Siklus menstruasi tidak teratur bisa saja terjadi pada semua wanita di usia berapapun. Menstruasi yang normal adalah menstruasi yang berlangsung selama 2-7 hari dengan siklus haid 21-35 hari dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya. Jika siklus haid jauh di luar kisaran normal, maka dapat dikatakan siklus menstruasinya tidak teratur.
Berikut 7 faktor penyebab siklus menstruasi tidak teratur:
1. Stress atau kondisi psikis yang tertekan
Tidak teraturnya menstruasi sangat mungkin terjadi jika seorang wanita mengalami tekanan stress. Kondisi stress tersebut akan mempengaruhi kinerja otak dalam memproduksi hormon yang mengatur siklus haid sehingga terjadi perubahan pada siklus menstruasi.
2. Hormon prolaktin tinggi
Tingginya kadar hormon prolaktin pada ibu menyusui bisa menyebabkan seorang wanita mengalami siklus menstruasi tidak teratur atau selalu berubah-ubah, demikian juga dengan wanita yang produksi hormon prolaktinnya tidak normal.
3. PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
PCOS merupakan kondisi dimana hormon yang berperan dalam memproduksi folikel sebagai tahap awal dalam produksi sel telur sangat tinggi. Kadar hormon yang sangat tinggi menyebabkan produksi folikel mengalami peningkatan, namun folikel belum matang sehingga mengakibatkan gangguan ovulasi. Akibatnya, seorang wanita yang mengalami PCOS cenderung memiliki siklus menstruasi tidak teratur.
4. Pengaruh berat badan
Terlalu gemuk, terlalu kurus, atau cepat gemuk dan kurus selama berulang-ulang juga salah satu faktor pengacau siklus menstruasi. Berat tubuh normal sebaiknya dipertahankan, karena tubuh membutuhkan cadangan lemak yang wajar untuk bisa mengatur siklus menstruasi.
5. Adanya penyakit kronis
Siklus menstruasi tidak teratur atau selalu berubah juga bisa disebabkan karena pengaruh penyakit kronis tertentu, misalnya seperti penyakit diabetes, dimana kadar gula dalam darah tidak stabil dan akan mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh.
6. Obat-obatan
Para ahli kesehatan telah memastikan, obat yang diminum akibat sakit tertentu bisa menyebabkan tertundanya menstruasi, atau mengubah siklus. Karena itu, jika kamu baru saja sakit, dan mengkonsumi banyak obat, dan tidak menstruasi, ada baiknya tidak cemas. Saat berkonsultasi ke dokter, pastikan kamu menjelaskan kondisi ini sebagai informasi untuk dipertimbangkan.
Selain itu, gangguan pada kelenjar tiroid juga bisa memicu terjadinya siklus menstruasi tidak teratur. Namun demikian kondisi siklus menstruasi yang berubah akibat terganggunya kelenjar tiroid bisa kembali normal jika penyakit tersebut diobati.
7. Menopause dini
Normalnya, menopause terjadi di usia 45-55 tahun. Namun demikian, gejala menopause bisa juga terjadi sebelum usia 40 tahun. Ketidakteraturan siklus menstruasi bisa terjadi akibat menopause dini, dimana perubahan hormon di dalam tubuh menyebabkan menurunnya produksi sel telur sehingga haid yang dialami tidak teratur hingga berhenti sama sekali.
Siklus haid yang tidak teratur bisa menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi seorang wanita, oleh karena itu perlu diketahui faktor penyebabnya agar bisa diantisipasi dengan cara yang tepat.
Meskipun pada umumnya siklus menstruasi yang berubah-ubah tidak memerlukan penanganan medis. Namun jika kondisi menstruasi yang dialami juga disertai dengan gejala lain seperti volume darah yang terlalu banyak, waktu menstruasi yang lebih dari 8 hari, hingga keluhan nyeri haid yang parah sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis.