Kalau mendengar pertanyaan dari mulut mungil anak Anda, jangan panik dahulu. Pertanyaan anak-anak seputar hal ini memang wajar, sejalan dengan perkembangan dan rasa ingin tahunya. Sebagai orang tua Anda perlu menyikapi hal ini dengan bijak.
Minimnya pengetahuan orang tua dan perasaan malu untuk membicarakan sex education, seringkali menjadi kendala mereka untuk memberikan pengajaran tentang hal ini kepada anak.
“Padahal sex education tidak sekadar mengajarkan arti seks semata. Tetapi juga memperkenalkan alat dan fungsi reproduksi, cara menjaga dan merawat kebersihan genital, berpakaian sopan, serta cara menghindar dari kejahatan seksual. Selain itu penting juga dijelaskan tentang nilai-nilai norma social dan agama serta konsekuensi dan perilaku seksual yang baik.
Pendidikan seks penting diberikan kepada anak kita, bahkan lebih baik lagi diberikan jauh sebelum anak mengenal sekolah. Jadi pemberi sex education yang utama dan pertama adalah orang tua, dan ketika anak sudah mulai memasuki dunia sekolah, maka pendidikan seks juga penting diberikan di sekolah.
Dalam penyampaiannya, harus memperhatikan isi materi dan bagaimana penyajiannya, karena nantinya akan berimbas langsung ke anak-anak. Kalau diberikan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan porsinya anak-anak, tidak lebih, maka anak akan menjadi paham dan tidak akan membuat anak ingin mencoba.
Untuk itu ada beberapa tahapan sex education sesuai usia pendidikan anak Anda, antara lain :
- Untuk anak usia pra sekolah materi sex education meliputi pengenalan jenis kelamin
- Untuk usia SD kelas 1-3 materi hampir sama dengan usia pra sekolah namun lebih mendalam. Anda bisa mulai mengenalkan anggota bagian tubuh pribadi, mengajarkan bahwa dari bagian tertentu pada tubuh ini ada yang tidak boleh sembarangan disentuh atau dilihat orang lain. Serta mengajarkan anak untuk melakukan tindakan pencegahan jika ada orang yang memaksa, seperti berteriak, lari, memukul, dan sebagainya.
- Untuk usia SD kelas 4 ke atas, materinya masih berupa pengulangan topik sebelumnya. Hanya saja mulai ditambah tentang pubertas yang isinya antara lain menjelaskan tentang kematangan alat reproduksi. Pada perempuan akan segera mendapatkan menstruasi dan resiko hamil bila berhubungan seksual. Sedangkan para anak laki-laki juga dijelaskan perubahan seperti mulai tumbuhnya rambut di ketika dan di alat kelamin dan lain-lain.
- Untuk level kelas yang lebih tinggi, setelah semua sudah Anda perkenalkan. Namun bisa ditambahkan tentang gaya pacaran, bahaya dari seks bebas, dan sebagainya.
Semua gaya pengajaran sex education kepada anak, kembali kepada orang tua masing-masing. Namun seringkali pengajaran sex education di kelas, berkembang topiknya tergantung dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari anak-anak.
Sumber gambar : http://www.bimbelorbiter.com/uploads/2013/04/jenius-boy-2-628x369.jpg