Belajar merupakan sebuah proses yang kita lakukan sejak lahir hingga kembali ke liang lahat. Sebagai orang tua pun, kita harus senantiasa belajar, termasuk dalam mendidik anak. Mengapa? Waktu terus bergulir dan pergeseran budaya semakin terasa sehingga mau tidak mau kita harus peka terhadap keadaan tersebut. Jangan sampai sebagai orang tua kita tidak menyadari bahwa kita harus terus menerus belajar dalam mendidik anak.
Sesungguhnya media utama kita dalam belajar mendidik anak adalah anak kita sendiri. Kita harus pandai-pandai mengamati perkembangan anak, baik fisik maupun psikis. Kita pun harus memahami bagaimana lingkungan bermain dan bergaulnya. Itu semua dilakukan guna memahami kondisi anak sesungguhnya. Seringkali terjadi orang tua alpa untuk berusaha memahami kondisi riil anak. Kadang anak lebih nyaman bercerita kepada orang lain dibanding orang tua. Nah, bisa jadi ini karena kita tidak bisa memahami apa yang sebenarnya diinginkan anak.
Dengan memahami kondisi anak kita akan lebih mudah menyelesaikan masalah. Misal jika kita memiliki dari satu anak dan mereka terlibat perselisihan. Kita harus tahu apa yang sebenarnya terjadi agar dalam menyelesaikan masalah mereka kita dapat bersikap adil, tidak berat sebelah sehingga memunculkan kecemburuan antara kakak dan adik. Dengan berusaha memahami anak secara menyeluruh, itulah media belajar kita dalam mendidik anak.
Salah satu cara yang mungkin mulai kita tinggalkan yaitu dengan memeluk anak. Saat ini mungkin banyak orang tua dan juga anak sedikit gengsi jika berpelukan, baik di rumah apalagi di luar rumah. Padahal, dari kontak fisik semacam itu ada perasaan yang tersalurkan yang bisa kita rasakan kepada anak dan sebaliknya. Dengan pelukan kasih sayang orang tua dapat merasakan apa yang sedang dirasakan si anak. Nah, jangan pelit dan malu untuk memeluk anak, apalagi yang masih kanak-kanak.
Dengan pelukan itu pula mungkin, kita bisa mengetahui hal yang sebelumnya tidak kita ketahui tentang si anak. Misal di depan kita si anak tidak merokok, tetapi saat sesekali kita peluk tercium bau asap rokok. Ketahuanlah ternyata si anak merokok. Hal-hal seperti ini lah yang mungkin tidak kita bisa dapatkan jika tidak berkontak fisik dengan si anak, dalam hal ini berpelukan.
Sekolah menjadi pengusaha itu banyak. Sekolah menjadi seorang penyanyi juga banyak, tetapi sekolah formal menjadi orang tua itu tidak ada. Artinya, kita harus terus belajar dalam mendidik anak. Peka terhadap perkembangan zaman dan tidak hanya menggunakan cara mendidik orang tua zaman dulu yang kadang ada sebagian yang sudah tidak relevan kita gunakan. Apalagi jika menggunakan kekerasan. Kita mutlak harus menghindarinya. Ambil yang terbaik dari pelajaran masa lalu dan peka terhadap perkembangan zaman. Itulah kuncinya.
Profil Narasumber
Dr. Dra. Junanah, MIS., praktisi pendidikan sekaligus dosen tetap Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
sumber gambar : http://canangsari.net/uploads/2012/02/Mendidik-Anak-12.jpg