Kesuksesan Tidak Memiliki Rahasia

 

Kesuksesan Tidak Memiliki RahasiaSetiap orang ingin sukses. Anda ingin sukses, saya juga ingin sukses. Jika Anda bertanya pada pengamen di jalanan pun, mereka juga akan menjawab hal yang sama. Namun, tak banyak orang yang bisa berkomitmen dengan kesuksesan yang mereka inginkan.

Ada 3 golongan orang yang menginginkan kesuksesan:

Golongan pertama, golongan “bawah”. Golongan ini adalah golongan yang menginginkan kesuksesan, namun masih dalam tingkat “ingin” saja. Contohnya, ketika Anda bertanya pada pengemis di lampu merah. Mereka akan menjawab, “ingin sukses”. Dan hanya sebatas itu.

Golongan kedua, golongan “menengah”. Golongan ini menginginkan kesuksesan, namun memiliki syarat. Misalnya, Anda bertanya kepada seorang pegawai di kantor Anda. Ia akan menjawab, “saya ingin sukses, TAPI saya tidak ingin bekerja seperti ini dan seperti ini. Saya ingin pekerjaan yang santai dan uang mengalir,”.

Golongan ketiga, golongan “atas”. Golongan ini adalah golongan yang menginginkan kesuksesan, dan mereka berkomitmen pada apa-apa saja yang harus mereka jalani dan mereka hadapi untuk mendapatkan kesuksesan tersebut. Apapun. Meski harus memulainya sebagai seorang OB (office boy).

Mari kita merenung!

Termasuk golongan yang manakah kita? Silakan menjawabnya sendiri.

Sebetulnya, kesuksesan tidak memiliki rahasia. Sungguh!! Anda boleh saja tidak percaya, tapi, inilah yang sebenarnya. Ya, KESUKSESAN TIDAK MEMILIKI RAHASIA. Tanamkan kalimat ini baik-baik pada diri Anda.

Lalu mengapa ada orang sukses, dan ada orang yang bangkrut?

Jawabannya tergantung bagaimana orang tersebut. Kesuksesan itu bisa terjadi karena adanya persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan.

Orang yang tanpa persiapan, hampir bisa dipastikan ia tidak bisa mencapai kesuksesan. Lihat saja, para pekerja yang tidak menyusun time schedule dan program kerjanya. Apakah dia bisa sukses? Tidak sepenuhnya. Jikapun ia bisa berhasil, namun keberhasilan itu bukanlah keberhasilan yang optimal dari seluruh potensi yang ia miliki. Saya sendiri sering merasakan, efek dari “tanpa persiapan” alias terburu-buru. Pekerjaan saya bisa jadi terselesaikan. Namun, sangat tidak memuaskan. Jika biasanya saya bisa mendapatkan nilai A untuk tugas-tugas terencana saya, maka nilai untuk tugas tanpa persiapan ini hanya C minus.

Orang yang tak memiliki kemauan untuk bekerja keras alias pemalas, juga pasti tidak akan pernah bisa meraih sukses. Pernahkah Anda melihat orang kaya yang berhasil mendapatkan kekayaannya begitu saja? Tidak ada. Semuanya pasti dengan kerja keras. Jika Anda ingin bermalas-malasan, maka jangan pernah bermimpi untuk menjadi sukses. Anda harus berjuang dulu, harus mengorbankan keinginan-keinginan pribadi Anda dulu, harus bersusah payah dulu, baru Anda akan mendapatkan kesuksesan itu. Kalaupun bisa tanpa perjuangan, hmm…saya yakin Anda tidak akan pernah merasakan nikmatnya menjadi sukses dengan tangan Anda sendiri. Contohnya? Orang kaya yang memperoleh kekayaannya dari warisan orang tuanya saja, akan berbeda mentalnya dengan orang kaya yang mendapatkan kekayaannya dari perjuangan dan kerja keras. Orang pertama cenderung tidak disiplin, senang berfoya-foya, tak memiliki penghargaan terhadap orang lain, meremehkan hal-hal kecil, dan menganggap segalanya bisa dibeli dengan uang. Namun, orang kedua akan bersikap lebih bijak dalam memanajemen sesuatunya. Ia lebih disiplin, lebih menghargai orang lain, tidak takut kegagalan, dan memiliki kedisiplinan yang tinggi.

Orang yang takut akan kegagalan, juga bisa dipastikan tidak akan meraih sukses. Kenapa? Karena dalam pikirannya telah tertanamkan ketakutan-ketakutan yang menjadi tabir yang menghalangi langkahnya untuk maju. Padahal, kenapa harus takut pada kegagalan? Jelas-jelas kegagalan itu adalah sebuah pelajaran atau peringatan akan sesuatu untuk Anda, mengapa harus ditakuti? Jika Anda takut, berarti memang Anda adalah orang yang pengecut dan tidak berani menghadapi tantangan!! Coba Anda baca sejarah Abraham Lincoln, bagaimana ia berkali-kali gagal sebelum menjadi seorang presiden. Lihat bagaimana Thomas Alfa Edison memulai hidupnya sebelum ia menjadi seorang ilmuwan luar biasa.

Segalanya, tergantung pada diri kita sendiri. Sekarang, silakan tentukan langkah Anda sendiri!

Sumber Gambar : https://ucsandiegoextension.files.wordpress.com/2014/08/istock_000007422541medium.jpg