Membentak anak bukan lah perbuatan yang baik ketika sang anak sedang ngeyel atau membuat anda marah. Membentak anak memiliki dampak negatif, terutama pada sel otaknya. Masa kecil anak sebenarnya dalam masa pertumbuhan yang krusial Yang sebenarnya pada usia tersebut sang anak mengasah kreativitas dan bakatnya. Berikut ini beberapa dampak negatif membentak anak :
1. Mempengaruhi otak anak
Ketika orang tua berteriak kepada anak-anaknya akan terjadi kerusakan struktur otak pada anak. Pada otak anak yang sering dibentak, saluran yang menghubungkan otak kanan dengan otak kiri menjadi lebih kecil. Hal ini mempengaruhi area otak yang berhubungan dengan emosi dan perhatian. Pada saat anak bereksperimen dengan hal baru maka sel otak anak akan mulai bekerja. Maka sel otak anak akan membentuk sebuah jembatan – jembatan yang saling berhubungan. Ketika sang anak terkena bentakan dari orang tua maka sel otak yang membangun jembatan – jembatan tersebut akan runtuh.
2. Menghilangkan percaya diri anak
Biasanya sang anak yang dibentak ialah melakukan sesuatu hal. Ketika ia mulai beranjak tumbuh sang anak akan menjadi anak yang pasif atau kurang percaya dir karena takut untuk mencoba hal yang baru. Ia akan menjadi ragu – ragu dalam melakukan sesuatu karena mungkin trauma karena dulu pernah dibentak.
3. Tumbuh sebagai anak pemberontak
Anak akan merasa tertekan ketika orang tua membentak mereka. Oleh karena itu semakin sang anak di bentak oleh orang tua ia akan menjadi pribadi yang keras kepala dan pembengkang. Anak akan sering tidak mendengarkan perkataan atau perintah dari orang tuanya.
4. Mengurangi daya kreativitas anak
Anak yang di bentak saat sedang melakukan eksperimen akan terhenti seketika. Mereka akan menghentikan aktivitas yang membuat mereka terkena marah. Oleh sebab itu anak tidak akan melakukan hal – hal baru yang membuatnya penasaran. Anak akan kehilangan minat melakukan hal yang baru dan daya kreativitasnya akan menurun.
5. Kecerdasannya akan menurun
Salah satu dampak dari membentak anak adalah terkait kecerdasan. Kemungkinan besar karena tidak bisanya sel sel otak yang bersambungan atau bersinapsis tadi tidak bisa memicu kecerdasannya dalam merangkai masalah dan menemukan solusinya. Tentu saja ini menyebabkan anak di nilai kurang cerdas dalam hal intelegensi.