Penyakit Rematik Pada Lansia

Penyakit rematik lebih sering menyerang usia lanjut usia dibandingkan dengan usia muda atau anak-anak. Rematik pada lansia sudah menjadi penyakit langganan atau penyakit yang sering dirasakan oleh para orang tua, biasanya di atas umur 40 tahun, dimana wanita yang lebih banyak terserang penyakit tersebut. Penyakit rematik pada lansia lebih banyak diakibatkan karena terjadinya perubahan-perubahan pada tubuh saat usia beranjak tua. Salah satu jenis penyakit rematik yang selalu menyerang pada lanjut usia adalah penyakit rematik osteoartritis.

Jenis penyakit rematik yang menyerang orang yang sudah lanjut usia biasanya akan memiliki banyak hambatan atau tanda-tanda rematik, seperti sering kelelahan, sulit untuk bergerak, dan hampir terasa sakit di seluruh tubuh terutama pada saat sedang berjalan kaki, pegal linu dan rasa kaku. Bisa pula terjadi bengkak sendi, gangguan gerak, dan lemah otot. Sering beberapa diantara orang yang terkena penyakit ini tidak mempedulikan gejala gejala rematik seperti di atas. Sehingga kadang kala diantara mereka yang menderita jenis penyakit rematik ini akan menjadi lumpuh bahkan mengakibatkan kematian bagi penderitanya.

Penyakit rematik pada lansia yang menahun (kronis) bisa menimbulkan cacat dibagian tubuh yang terkena. Dengan demikian, rematik merupakan kumpulan gejala yang penyebabnya beraneka ragam, tetapi perwujudannya hampir serupa. Harus dipahami, penyakit rematik pada lansia ini bukan merupakan akibat mandi pada malam hari, akibat cuaca dingin atau karena ruangan ber-AC. Fakta telah membuktikan bahwa penduduk subtropis yang berhawa dingin dan banyak orang bekerja di ruang ber-AC tidak semuanya kena rematik, bahkan es sering digunakan untuk terapi pengobatan rematik. Penyakit rematik juga tidak diturunkan, karena anak penderita rematik tidak semuanya terkena rematik, meskipun memang diakui ada penyakit nodus herbeden (benjolan atau nodus-nodus kecil dan keras akibat penulangan rawa sendi, biasanya timbul di jari-jari tangan) yang dipengaruhi oleh gen tertentu.

Pengobatan rematik pada umumnya hanya mengurangi gejala dan tidak menyembuhkan atua memberantas penyakit sesungguhnya. Kebanyakan penderita berusaha mengobati sendiri dengan minum jamu karena obat modern sering memiliki efek samping pada lambung serta ketergantungan. Biasanya, penyembuhan gejala rematik ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Apabila rematik tersebut sudah terlanjur parah bagi penderitanya, biasanya dokter akan merekomendasikan untuk melakukan operasi pada tubuh sang penderita untuk membantu mempermudah si penderitanya.

Pada kelompok lansia, gejala rematik dapat dikurangi dengan melakukan olahraga yang sesuai dan dilakukan secara teratur, memperhatikan pola makan yang baik dan teratur serta menghindari stres. Selain itu, ada beberapa ramuan tradisional yang dapat mengurangi atau mengobati gejala rematik. Salah satu pengobatan herbal bisa Anda lakukan dengan minum tea rheumatic.

Sumber gambar: http://4.bp.blogspot.com/-dIyYbxZD_6I/U_MJVtRdLVI/AAAAAAAAAYU/djGhDtLEdAk/s1600/radang%2Bsendi.jpg