Di Indonesia, pneumonia (radang paru-paru) merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah kardiovaskuler dan TBC. Faktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian pneumonia. Kasus pneumonia ditemukan paling banyak menyerang anak balita. Menurut laporan WHO, sekitar 800.000 hingga 1 juta anak meninggal dunia tiap tahun akibat pneumonia. Bahkan UNICEF dan WHO menyebutkan pneumonia sebagai kematian tertinggi anak balita, melebihi penyakit-penyakit lain seperti campak, malaria serta AIDS.
Mengingat bahaya pneumonia, maka Anda sebagai orangtua perlu lebih perhatian untuk mengantisipasi serangan penyakit tersebut terhadap anak-anak Anda. Pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru dimana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus dan parasit. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri biasanya diakibatkan oleh bakteristreptococcus dan mycoplasma pneumonia.
Namun, sebagian besar kasus pneumonia disebabkan oleh virus, seperti adenoviruses, rhinovirus, influenza virus, respiratory syncytial virus (RSV) dan parainfluenza virus. Biasanya, pneumonia pada anak diawali dengan infeksi saluran pernafasan bagian atas. Gejala pneumonia baru mulai tampak setelah 2-3 hari demam atau sakit tenggorokan.
Kenali gejala pneumonia (radang paru-paru) pada balita, karena gejalanya beragam sesuai usia dan penyebabnya. Gejala pneumonia pada anak balita antara lain:
- Demam
- Menggigil
- Batuk dan suara serak
- Nafas yang tidak teratur
- Terdengar bunyi dengkuran ketika bernafas
- Nafas yang berat hingga menyebabkan tulang rusuk berkontraksi
- Muntah
- Sakit di bagian leher
- Sakit perut
- Penurunan kemampuan tubuh untuk beraktivitas
- Kehilangan nafsu makan
- Dehidrasi dan pada kasus yang parah pneumonia pada anak menyebabkan bibir dan kuku berwarna keabu-abuan.
Pneumonia pada anak yang disebabkan oleh bakteri menyebabkan rasa sakit yang lebih cepat. Tiba-tiba anak akan mengalami demam tinggi serta nafas yang menjadi tidak teratur. Sedangkan pneumonia yang disebabkan oleh virus, gejalanya muncul lebih perlahan dan tidak begitu menyakitkan dibandingkan dengan pneumonia yang disebabkan bakteri. Pneumonia yang disebabkan oleh virus biasanya menyebabkan dengkuran ketika bernafas.
Pneumonia pada anak dapat dideteksi melalui cek di laboratorium dan rontgen rongga dada. Dengan pendeteksian tersebut dapat diketahui lokasi infeksi penyebab pneumonia. Tetapi deteksi tersebut membutuhkan biaya yang tidak murah dan teknologi yang canggih. Sehingga seringkali diagnosa pneumonia dilakukan melalui gejala-gejala yang muncul saja. Melalui penanganan yang tepat, pneumonia yang disebabkan bakteri dapat disembuhkan antara 1-2 minggu. Sedangkan pada pneumonia yang disebabkan oleh virus masa penyembuhannya lebih lama, sekitar 4-6 minggu untuk bisa benar-benar sembuh.
Pneumonia pada anak dapat dicegah melalui pemberian vaksin. Vaksin tersebut diberikan pada anak mulai usia 2 bulan. Karena resiko pneumonia yang tinggi, terutama pada bayi prematur, bayi prematur perlu diberikan treatment secara berkala untuk mencegah infeksi virus RSV, yang seringkali menyerang bayi. Biasanya, dokter memberikan antibiotik untuk mencegah pneumonia bagi anak-anak yang telah bersinggungan dengan penderita pneumonia. Beberapa obat antivirus kini juga telah tersedia untuk mencegah infeksi virus penyebab pneumonia atau meringankan gejala pneumonia.
Pneumonia tidak menular melalui kontak fisik, tetapi virus dan bakteri yang berada pada bagian atas saluran pernafasan dapat dengan mudah disebarkan melalui udara. Oleh karena itu, lebih baik menghindarkan anak Anda dari orang-orang yang mengalami infeksi saluran pernafasan untuk mencegah penularan pneumonia pada anak. Pisahkan perlengkapan makan penderita pneumonia dengan perlengkapan anggota keluarga yang sehat, untuk menghindari potensi penyebaran pneumonia.
Memberikan asupan makanan yang sehat juga menjadi upaya untuk menghindarkan pneumonia pada anak. Makanan yang sehat dan menyehatkan akan meningkatkan ketahanan tubuh dari serangan patogen. ASI eksklusif dan suplai zat besi yang cukup pada anak dapat meminimalisir resiko anak meninggal karena pneumonia. Untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi Anda juga bisa memberikan nutrisi herbal seperti propolis nado, madu lengkap si buah hati, dan kurmavit.
Sumber gambar : http://www.glas-slavonije.hr/Slike/2013/02/40487.jpg
Pagi dok anak saya usia 8 bulan. Tp berat badan ny baru 6.7 dari lahir dia tidak terlalu suka minum susu, asi juga kurang, sekarang nafsu makan ny juga berkurang, apa mungkin anak saya terkena radang paru y dok??
Terimakasih