Menjadi Ibu Rumah Tangga yang Baik Menurut Islam

menjadi-ibu-rumah-tangga-yang-baik-menurut-islam1

Menjadi ibu rumah tangga yang baik menurut islam merupakan modal besar bagi sebuah lingkup terkecil dari sebuah keluarga. Di dalam rumah tangga terdapat mekanisme pengaturan, organisasi dan manajemen guna mencapai tujuan dari sebuah ikatan keluarga yakni sakinah, mawaddah dan rahmah.
Berikut terdapat 6 tips menjadi ibu rumah tangga yang baik dalam Islam

1. Jadilah Ibu yang Cerdas

Menjadi cerdas adalah sebuah pilihan. Namun cerdas dihadapan anak-anak adalah kewajiban. Mengapa demikian?Riset membuktikan bahwa kecerdasan seorang anak dimulai dari asuhan sang ibu. Ini tiada lain, karena rumah merupakan sekolah pertama bagi seorang anak.

Lantas bagaimana cara menjadi ibu yang cerdas? Salah satu caranya ialah melalui jalur pendidikan.Seorang wanita yang menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya bukanlah sebuah kesian-sian. Lulus sebagai seorang sarjana tidak mengharuskan seorang ibu menelantarkan anak-anaknya kemudian tanggung jawab pendidikan dan pengasuhan anak dialihkan kepada para pembantu.

Jika ada yang sinis, “wanita itu tidak mesti berpendidikan tinggi-tinggi. Toh, pada akhirnya ia akan menjadi ibu rumah tangga”. Ini pernyataan yang salah.

Pendidikan perempuan yang tinggi mungkin pada akhirnya bukan untuk pekerjaan atau karir di dunia luar. Tetapi pendidikan tinggi seorang wanita itu guna melahirkan generasi cemerlang di tengah-tengah keluarga.

Ingat ya bunda, anak merupakan salah satu modal amal jariyah. Mesti dididik dengan didikan terbaik agar dapat menjadi anak yang shalih dan shalihah.

2. Miliki Sikap Rela Berkorban

Sikap rela berkorban demi kemaslahatan rumah tangga harus dimiliki seorang wanita untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik.

Seyogyanya, wanita harus rela berkorban segalanya demi keutuhan dan ketentraman keluarga. Ia tidak boleh mengedepankan egonya.

Oleh karena itu dibutuhkan sikap sabar yang ekstra. Kesabaran ini perlu pula dibalut dengan keikhlasan kepada Allah SWT. Ia harus yakini baha apa yang ia lakukan semata-mata hanya mengharap ridha dan pahala di sisi Allah SWT.

3. Jangan Sakiti Suami

Seorang wanita hendaknya jangan sekali-kali menyakiti suaminya.

Hendaknya ia taat kepada perintah atau anjuran suami, jika itu memang baik. Dan boleh tidak mengikuti perintah suami jika itu bertentangan dengan perintah Allah SWT. Karena tiada ketaatan kepada makhluk jika menyangkut maksiat kepada Allah SWT.

Menyakiti suami, bisa berupa berbagai macam hal baik itu ucapan, sikap atau tindak tanduk lainnya. Termasuk tidak memberikan pelayanan yang prima kepada suami. Terdapat suatu hadits yang menyatakan bahwa bidadari di surga akan mendoakan keburukan untuk istri yang menyakiti suaminya.

“Jika seorang istri menyakiti suaminya di dunia, maka calon istrinya di akhirat dari kalangan bidadari akan berkata: “Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah mencelakakanmu sebab ia hanya sementara berkumpul denganmu. Sebentar lagi ia akan berpisah dan akan kembali kepada kami.” (HR. Tirmidzi no. 1174 dan Ibnu Majah no. 2014. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

4. Meminta Izin atau Mengkomunikasikan Segala Hal kepada Suami

Budaya berkomunikasi, saling berdiskusi dan bermusyawarah dalam rumah tangga, juga harus dibiasakan.

Salah satu penyebab konflik biasanya dikarenakan adanya miss-communication antara kedua belah pihak.

Hendaknya bila ada sesuatu hal, istri hendaknya membicarakan hal itu kepada suami. Agar suami tidak curiga, was-was dan prasangka lainnya.

Dalam Islam, seorang istri jika ingin keluar rumah maka harus seizin suaminya. Ini memberikan gambaran bahwa komunikasi diantara suami dan istri harus terus berjalan, walaupun itu pada hal-hal yang dianggap sepele.

5. Berhias Untuk Suami

Kecantikan seorang istri itu untuk siapa? Tentu, hanya diberikan kepada suami tercinta.

Berhias dan memperbagus penampilan dihadapan suami merupakan salah satu cara menjadi ibu rumah tangga yang baik.

Berhias dan memperbagus penampilan di hadapan suami bisa menambah cinta, ketenangan dan romantisme di tengah-tengah keluarga. Ini pula salah satu tujuan dari berumah tangga yakni mendapatkan sakinah (ketenangan) di dalamnya.
6. Menjaga Kebersihan Rumah dan Merawatnya dengan Baik
Salah satu ciri dari seorang wanita yang shalihah adalah menjaga harta benda suaminya. Termasuk di dalamnya adalah kediaman atau rumah tempat tinggal mereka.

Bentuk-bentuk penjagaan kepada rumah diantaranya adalah dengan menjaga kebersihan dan merawat perabot yang ada di dalamnya.

Kebersihan dalam rumah tangga yang patut dijaga oleh seorang istri termasuk kebersihan pakaian suami dan anak-anaknya. Diberitakan dalam hadist tentang pahala bagi seorang wanita yang senantiasa menjaga kebersihan pakaian anggota rumah tangga.

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu, Rasulullah saw bersabda.

“Jika seorang istri mencuci pakaian suaminya maka Allah akan mencatatnya memperoleh seribu pahala, mengampuni seribu dosa, mengangkat derajatnya seribu tingkatan, dan akan dimintakan ampun oleh segala sesuatu yang terkena sinar matahari.”

Demikianlah tips sederhana yang bisa anda terapkan untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik. Semoga menjadi salah satu jalan untuk melahirkan generasi yang shalih dan shalihah.