Rasulullah Saw bersabda, “ Cintailah anak-anak dan kasih-sayangilah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka, tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui, hanya kamulah yang memberi mereka rezeki.” (H.R. Bukhari)
Orangtua diharapkan bisa menjadi teman, guru sekaligus menjadi pelindung dan penjaga hak anaknya. Anak yang selalu dijaga haknya di masa kecil akan menjadi orang yang mudah menerima kebenaran, ringan mendengarkan nasehat dan ketika dewasa bisa melaksanakan semua kewajibannya.
Bentuk pendidikan yang menjadikan anak seakan sejajar dengan orangtua dari segi perolehan hak akan membuat potensi kreativitasnya berkembang, Membuat anak merasa berharga, mempunyai citra diri yang baik, tidak memandang dirinya buruk dan tidak memandang orang dewasa dan lingkungan pada umunnya sebagai sumber ketakutan. Ia akan mempunyai konsep diri yang positif sehingga bisa mengembangkan potensinya secara optimal.
Anak yang diperhatikan hak-haknya akan memperhatikan perkataan orangtuanya. Akan tetapi jika orantua berbohong maka anak tidak akan percaya pada setiap perkataan orangtuanya, sekalipun itu nasihat yang baik. Tanpa kepercayaan anak-anak tidak mungkin bergerak untuk melakukan apa yang orangtua inginkan.
Cintailah anak-anak tanpa syarat, menepati janji, tidak berbohong dan bertindak adil kepada mereka. Keyakinan anak pada Tuhan dipengaruhi oleh pengalaman anak berhubungan dengan orangtuanya. Karena dari orangtualah anak belajar hal-hal yang baik dan yang buruk. Misalnya saja anak yang memiliki orangtua pelit, tidak konsisten dan tidak memiliki prinsip dalam mengasuh anak akan membuat anak cenderung menjadi pribadi yang sulit membangun kepercayaan atau keyakinan atas sifat pemurah Allah SWT meskipun pengetahuannya tentang hal tersebut sangat luas.
Kemudian orangtua haruslah bisa menepati janji karena dengan menepati janji anak jadi percaya bahwa mereka berkata benar. Seperti 2 kunci mendidik anak yang ditunjukkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla dalam al-Qur’an surat an-Nisa (4) ayat 9. Allah berfirman:
“ Dan Hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
Dengan berkata benar / jujur merupakan kunci untuk melahirkan generasi yang kuat . berbicara yang benar akan membawa kita pada hikmah kebaikan, mendorong orantua untuk terus berbenah sehingga kapasitas kita sebagai orantua kan semakin baik dari waktu ke waktu.
Sumber “Saat Berharga Untuk Anak Kita” Mohammad Fauzil Adhim
Sumber Gambar : http://www.space.sk/vsprojekty/assets/projimg_105.jpg