Pendidikan Seksual untuk Anak Usia 0-7 Tahun (Bagian 1)

Dewasa ini kita dirisaukan dengan berita yang sangat keji, yakni pelecehan seksual yang menimpa anak. Sangat sedih apabila di luar sana mereka mendapat perlakuan yang sanggat keji dari orang-orang yang mengalami kelainan seksual. Di luar pelaku yang memang sudah tidak benar, kita sebagai orang tua juga harus paham bahwa sangat penting untuk mengajarkan pendidikan seksual sejak dini.

Kali ini kita akan membahas pendidikan seksual untuk anak usia 0-7 tahun. Pertama,.untuk pendidikan seksual usia 0-2 tahun. Mungkin kita bertanya-tanya mengapa usia 0-2 tahun perlu? Kita semua harus memahami bahwa pendidikan yang kita berikan kepada anak semuanya adalah dalam satu rangkaian. Apa yang dialami anak-anak merupakan pembelajaran dari orang tua.

Ada sebuah kisah, seorang bunda, ibu dari beberapa anak. Dia memiliki anak sulung kelas 5 SD. Setiap kali selesai mandi, dengan tidak punya rasa malu dia keluar dari kamar mandi dalam keadaan bertelanjang bulat, walaupun ada orang tua dan pembantunya bahkan kadang ada guru lesnya.

Kita harus memahami bahwa itu tidak serta merta terjadi, tetapi sejak kecil dia telah belajar dari orang tua dan lingkungannya. Saat bayi, seringkali orang tua melupakan untuk menutup aurat si anak. Mengganti popok, menceboki di depan orang banyak sehingga aurat anak juga terlihat. Ini adalah hal-hal yang diabaikan orang tua. Seharusnya orang tua sudah mulai menanamkan rasa malu sejak anak masih bayi.pendidikan seks bagi anak

Ada dua prinsip utama dalam usia 0-2 tahun ini. Yang pertama adalah orang tua mengajarkan menutup aurat anak dan menutup aurat diri orang tua itu sendiri. Menutup aurat si anak maknanya adalah, aurat besar anak, yaitu dubur dan alat kelamin tidak sembarangan dilihat oleh orang lain yang bukan mahramnya. Usahakan setiap mengganti popok bayi, selalu menutup aurat anak anda dari orang yang bukan mahramnya.

Orang tua juga harus menjaga aurat diri mereka sendiri. Selayaknya yang melihat aurat dada orang tua saat menyusui adalah anak yang masih dalam usia persusuan dan suaminya sendiri tentu saja. Jadi anak yang usia sudah 3 tahun, sesungguhnya mereka sudah tidak boleh melihat aurat dada dari ibunya. Jika abai, maka anak dapat berpikir,”Ibu saja buka-buka gitu, aku juga boleh donk.”.

Yang perlu diperhatikan pula adalah terkait hubungan suami istri. Jangan lakukan hubungan suami istri sekamar atau satu ruangan dengan anak, walaupun anaknya seorang bayi, kecuali dia dalam keadaan tidur yang sangat pulas. Bahkan suara saat berhubungan suami istri pun tidak boleh diperdengarkan. Maka jika ada anak dalam keadaan terjaga, maka suami istri hendaknya melakukannya di ruangan lain yang tertutup.

Demikian pendidikan seksual untuk anak 0-2 tahun. Bukan dengan pembicaraan, tapi penekanannya adalah dengan praktek nyata yang dilakukan orang tua. Walaupun masih kecil, ternyata ada sudah harus kita ajarkan pendidikan seksual. Nantikan lanjutan pembahasannya pada pendidikan seksual untuk anak usia 2-4 tahun.

Profil Narasumber

Ida Nur Laila

Ida Nur Laila, S.Si. Apt., adalah seorang apoteker yang juga seorang konselor sosial dan juga trainer Jogja Family Center (JFC).

sumber gambar : 
http://www.onlymyhealth.com/imported/images/2013/April/25_Apr_2013/Sex-Education-in-India-bi.jpg