Perkembangan pola pikir anak terdiri dari beberapa tahapan, salah satunya adalah tahap perkembangan kognitif sensormotorik. Yaitu anak belajar melalui hal yang konker, melihat, menyentuh dan memasukkan benda ke dalam mulut. Selain itu para orang tua juga harus mengasah pola pikir anak sejak dini, karena hal tersebut sangatlah penting. Pola pikir anak bisa di bentuk dengan melakukan latihan secara terus – menerus dan dalam waktu jangka panjang. Mengasah pola pikir anak bisa di fokuskan pada pola pikir anak usia 5-12 tahun, karena pada usia inilah seorang anak memiliki masa – masa kecerdasan yang luar biasa.
Perkembangan pola pikir anak usia 5 – 12 tahun bisa di wujudkan dengan melatih jiwa tanggung jawab anak. Seperti ketika saat nya anak untuk belajar namun masih bermain, oleh karena itu orang tua wajib memberikan arahan agar sang anak mau belajar. Selain itu ada konsep benar dan salah bisa di jadikan media untuk membentuk pola pikir anak. Ketika sang anak merasa mengatakan sesuatu yang berbohong maka ia harusnya meminta maaf, karena berbohong adalah perbuatan yang salah.
Dalam memupuk perkembangan pola piker anak usia 5-12 tahun harus dilakukan dengan kesabaran dan tidak boleh dengan cara memaksa atau memerintah. Hal ini dikarenakan, cara yang lembut lebih melekat kepada anak dan akan berbekas positif dibandingkan cara yang kasar atau memaksa.
Anak kecil memiliki pola pemikiran yang tidak sama dengan anak remaja dan dewasa. Anak usia dibawah 7 tahun kebawah biasanya akan berfikir secara konkret. Ia belum bisa mengembangkan pemikiran abstraksi seperti anak yang berusia lebih tua. Namun dalam pemikiran seorang anak memiliki sebuah keistimewaan, karena anak mampu menyusun pengetahuan mereka sendiri.