Dari kesimpulan contoh-contoh dan keluh kesah orangtua mengenai anak-anaknya kenakalan anak diartikan sebagai salah satu tingkah laku anak yang menimbulkan persoalan bagi orang lain. Perumusan ini dapat dipersempit menjadi 2 macam sifat kenakalan berdasarkan ringan atau beratnya akibat yang ditimbulkan, yaitu:
- 1. Kenakalan Semu
Kenakalan semu merupakan kenakalan anak yang tidak dianggap kenakalan bagi pihak ketiga selain orangtua mereka. Berdasarkan pandangan orang ketiga yang tidak berhubungan langsung dengan si anak Tingkah laku anak walaupun agak berlebihan tetapi masih dalam batas kewajaran dan nilai-nilai moral.
Namun kenakalan ini di nilai telah melewati batas kesabaran orangtua serta sensitivitas orang yang telah memberi penilaian. Hanya karena keterbatasan pengetahuan menyebabkan timbulnya kekesalan, kekhawatiran dan kemarahan terhadap anak yang bertingkah laku nakal.
Kenakalan anak ini biasanya menimbulkan kekhawatiran-kekhawatiran orangtua terhadap sikap anak, orangtua menjadi takut kalau kelak anak tersebut akan menjadi perusak. Akan tetapi khawatiran orangtua yang berlebihan justru berpengaruh buruk terhadap perkembangan anak dalam jangka panjang.
Kekhawatiran-kekhawatiran yang ditunjukkan orang tua pada anaknya akan diartikan sebagai penekanan atau penolakan. Sehingga untuk mempertahankan dirinya, sang anak akan melakukan usaha dengan mempertahankan kelakuan nakalnya sebagai reaksi dari aksi yang dilakukan orang tuanya.
- 2. Kenakalan Nyata
Kenakalan nyata ialah tingkah laku anak yang dinilai melanggar nilai-nilai sosial dan nilai-nilai moral, sehingga dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Tingkah laku ini sering mengkhawatirkan dan menimbulkan kegelisahan orang tua. Salah satu contoh yang sering kita jumpai sehari-hari ialah anak yang sering berbohong atau mencuri.
Tingkah laku anak pada usia kurang dari 6 tahun dikhawatirkan disebabkan karena kurangnya pendidikan pra sekolah. Biasanya pendidikan yang diberikan menitik beratkan pada milik bersama bukan perorangan sehingga anak mengambil milik orang lain tanpa persetujuan atau meminta izin.Seharusnya anak sejak kecil harus dididik untuk mengetahui batasan-batasan milik bersama, milik keluarga atau milik sendiri.
Berbohong pada anak kecil bisa disebabkan oleh beberapa kemungkinan
1. Anak belum bisa menggunakan kemampuan bahasa secara tepat sebagaimana orang dewasa
2. Kureangnya pengertian anak terhadap perkataan orang dewasa atau sebaliknya sehingga terjadi kesalah pahaman. Akibatnya jawaban anak terhadap pertanyaan orang dewasa tidak sesuai dengan kenyataan sehingga anak dianggap berbohong.
Persoalan kenakalan anak baik semu maupun nyata dapat diatasi dengan mudah dengan syarat orangtua mau menggali pengetahuan yang lebih mendalam mengenai perkembangan anak dan potensi kemampuan-kemampuan anak yang akan berkembang hingga terwujud kelak.
Perhatian dan kasih sayang orangtua sangat diperlukan seorang anak untuk membentuk kepribadiannya dalam masa pertumbuhan sehingga dapat tercipta kepribadian yang selaras dengan nilai-nilai sosial dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Sumber: pikiran-rakyat/thelovewings.blogspot.com
Sumber Gambar : http://www.hediyeteyze.com/uploads/2014/03/annelerin-sahip-olmak-istemeyecegi-10-cocuk-tipi-1.jpg