Bagi kaum pria, ejakulasi dini ibarat kiamat. Muncul sebuah perasaan bersalah karena tidak mampu memuaskan pasangannya. Dan efeknya, akan sangat mempengaruhi keadaan emosionalnya. Mereka cenderung menjadi mudah frustrasi dan gampang marah. akibat jangka panjangnya, ini dapat merusak hubungannya dengan orang lain bahkan karirnya.
Sebelum melangkah lebih lanjut, apa yang Anda ketahui tentang ejakulasi dini (ED)?
Ejakulasi dini adalah ejakulasi (keluarnya air mani) yang tidak dapat dikontrol sebagai tanda klimaksnya seorang pria saat melakukan hubungan seksual. ED tidak dipengaruhi oleh frekuensi seseorang melakukan hubungan. Orang yang mampu melakukan hubungan lebih dari 1 kali dalam sehari pun tidak jaminan “aman” dari ED.
Apa penyebabnya?
- Dalam kondisi sangat terangsang. ini masih dapat dikatakan normal, manakala frekuensinya tidak melebihi 40% frekuensi berhubungan. Namun jika sudah melebihi angka 50% , maka ini adalah masalah.
- Stress. Kondisi pria yang mengalami tekanan berat atau sedang stress, akan cenderung mdah ejakulasi.
- Infeksi saluran kencing atau prostat.
Apakah obat kuat mampu memecahkan permasalahan ini?
Tidak juga. Anda harus waspada dan jangan mudah percaya dengan iklan obat kuat yang kian marak berpromosi.
Kebanyakan pria akan melakukan segala cara untuk dapat mencegah dirinya dari ED, demi memuaskan pasangannya. Namun, sering kali rasa malu membuat mereka enggan pergi ke dokter atau tenaga ahli untuk berkonsultasi. Dan pada akhirnya,mereka pun “parkir” di toko-toko khusus penjual obat kuat “khusus untuk pria dewasa”.
Fakta yang banyak muncul saat ini adalah, obat-obatan semacam tersebut justru memicu disfungsi ereksi yang sesungguhnya lho! Meskipun banyak mencantumkan label “herbal”, namun patut Anda ketahui secara benar, herbal seperti apa yang menjadi komposisinya.
Apa solusinya?
- Olahraga yang proporsional. Olah raga teratur dan sesuai porsi dapat membuat tubuh Anda menjadi bugar dan fungsi organ tubuh pun berjalan dengan baik.
- Rileks. Jangan melakukan hubungan seks di saat Anda sedang mengalami tekanan atau stress. Karena stress dapat memicu ED. Akibatnya? Ganti pasangan Anda yang stress karena kebutuhannya tidak terpuaskan. Pikirkanlah sesuatu yang menyenangkan. Mandi sebelum berhubungan juga dapat membuat Anda lebih rileks.
- Atur posisi. Ada beberapa posisi yang dapat dinikmati dalam waktu lama. Tujuannya adalah memaksimalkan rangsangan pada pasangan Anda, dan membuatnya mencapai klimaks terlebih dahulu.
- Gunakan tehnik berhenti dan mulai. Ketika Anda merasa akan keluar, berhentilah dan ubah posisi. Setelah gejolak itu mereda, baru mulai lagi. Tehnik ini biasanya digunakan untuk terapi-terapi yang diberikan oleh ahli terapi seksual.
- Pikirkan hal lain. Segera alihkan konsentrasi Anda pada hal lain ketika tiba-tiba Anda merasa akan segera keluar. Ini adalah cara paling sederhana yang bisa Anda lakukan.
Diolah dari berbagai sumber.
Sumber Gambar : https://yt3.ggpht.com/-TnQcilOiMQk/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/5RQArK6vkCY/s900-c-k-no/photo.jpg
Bagi yang komitmen menjalankan kehidupan rumah tangga yang serasi dan selaras, masalah ED tersebut perlu mendapatkan perhatian dan penanganan serius secara bersama-sama antara individu dan pasangannya.
Terimakasih telah berkenan berbagi informasi
sama2, terimakasih kembali atas kunjungannya..
Hal terpenitng, bila ada masalah ED seperti itu, disamping penanganan dari keamuaun kuat diri sendiri, perlu juga dukungan dan kerjasama hebat dari pasangan hidup, agar bisa “hidup terus”, hingga mencapai puncak kehidupan seksual yang harmonis.
Terimakasih telah berbagi cerita bersama.
betul! hrs ada kemauan untuk lebih baik. terimakasih kembali atas kunjungannya…