Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus varicella–zoster dan bisa menyerang semua umur, tetapi paling banyak menyerang anak-anak berusia antara 5-9 tahun. Penyakit cacar air pada anak terjadi karena imun sang anak dalam keadaan yang rendah. Oleh karena itu penting bagi sang anak mendapatkan imunisasi rutin.
Karena penyebabnya virus, maka penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya dan setelah itu anak akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Pengobatan yang diberikan umumnya hanya untuk meringankan gejala yang timbul.
Pengobatan Cacar Air
Pemberian terapi antivirus masih kontroversial. Antivirus hanya dianjurkan diberikan pada penderita cacar air dengan komplikasi yang berat, cacar air pada bayi di bawah usia 28 hari atau orang dewasa, maupun cacar air pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Pemberian antivirus ini harus dilakukan dalam jangka waktu 48 jam setelah ruam pertama kali muncul. Antivirus yang bisa diberikan yaitu asiklovir dengan dosis 20mg/kgbb/kali dalam 4 dosis selama 5 hari. Pada penderita dewasa dapat diberi penggobatan “Asiklovir” berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan “PK” sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan. Sedangkan sebagian besar kasus tidak diberikan antibiotik hanya diberikan jika ada infeksi kulit oleh bakteri yang sebenarnya sangat jarang terjai.
Pasien dianjurkan untuk istirahat (tirah baring) secukupnya, untuk menurunkan demam, sebaiknya digunakan asetaminofen, jangan aspirin. Sedangkan untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga diberikan bedak salisilat, diioleskan losyen kalamin, antihistamin atau losyen lainnya yang mengandung mentol atau fenol. Yang penting dilakukan adalah menjaga agar jangan sampai luka ini terinfeksi bakteri, yaitu dengan selalu menjaga kebersihan. Kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun, anak boleh dimandikan bila tidak ada demam. Kebersihan tangan selalu dijaga, kuku dipotong pendek, pakaian tetap kering dan bersih.
Perawatan Bekas Luka Cacar Air
Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.
Pencegahan Cacar Air Pada Anak
Pencegahan untuk cacar air bisa dilakukan dengan pemberian imuniasi. Mengingat kejadian cacar air di Indonesia terbanyak terjadi pada anak yang telah bergaul dengan anak seumurnya (awal sekolah) dan penularan terbanyak terjadi pada saat usia sekolah, maka imunisasi aktif dianjurkan diberikan mulai usia masuk sekolah, yaitu 5 tahun. Atas pertimbangan tertentu, imunisasi ini dapat diberikan setelah usia ≥ 1 tahun. Pada keadaan terjadi kontak dengan pasien cacar air, pencegahan vaksin dapat diberikan dalam waktu 72 jam setelah penularan.
Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan.Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh