Membantu Balita Mengelola Emosinya (Terutama Rasa Frustasinya)

Membantu Balita Mengelola EmosinyaMasa balita menandai saat anak mengambil langkah besar dalam perkembangan emosinya. Ketika bayi, emosi anak berdasar pada unsur-unsur fisik, misalnya lapar, lelah, panas atau dingin, dan perasaan-perasaan menguasai dirinya.

Tetapi sebagai balita, dunia emosinya akan berkembang, melibatkan kegembiraan, takut, bangga, malu, bersalah. Emosi yang lebih kompleks disebabkan oleh tumbuhnya kesadaran akan dirinya sendiri dan situasi sosial. Ketrampilan emosi bisa dipelajari.

Berbagai kajian menunjukkan anak-anak berusia empat belas bulan pun bisa mengenali bahkan mengantisipasi suasana hati (dirinya dan pengasuhnya), merasakan empati, dan begitu mereka bisa bicara, mereka membicarakan perasaan mereka.

Kita juga tahu amukan anak bisa dihindari, dan jika tidak bisa ditangani pada waktunya, setidaknya amukan anak bisa dikelola. Tetapi pengelolaan suasana hati jauh lebih penting daripada anak-anak yang tidak mengelola emosinya; mereka lebih mudah mempelajari ketrampilan baru dan lebih sedikit mengalami masalah sosialisasi.

Sebaliknya, anak-anak yang tidak memiliki kendali emosi seringkali mereka dihindari oleh orang dewasa maupun anak-anak lain.

Sumber Gambar : http://www.mamnonhuongduong.vn/uploads/news/2014_08/be_yeu_khoc.jpg