Sejak kapan pendidikan seks dapat diberikan? Sesungguhnya tidak ada batasan, menurut sebagian ahli dalam pendidikan seks, pendidikan seks dapat mulai diberikan ketika anak mulai bertanya tentang seks dan kelengkapan jawaban bisa diberikan sesuai dengan seberapa jauh keingintahuan mereka dan tahapan umur sang anak. Pendidikan seks dapat dimulai sejak dini, karena pendidikan seks tidak hanya mencakup pada pertanyaan dan jawaban belaka.
Selain diberikan di sekolah, pendidikan seks juga perlu diberikan di rumah. Untuk menyampaikan pendidikan seks kepada anak-anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua. Tips menyampaikan pendidikan seks pada anak, antara lain:
- Berbicaralah dengan cara yang wajar, seperti berbicara tentang hal yang lain, dan hindari gaya mengajar seperti di sekolah
- Pembicaraan hendaknya tidak hanya terbatas pada fakta biologik, melainkan juga tentang nilai, emosi, dan jiwa.
- Jangan menunggu sampai anak mencapai usia belasan tahun untuk berbicara tentang masa pubertas. Mereka harus sudah mengetahui perubahan yang terjadi pada masa remaja sebelumnya.
- Berilah suasana dan kesempatan agar anak merasa bebas dan aman mengajukan pertanyaan tentang seksualitas.
- Apabila orangtua tidak dapat menjawab pertanyaan anak, jangan malu mengatakan “tidak tahu”. Kemudian mintalah bantuan atau penjelasan dari orang lain yang mengetahui.
- Bantu anak agar merasa nyaman dengan tubuhnya, beri sentuhan dan pelukan kepada anak agar mereka merasakan kasih sàyang dari orangtuanya secara tulus.
- Bantu anak memahami perbedaan perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan di depan umum. Contohnya, saat anak selesai mandi harus mengenakan baju di dalam kamar mandi atau di kamarnya. Orangtua harus menanamkan bahwa tidak diperkenankan berlarian usai mandi tanpa busana. Anak harus tahu, bahwa ada hal-hal pribadi dari tubuhnya yang tidak semua orang boleh lihat apalagi menyentuhnya.
- Ajari anak untuk mengetahui perbedaan anatomi tubuh pria dan wanita. Jelaskan proses tubuh seperti hamil dan melahirkan dalam kalimat sederhana. Dari sini bisa dijelaskan bagaimana bayi bisa berada dalam kandungan ibu. Tentu saja harus dilihat perkembangan kognitif anak. Yang penting orangtua tidak membohongi anak misalnya dengan mengatakan kalau adik datang dari langit atau dibawa burung.
- Hindari perasaan malu dan bersalah atas bentuk serta fungsi tubuhnya.
- Ajarkan anak untuk mengetahui nama yang benar setiap bagian tubuh dan fungsinya. Katakan vagina untuk alat kelamin wanita dan penis untuk alat kelamin pria.
- Membantu anak memahami konsep pribadi dan mengajarkan kepada mereka kalau pembicaraan soal seks adalah pribadi.
- Memberi dukungan dan suasana kondusif agar anak mau berkonsultasi kepada orangtua untuk bertanya soal seks.
- Membiasakan dengan pakaian yang sesuai dengan jenis kelaminnya dalam kehidupan sehari-hari dan juga saat melaksanakan shalat akan mempermudah anak memahami dan menghormati anggota tubuhnya.
Teknik pendidikan seks tersebut harus dilakukan dengan menyesuaikan terhadap kemampuan dan pemahaman anak, sehingga teknik penyampaian dan bahasa yang mudah diterima sangat perlu dipertimbangkan.
Sumber gambar : 1. http://www.youghalonline.com/uploads/2008/10/children-reading-book.jpg 2. http://www.jawaban.com/assets/uploads/lois_butterfly/images/main/20130110Keluarga390x250.jpg