Mendidik Anak untuk Memahami Hikmah Musibah

mendidik anak akan hikmah musibahBencana alam yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini sungguh membuat kita selayaknya berpikir dan merenung. Mulai dari banjir, tanah longsor, hingga Gunung Meletus yang ternyata dampaknya hingga setengah Pulau Jawa. Apa sebenarnya yang dikehendaki Allah atas semua kejadian ini, ada hikmah apa yang ingin Allah ajarkan kepada kita, termasuk untuk anak-anak kita?

Ketika bencana terjadi mungkin banyak dari kita yang berpikir bahwa ini hanyalah kejadian alam biasa. Ada juga yang mengatakan bahwa ini adalah kemarahan alam karena manusia sudah tidak bisa merawat alam dengan baik lagi. Tetapi ada juga sebagian kecil masyarakat yang justru menghubungkannya dengan klenik-klenik tak berdasar. Sebagai orang yang mengenal Tuhan, pastilah kita yakin bahwa bukan itu semua maksudnya, tetapi ini adalah bentuk peringatan yang diberikan Allah kepada manusia karena mungkin sudah terlalu banyak kealpaan yang dilakukan manusia.

Sebagai orang tua yang baik, selayaknya kita tidak hanya melewatkan hal ini begitu saja untuk mendidik anak. Kita juga harus mulai memahamkan kepada anak-anak bahwa ini bukan hanya sekedar kejadian alam biasa, namun lebih dari itu, ini adalah bentuk kebesaran Allah. Mendidik anak untuk memahami hikmah musibah adalah sebuah usaha kita untuk memantapkan keimanan dan ketauhidan mereka.

Mungkin ini juga adalah salah satu hikmah mengapa Allah menurunkan berbagai bencana, yakni agar para orang tua juga memahamkan kepada anaknya tentang kebesaran Allah. Allah ingin agar anak kita takjub kepada kebesaran Allah dan juga agar semakin mengenal Allah. Lalu, bagaimana caranya?

Anda dapat adakan sedikit perbincangan sedikit dengan sang anak. Coba tanyakan padanya, “Kak, kakak tau gak kenapa Abu Gunung Kelud bisa sampai sini padahal kan jauh jaraknya Gunung Kelud sampai kota kita?”. Si anak menjawab,”Hm..Karena anginnya ke sini kali Bun jadinya ya kita kena juga deh.”. Bunda menjawab,”Betul, karena anginnya ke sini, Tapi siapa ya yang bisa bikin anginnya ke sini? Bener, yang bisa bikin kayak gini ya Cuma Allah kak. Bagi Allah, mau bikin angin ke sini kek, ke sana kek, bahkan abunya sampai Sumatera, mudaaaaah banget buat Alloh.”.

Si anak dengan wajah polosnya secara tidak sadar telah diberi sebuah nilai yang masuk ke dalam dirinya bahwa Allah itu Maha Kuasa. Jika Anda sering melakukan itu setiap ada musibah apapun, insya Allah anak akan sedikit demi sedikit mantap keyakinannya.

Anda bisa pula ajarkan, mungkin sambil membersihkan abu vulkanik bersama-sama. Anda bisa katakan padanya,”Kak, kamu lihat ni, abunya tebel banget. P”asti capek kan bersihin abu setebel ini?”.”Iya Bun, capeeeek banget. Mana banyak banget lagi.” jawab si anak. “Nah, harusnya kita mikir, lebih sering mana ada debunya atau gak hayooo?? Pasti lebih serin gak adanya kan? Berarti, kita gak boleh ngeluh karena Allah dah banyaaak banget ngasih kita kenikmatan rumah bersih, jalan bersih.  Masa; baru sekali dikasih gini aja kita ngeluh?”. “Iya ya Bun, kan dulu-dulu kita gak pernah dapet abu kayak gini. Alhamdulillah kita Cuma sekali dapet kiriman abu.”.

Walaupun hanya dengan percakapan-percakapan ringan seperti itu, berarti kita sudah mendidik anak untuk memahami hikmah yang ada di sebuah musibah. Harapannya, anak akan lebih peka jika ada kejadian apapun yang terjadi di sekitarnya. Hal ini akan mengarahkan anak untuk semakin mantap dengan Islam dan makin mengenal Allah. Semoga bermanfaat.

PENTING UNTUK ANDA : 

[wpsc_products product_id=’16204′]

[wpsc_products product_id=’16301′]

[wpsc_products product_id=’16341′]

sumber gambar : http://4.bp.blogspot.com/-Kp50KrWnIcY/Ti4KioLRGVI/AAAAAAAAAXM/E_WhZz9TsSg/s1600/tarek%2Btork%2B873965bd699.jpg