
Berikut kami informasikan makanan yang bisa menimbulkan alergi pada bayi.
Daftar Isi
1. Telur (ayam, bebek, telur puyuh)
Kebanyakan bayi usia 6-12 bulan sudah menunjukkan alergi pada telur. Tanda bayi alergi pada telur yaitu gatal di seluruh tubuh, timbul tanda ruam pada kulit, kulit bayi membengkak sesaat setelah makan telur atau makanan olahan dari bahan telur. Tidak hanya perubahan kulit, tanda alergi telur juga terlihat ketika bayi muntah setelah makan telur. Umumnya anak yang alergi telur juga alergi terhadap daging ayam, bebek dan jenis unggas lainnya. Sebaiknya jangan memberikan telur sebelum anak berusia dua tahun, jika memang anak memiliki faktor genetik alergi terhadap telur. Namun, jika ingin memberikan telur, jangan memberikan putih telur yang memiliki banyak kandungan lemak dan kaya protein, lebih baik kuning telur yang tidak bersifat alergen.
2. Susu (sapi dan kambing)
Reaksi alergi yang ditimbulkan oleh susu sapi atau kambing bisa berupa diare atau muntah. Bila bayi alergi terhadap susu sapi atau turunannya, maka beberapa penangangan yang dilakukan oleh dokter anak umumnya akan menyarankan makanan yang terbuat dari protein susu sapi yang telah terhidrolisa sehingga tidak menimbulkan alergi pada bayi, atau menyarankan makanan dengan protein dari kedelai.
3. Kacang-kacangan
Waspadalah kalau anak alergi terhadap jenis makanan yang mengandung kacang. Alergi kacang bisa menyebabkan rasa gatal pada tubuh, juga munculnya bisul-bisul dengan warna kemerahan pada area tangan dan wajah bayi, serta bisa membuat dampak yang buruk yaitu syok anafilatik dimana anak mengalami pembengkakkan pada tenggorokan sehingga sulit bernafas.
4. Gandum
Alergi karena jenis makanan yang mengandung gandum seperti roti atau sereal, dapat mengakibatkan berbagai gejala alergi seperti gatal-gatal, sesak napas dan mual, termasuk reaksi alergi fatal yang disebut anafilaksis. Bagi bayi dengan alergi gandum, sebaiknya menghindari makanan yang mengandung gluten dan semolina. Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan beras atau jagung.
5. Ikan Laut
Jika bayi Ibu menunjukkan gejala alergi ringan, dan reaksinya terjadi selang beberapa jam tertentu, konsultasikan dengan dokter anak agar pengujian alergi dapat dilakukan pada si kecil. Dokter tentunya dapat menemukan penyebab alergi dari hal atau makanan tertentu yang tidak dapat dicerna oleh bayi.
Namun, jika bayi menunjukkan gejala-gejala seperti kesulitan bernafas, pembengkakan pada wajah atau bibirnya, muntah-muntah dengan frekuensi sering dan banyak, atau diare setelah makan, segeralah ke rumah sakit terdekat. Karena reaksi alergi bisa sangat membahayakan dan dibutuhkan tindakan medis sesegera mungkin.
Sumber gambar : 1. http://www.hdindonesia.com/images/artikel/Kalkulator-untuk-Menentukan-Penyebab-Alergi-Makanan.jpg 2. http://koran-jakarta.com/images/berita/80205.jpg