Bedah caesar umumnya dilakukan ketika proses persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan karena berisiko kepada komplikasi medis lainnya. Proses persalinan operasi caesar umumnya berlangsung sekitar satu jam.
Pada pasien dengan pembiusan total, kesadaran akan berlangsung pulih secara bertahap seusai penjahitan luka operasi. Sedangkan pada pembiusan regional, dengan anasthesi epidural atau spinal (memasukkan obat bius melalui suntikan pada punggung), ibu bersalin akan tetap sadar hingga operasi selesai dan hanya bagian perut ke bawah akan hilang sensasi rasa sementara.
Pascaoperasi caesar, dilakukan pengawasan oleh perawat dan bidan dalam ruangan pulih sadar sementara sebelum ibu di pindah ke ruang perawatan nifas. Di sini tenaga kesehatan akan memantau tekanan darah, suhu, jumlah urine yang tertampung, kondisi rahim, jumlah darah yang keluar pascaoperasi, dan pemeriksaan laboratorium bila diperlukan.
Sedapat mungkin ibu pascaoperasi caesar aktif bergerak jika dirasakan efek bius sudah berangsur hilang. Mulai dengan menggerak-gerakkan kedua kaki, memutar pergelangan kaki, melakukan gerakan pada sendi bahu dan lengan tangan saat tiduran. Untuk posisi miring ke kanan dan ke kiri juga sudah boleh dilalukan dengan bantuan tenaga medis. Pada pembiusan regional belajar duduk perlu hati-hati agar tidak pusing dan dilakukan dengan bantuan bidan atau perawat. Sekitar 8 jam pascaoperasi, ibu sudah boleh mulai belajar duduk, dan setelah melewati 24 jam latihan jalan dapat dimulai. Semakin aktif bergerak akan mempercepat pemulihan fisik ibu nifas pascaoperasi caesar. Lakukan juga senam kegel untuk melatih otot-otot kandung seni setelah pelepasan alat kateter urine.
Ibu bisa melakukan senam nifas dan teknik relaksasi di atas tempat tidur. Mulai dari latihan menggerakkan leher, kepala, bahu, lengan dan kaki. Untuk memperlancar peredaran darah dalam tubuh. Sensasi nyeri sedikit masih terasa walau sudah minum obat. Cobalah teknik relaksasi caranya dengan menarik nafas panjang dan menghembuskan perlahan-lahan saat nyeri timbul misalnya saat ibu mencoba duduk atau berdiri. Semakin sering dan aktif bergerak maka rasa nyeri akan segera hilang dan ibu pulih lebih cepat. Bila berbaring terus menerus, peredaran darah tidak lancar dan pemulihan rahim menjadi terlambat dan pengeluaran sisa darah kotor (lochea) tidak lancar.
Istirahat tetap dibutuhkan bagi seorang ibu setelah melahirkan baik operasi caesar maupun lahir normal. Istirahat tidak berarti ibu harus baring lebih lama namun sebainya penuhi kecukupan waktu tidur dan hindari kelelahan. Istirahat yang kurang akan mempengaruhi tekanan darah ibu, produksi ASI dan menurunnya daya tahan ibu nifas.
Selama dalam perawatan ibu akan dibantu untuk kebutuhan mandi dan mengganti pembalut sesering mungkin. Bila sudah boleh jalan, ibu bisa ke kamar mandi, mengganti pembalut, mandi sendiri dengan catatan balutan luka operasi sudah diganti dengan balutan yang tahan air. Pada luka balutan yang belum diganti dengan anti air, maka hindari lokasi balutan luka operasi jangan basah. Bersihkan dengan waslap sekitar daerah perut. Keramas bisa dilakukan dengan bantuan bidan atau perawat. Bila masih pusing hindari berdiri lama dalam kamar mandi sendirian.
Ibu pascaoperasi caesar yang telah dijinkan makan makanan padat sebaiknya tidak perlu pantang makanan kecuali bila mengalami alergi akibat jenis makanan tertentu. Bila ibu nifas tidak cukup mengkonsumsi makanan berprotein seperti telur, ikan, tahu, tempe, daging dan susu, maka penyembuhan luka operasi akan berlangsung lama dan berpotensi infeksi akibat kurang gizi. Ibu nifas pascaoperasi caesar juga tidak dianjurkan mengkonsumsi jamu apapun selama masa pemulihan, agar tidak terjadi komplikasi misalnya perdarahan dan diare. Cukupi pemenuhan kebutuhan air putih dan sayur mayur juga buah agar tidak mengalami sembelit.
sumber gambar : http://media.songkhoe.vn//archive/images/content/2014/03/12/shares/104413_mb8minhhoa.jpg