Kritik, Oh…pedasnya

KritikPada dasarnya kita semua tidak suka dikritik oleh orang lain namun banyak dari kita suka sekali melontarkan kritik yang kadang tak enak didengar oleh orang lain. Kritik pada umumnya menghadirkan kesempatan untuk membuat kemajuan dan kebanyakan kritik sebenarnya dimaksudkan untuk bersifat membangun. Jadi tinggal bagaimana kita mennyikapi kritik tersebut sehingga dapat mendorong kepribadian kita ke arah yang lebih baik.
Dalam suatu pekerjaan tak seorangpun menyukai kualitas pekerjaan mereka diremehkan, atau ada suara yang mempertanyakan keputusan mereka atau integritas mereka ditantang. Tapi hal ini sebenarnya hanyalah soal bagaimana kita berhadapan dengan kritik yang menentukan kekuatan kita dan seberapa besar jiwa kita.

Ada banyak CEO sukses dan para pelaku bisnis di luar sana yang membuat kekeliruan dan menerima kritik, tetapi mereka membuktikan bahwa mereka bisa meletakkan ego mereka ke samping, menilai situasi, mengambil kepemilikan, dan kembali bahkan lebih kuat.

Kembangkan kulit badak dan siapkan diri kita untuk menerima kritik baik itu adil atau tidak. Bersikaplah obyektif, ambil tindakan dan biarkan hal itu berlalu. Selalu beri orang sedikit alasan untuk mengritik pada kesempatan pertama nantinya dan dimasa mendatang.

Bagaimana Menyikapinya?

Berusahalah menahan diri dari amarah. Marah adalah signal alami jika dari kita mengalami suatu kritik. Yakinlah bahwa setiap orang memang berhak mengutarakan pendapatnya. Namun, bila kita saja tidak dapat mengatasi kemarahan maka hal lain yang berguna mendorong kita melakukan langkah-langkah untuk perbaikan diri akan mustahil dapat dilakukan.

Mungkin tidak semua kritik itu benar, namun pengkritik menganggapnya berbeda. Jadi terimalah kritik dengan sikap terbuka, bila perlu ubahlah pandangan si pengkritik. Pahami keberatannya sehingga kita dapat menanggapinya secara tepat.

Jangan masukkan kritik ke dalam hati. Meski anda bersikap terbuka, bukan berarti anda selalu memasukkan kritik ke dalam hati dan menjadikannya sebagai urusan pribadi. Hal ini sama saja dengan menyiksa diri anda sendiri. Mungkin kritik ditujukan pada usaha, produk, staff, bukan pada pribadi kita. Ingatlah bahwa kita perlu menjaga hubungan jangka panjang. Bila kritik ditujukan secara tidak proporsional, amati saja ketidakmampuan pengkritik menyampaikan kritiknya.

Pahami bahwa mungkin kritik itu benar. Jadi cobalah untuk memahami dan meminta keterangan yang lebih spesifik mengenai apa yang dikritik tersebut. Ini sangat bermanfaat bagi kita dan pengkritik agar dapat melihat situasi yang sebenarnya.

Tugas kita jika menghadapi suatu kritik hanyalah menyikapi kritik tersebut sehingga kita dapat meraih lebih banyak perbaikan dan keuntungan dari kritik itu. Membalas kritik dengan kritik sama dengan menyulut perdebatan yang tidak perlu, jangan lakukan hal itu! Kita takkan bisa memadamkan api dengan api. Akhirnya yang terjadi hanya abu hangus saja.

Tanyailah diri sendiri perbaikan apa yang dapat dilakukan. Dengan demikian kita mampu melihat kritik sebagai perbaikan bagi diri sendiri, sekaligus mendapatkan keuntungan darinya. Lebih banyak perbaikan untuk suatu produk jika banyak sekali kritikan yang masuk dibandingkan pujian dari konsumen pemakai produk kita.

Mintalah pendapat dari orang lain yang benar-benar tulus, bila kita tidak yakin akan sebuah kritik. Pendapat mereka dapat membantu kita menemukan bagian mana dari kritik itu yang benar atau keliru.

Mulailah membiasakan diri terhadap suatu kritik dengan tenang dan positif. Jangan ragu untuk mengucapkan terima kasih atas suatu kritikan, meski tidak selamanya benar. Bagaimana pun perhatian dari si pengritik patut dihargai.

Bersikaplah profesional

Janganlah selalu mencari kambing hitam. Kita tidak perlu bersikeras, menyalahkan orang lain atas suatu kritikan atau mengingkari isu dengan harapan isu akan mengabur. Suatu penjelasan sering nampak seperti suatu pengingkaran atau alasan.

Kembangkan kulit badak dan  selalu persiapkan diri untuk menerima kritik baik itu adil atau tidak. Bersikaplah obyektif, ambil tindakan dan biarkan hal itu berlalu. Selalu beri orang sedikit alasan untuk mengritik pada kesempatan pertama nantinya dan dimasa mendatang.

Kritik dapat diakibatkan oleh kurang perasaan, pelanggaran nyata atau harapan yang tak mampu. Kritik dapat juga berasal dari kepicikan, kecemburuan atau karena “sindrom” sedang tidak dalam kondisi baik. Kritik membangun hanya dapat berdampak pada diri kita secara negatif jika kita terus mencaci maki diri sendiri. Maka fokuslah selalu pada kesuksesan yang akan kita raih.

Sumber Gambar : http://4.bp.blogspot.com/-M2suQOnDyes/UvBTTsy4O9I/AAAAAAAAAaQ/bLOCqzJzeVY/s1600/pre.jpg

One comment

  1. Terima kasih. Sangat membangun. Setuju sekali dengan materi ini. Bravo.

Comments are closed.