Ini adalah sebuah kisah motivasi bagi orang tua. Dikisahkan, seorang Adik bernama Putri. Ia mempunyai kakak bernama Fadhli. Putri sedang duduk di bangku sekolah menengah pertama. Sedangkan Fadhli sebagai seorang kakak, ia telah duduk dibangku kuliah. Secara garis keturunan memang Putri dan Fadhli adalah adik kakak kandung dari ibu dan ayah yang sama.
Putri tinggal bersama Ibu dan Ayahnya dirumah, yakni di salah satu provinsi di pulau Sumatera. Fadhli merantau dari rumahnya untuk mencari ilmu ke kota pelajar. Sebagai mahasiswa dan anak pertama, ia mempunyai tanggung jawab untuk selalu memberikan kabar kepada adiknya, memberi kata-kata motivasi untuk membangun semangat adiknya, dan selalu menanyakan kabar kepada kedua orangtuanya.
Suatu ketika, Putri mengirimkan pesan singkat lewat Handphone. “Bang, aku dapet penghargaan. Tadi waktu di sekolah kan ada kompetisi bergengsi se-sekolahan”. “Wah, Iyakah? Dapat penghargaan apa kau de’?” “Aku dapet penghargaan sebagai juara se-sekolahan dari beratus-ratus saingan lho, temanku banyak, tapi aku yang terpilih. Ada kompetisi pembuatan jus buah. Aku yang dinilai terbaik, jus buahku di incipi (dirasakan, red) sama guru-guru di kantor. Mereka pada suka dan malah ada yang minta di buatkan lagi keesokan harinya”.
Seorang kakak yang baik mendengar kabar menggembirakan tidak tinggal diam. Ia memujinya habis-habisan “Subhanallah,,, mantabz!!! Keren!!! Keren pokoknya. Kapan-kapan waktu abang pulang ke rumah, ade’ harus berjanji membuatkan jus buah paling enak untuk abang”. “siap bang, siapa takut”. “bagus!!! Lanjutkan perjuanganmu de’. Itu sebuah prestasi yang membanggakan. Itu bakatmu yang baik. Orang memandang itu biasa saja, tapi kau dapat mengalahkan beratus-ratus temanmu adalah awal dari kesuksesan yang baik. Semangat de’, semangat!!!”. Fadhli sebagai kakak tak tinggal diam untuk selalu memberi kata-kata semangat dan motivasi.
Lantas jawab sang adik, “iya bang, trimakasih… tapi bang, abang ko’ baik banget ya, sering kasih kata-kata semangat dan motivasi buat aku. Beda sama ibu bang dirumah. Kalau kerjaan mamah iya sering nyuruh, tetapi kalau aku dapet sesuatu, yaaa kaya’nya biasa-biasa aja tuh bang, Cuma abang yang sering buat aku seneng”. Fadhli pun bingung menjawab apa kepada adik, akhirnya Fadhli melakukan diskusi singkat dengan kedua orang tuanya.
Wahai sahabat yang selalu cinta pada buah hati, inilah peran kita sebagai orang tua? Apakah hanya menyuruh dan menyuruh? Apakah jika anak mendapatkan penghargaan kita pernah menyanjungnya? Apakah biasa-biasa saja sikap kita, tak memberi kata-kata motivasi, tak memberi kata-kata semangat, tak memberi dorongan dengan bakat nya? Apakah kita demikian??
Mari sahabat, kita ubah sedikit demi sedikit untuk menyadarkan diri kita sebagai orang tua. Anak adalah emas bagi kita. Anak adalah buah hati yang harus kita jaga, kita sanjung, kita berikan motivasi, dan lain sebagainya. Ketika seorang anak telah usai dalam kerjanya just say “thanks”, itu sudah sangat bangga seorang anak. Betapa pentingnya kata-kata motivasi untuk anak. Ketika ia mendapatkan prestasi atau penghargaan, berilah ia semangat baru, sanjunglah ia, beri motivasi atas bakatnya. Ia akan merasa diperhatikan.
Maka sahabat, mulai sekarang, mari kita perhatikan anak-anak kita. Jadilah orangtua yang baik dimata mereka. Semoga kisah motivasi untuk anak ini bermanfaat.
Profil Penulis
Syaifulloh Yusuf, S.PdI adalah alumni Fakultas Ilmu Agama Islam UII Yogyakarta yang sedang menempuh studi S2 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
sumber gambar : http://d3bg49arpeqe3t.cloudfront.net/uploads/2013/12/shutterstock_147613478.jpg