Ingin supaya si kecil gemar makan sayur dan buah ? Keduanya memang sangat besar andilnya bagi kesehatan. Lantas bagaimana caranya membangun kecintaan makan sehat pada anak ?
Semua orang tua pasti mendambakan pola makan yang sehat bagi buah hatinya. Tapi pada kenyataannya, menumbuhkan pada kegemaran pada saur dan buah bukanlah perkarah mudah, padahal kandungan vitamin dan serat pada sayur dan buah sangat penting bagi penting bagi kesehatan si kecil
Kuncinya terletak pada ibu
Untungnya baru-baru ini terungkap satu fakta penting yang berpengaruh besar terhadap kegemaran anak pada makanan sehat. Kuncinya terletak pada pola makan dan kegigihan ibunda tercinta.
Seorang ibu bisa membantu bayinya mengembangkan kesukaan pada sayur dan buah, dengan secara rutin mengonsumsinya di masa menyusui. Setelah si bayi di kenalkan pada makanan padat, jadikan buah dan sayur sebagai bagian tak terpisahkan dari menu hariannya. Tetaplah gigih menyodorkan sayur dan buah pada bayi, meski sambutan si kecil tak terlalu antusias, begitu menurut Dr.Julie A,Mennella dan Catherine A. Forestell dari Monell chemical senses center, Philadelphia, dalam jurnal Pediatries, Desember 2007
Awal yang menentukan
Konsumsi sayur dan buah dihubungkan dengan penurunan resiko obesitas dan kanker. Namun sayangnya, masih banyak anak-anak maupun orang dewasa yang tidak rutin mengonsumsinya, begitu menurut para perisel. Jika kita bisa membuat bayi menyukai rasa sayur dan buah, berarti kita memberi awal yang baik bagi mereka untuk memulai pola makan yang sehat.”
Dalam riset di laporkan, menyusui tampaknya berhubungan dengan penerimaan bayi terhadap kacang polong dan buah peach. Tapi hanya jika sang ibu secara teratur mengonsumsi makanan-makanan tersebut. Meningkatnya kegemaran bayi terhadap buah peach disebabkan karena si bayi secara teratur terpapar oleh rasa buah ini melalui air susu ibu. Rasa makanan yang di dapat dari pola makan ibu diteruskan melalui Caircin Amnion (Air ketuban ) dan air susu ibu. Jadi, bayi belajar menyukai rasa suatu makanan jika sang ibu mengonsumsinya pula secara teratur.
Beri kesempatan mencicipi
Para ibu sebaiknya tidak menyerah dalam menawarkan suatu makanan hanya karena si anak meringis saat memakannya. Berdasarkan pengamatan para peneliti, bahwa ekspresi wajah bayi tidak selalu mencerminkan keengganan mereka terhadap makanan tertentu. Jika para ibu ingin bayi mereka belajar menyukai makanan sayur khususnya sayuran hijau, sang bayi perlu di kasih kesempatan untuk mencicipi makanan-makanan ini.
Lanjutkan hingga besar
Keberhasilan ibu membiasakan pola makan sehat bagi si kecil memang sangat baik bagi pertumbuhannya. Akan lebih baik lagi jika pola makan sehat ini terus berlanjut hingga ia beranjak besar. Salah satu manfaat yang bisa di nikmati anak dengan pola makan sehat adalah tulang yang lebih kuat.
Makanan penangkal asam
Sejumlah studi pada orang dewasa memang telah mengaitkan konsumsi sayur dan buah dengan densitas tulang yang lebih kuat, kemungkinan berkat berbagai nutrisi yang ada di dalamnya seperti potasium, betakaroten, vitamin c dan magnesium. Terdapat bukti juga bahwa sayur dan buah menurunkan kalsium yang dikeluarkan di urin.
Ini karena buah dan sayur berperan senagai makanan ‘dasar’. Makanan ‘dasar’ ini membantu menangkal asam uang di produksi makanan lain seperti protein dan lemak memasuki proses metabolisme. Jika pada pola makan seseorang tidak terdapat cukup penangkal asam, dasar-dasar yang ada di tulang termasuk kalsium terpaksa harus berkorban. Sebuah studi bahkan menunjukan, sebagaian besar kalsium yang di keluarkan di urin justru bersumber dari simpanan tulang, bukan dari asupan makanan.
Mengingat besarnya manfaat sayur dan buah, tentu anda setuju bahwa pola makan sehat perlu di tanamkan sejak dini. Ingat sekali lagi, kuncinya ada pada ibu, mulai dari proses hamil, menyusui hingga memberi makan bayi.
Dari Majalah Healt Today februari 2008
Sumber Gambar : https://guiavegano.files.wordpress.com/2014/10/babyistock_000016731231small.jpg