Bercerita, mendongeng, atau berkisah, merupakan salah satu cara penyampaian pesan yang sangat efektif sekaligus menarik bagi anak. Pemilihan cerita yang akan disampaikan kepada anak haruslah tepat agar tujuan dari disampaikannya cerita tersebut dapat tercapai. Kita harus memberikan anak kisah yang inspiratif, bukan sebaliknya kisah-kisah horor yang menyesatkan, sekalipun anak menyukainya.
Inti dari sebuah cerita atau kisah itu menggugah anak untuk bersemangat, berpikir maju dan kreatif. Kisah-kisah lawakan yang tak mendidik, kisah-kisah menyeramkan yang hanya menakuti anak dan bisa merusak aqidah, harus kita benar-benar jauhi. Kita harus memperbanyak kisah-kisah Islami, seperti kisah para sahabat Rasulullah SAW.
Salah satu kisah yang mencerminkan kecerdasan seorang sahabat Nabi yang mulia, Usman bin Affan. Pada mas itu ada sebuah sumur mata air yang dikuasai seorang Yahudi. Seperti yang kita tahu bahwa air adalah barang yang tidak mudah ditemui di Jazirah Arab pada waktu itu. Orang yang ingin mengambil air di sumur tersebut harus membayar. Mau tidak mau para penduduk pun harus membayar karena tidak ada pilihan lagi.
AKhirnya kisah Yahudi sombong tadi sampai di telinga Usman bin Affan. Lalu ia pun menemui sang pemiliki sumur air tadi. “Wahai orang Yahudi, benarkah kau yang memiliki sumur ini?”. Si Yahudi membalas, “Hahaha…iya, ada apa Utsman? Kau juga ingin mengambil air ini? Silakan. Hahahaha.”. Usman lalu ingin membeli sumur mata air ini. Akhirnya Usman pun boleh membeli sumur mata air tadi dengan beberapa dinar emas.
Ternyata Yahudi tadi tidak ingin sumur itu dimiliki 100% oleh Usman bin Affan. Ia ingin agar sumur itu sehari menjadi miliknya, hari berikutnya menjadi milik Usman, begitu seterusnya. Usman cerdas. Ia menyuruh para penduduk Arab untuk mengambil sebanyak-banyaknya air pada hari sumur menjadi miliknya agar keesokan harinya penduduk tidak perlu mengambil air lagi.
Pada hari saat sumur itu menjadi milik Usman, para penduduk pun berbondong-bondong datang. Namun saat menjadi milik Yahudi, tidak ada seorang pun yang mengambil air dari sumur tersebut. Akhirnya Yahudi itu pun merugi dan mau menjual sumurnya 100% kepada Sahabat Usman bin Affan.
Kisah kecerdasan Usman dan kisah-kisah lainnya tidak harus kita selesaikan dalam satu waktu. Bisa pula dibuat bersambung agar anak penasaran. Seperti kisah berikut ini tentang perjuangan kakak yang harus menghidupi ketiga adiknya karena orang tuanya telah wafat. Si kaka ingin agar adiknya hidup lebih baik dari kondisi yang sekarang.
Lalu sang kakak pun pergi ke kota untuk mencari orang-orang kaya yang tidak memiliki anak. Ia pun meminta kesediaan orang-orang kaya tersebut untuk menjadikan adik-adiknya sebagai anak asuhnya. Mereka pun mau sehingga adik-adiknya memiliki orang tua asuh masing-masing. Setelah sekian lama, mereka menjadi orang sukses. Mereka pun berkumpul dan berinisiatif untuk kembali ke kampung tempat kakak mereka tinggal. Ternyata mereka menemui kakak mereka dalam keadaan memprihatinkan.
Sebuah kisah inspiratif bagi anak yang mungkin sering tidak akur dengan kakaknya. Artinya, melalui cerita atau dongeng, kita juga bisa memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi anak. Mari kita perbanyak kisah teladan untuk anak agar semakin banyak hal positif yang bisa kita tanamkan kepada anak.
Profil Narasumber
Muhammad Puji Kurniawan, S.Sos, M.Si (Kak Wawan), merupakan seorang pemerhati pendidikan anak yang tergabung dalam Persaudaraan Pendongeng Muslim Indonesia.
sumber gambar : http://cs618918.vk.me/v618918471/15a3/OBT8hUdWpNk.jpg