aman digunakan. SLS kerap kali menyebabkan iritasi pada kulit. Menurut Journal of The American College of Toxicology, kadar 0,5 persen SLS dalam shampo sudah dapat membuat kulit teriritasi, sedangkan kadar 10 hingga 30 persen mampu menyebabkan korosi kulit.
Hydroquinone
Produk pencerah kulit sangat akrab dengan zat kimia ini. Memang, hydroquinone mampu mengikis produksi melanin di kulit. Tapi, jika secara terus-menerus digunakan, kulit akan kehilangan pelindung dari paparan matahari.
Yang akan terjadi justru sebaliknya. Munculnya bintik-bintik hitam karena kerusakan akibat pigmentasi, kulit menjadi merah, rasa terbakar, dan muncul bercak-bercak hitam.
Parabens
Parabens ini digunakan sebagai pengawet dalam kosmetik. Pada kulit yang tidak dapat menerimanya, sangat memungkinkan terjadinya alergi. Meski penggunaannya sudah dilarang, masih banyak produk kosmetik mengandung parabens yang dijual bebas.
Fragrance
Mungkin Anda senang dengan produk perawatan kecantikan yang memiliki wangi menyegarkan. Tapi, wewangian ini juga berbahaya untuk kulit karena kandungan phthalates yang merupakan bahan kimia karsinogenik, pelarut, dan fixatives. Lebih baik Anda menjatuhkan pilihan pada kosmetik dengan keharuman alami.
Alpha Hydroxy Acids (AHA)
Belum lama ini, AHA ditemukan sebagai kandungan yang cukup efektif untuk mengusir kerutan. Sayangnya, produk dengan AHA kerap menimbulkan iritasi dan menjadikan kulit lebih sensitif.
Phtalates dan phytoestrogen
Dalam kadar tinggi phtalates dan phytoestrogen bisa menyebabkan payudara berkembang lebih dini. Phthalates yang terdapat dalam produk shampo dan lotion dapat menyebabkan rambut kemaluan lebih cepat tumbuh.
Merkuri atau Air Raksa
Anda pasti sudah tahu atau paling tidak pernah mendengar air raksa yang biasanya digunakan untuk mengawetkan hewan yang sudah mati seperti harimau, anjing, macan tutul, dan sebagainya. Merkuri atau air raksa ini tergolong ke dalam kategori logam berat yang berbahaya yang dalam konsentrasi yang kecil sekalipun sudah merupakan zat racun.
Penggunaan merkuri dalam kosmetik akan menyebabkan berbagai macam masalah seperti perubahan pada warna kulit, bintik-bintik hitam pada kulit, iritasi kulit, alergi, kerusakan pada otak, ginjal, dan juga gangguan perkembangan janin bahkan paparan jangka pendek dalam dosis yang tinggi dan bisa menyebabkan muntah-muntah. Selain itu, yang lebih berbahaya ialah bahwa merkuri atau air raksa ini merupakan zat karsinogenik atau zat yang bisa menyebabkan kanker pada manusia.
Asam Retinoat
Bahan kimia ini cukup beresiko tinggi apabila ikut dalam campuran bahan untuk kosmetika. Asam retinoat bisa menyebabkan rasa terbakar pada kulit, kulit kering, dan juga cacat pada rahim (teratogenik).
Bahan Pewarna Berbahaya
Disamping beberapa bahan kimia yang telah diungkapkan diatas, yang tak kalah berbahanya ialah penggunaan bahan pewarna berbahaya seperti pewarna Merah K.3, Merah K.10, dan juga Jingga K.1 yang merupakan zat warna sintetis yang pada umumnya digunakan sebagai pewarna pada tekstil, zat warna kertas, dan tinta. Zat warna ini merupakan zat karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker dan salah satu zat warna Rhodamin B (Merah K.10) bisa menyebakan kerusakan pada hati.
Memang efek negatif dari produk kimia tidak permanen dan bersifat kumulatif. Produk tersebut tetap harus digunakan dengan hati-hati apalagi jika anda mempunyai kulit yang sensitif. Meskipun demikian, secara tidak langsung hal ini mengajak manusia untuk kembali ke alam seperti yang telah mereka lakukan sebelumnya. Alam lebih ramah terhadap tubuh kita dan sangat minim efek negatifnya jika dibanding dengan produk kimia. Adapun bahan-bahan alami yang biasanya digunakan misalnya buah-buahan, tumbuh-tumbuhan, dan tanaman obat-obatan.
Dari beberapa sumber
sumber gambar :https://yt3.ggpht.com/-CISDbJHmmhA/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/GQAc87kcT7o/s900-c-k-no/photo.jpg