Beberapa waktu lalu pondok ibu mempublish artikel yang berisi informasi dan promosi (iklan) mengenai program aktivasi otak tengah untuk kecerdasan anak. Begitu banyak tanggapan yang masuk dari yang tertarik, penasaran, mempertanyakan bahkan yang membantah metode tersebut.
Nah berikut ini saya coba untuk menampilkan salah satu komentar dari pembaca yang menyampaikan bantahan mengenai metode tersebut untuk sharing sekaligus informasi bagi kita semua untuk mendiskusikan atau menganalisa lebih jauh. harapan saya ada diantara pembaca yang juga bersedia memberikan masukan-masukan atau informasi penting lainnya untuk kita ketahui bersama.Beberapa waktu ini, kajian tentang aktivasi otak tengah begitu populer di kalangan para orangtua. Hal ini dikarenakan pengaktifan otak tengah ini menjanjikan sesuatu yang luar biasa, sehingga anak akan memiliki kemampuan seperti:
· Melihat kartu dengan mata ditutup
· Berjalan, naik sepeda, mewarnai gambar dengan mata tertutup
· Pada tingkatan yang lebih lanjut seorang anak diharapkan dapat ‘melihat’ benda dibalik tembok atau didalam kotak.
· Dapat menghitung uang yang terdapat dalam dompet seseorang di hadapannya tanpa orang tersebut mengeluarkan dompetnya
· Jika seorang anak rajin melatih fungsi otak tengahnya, bahkan dia dapat membaca dokumen yang terletak dalam posisi tertutup.
· Membaca Dokumen yang tertutup
· Kemampuan prediksi (memperkirakan apa yang akan terjadi beberapa saat kemudian) adalah kemampuan yang lebih tinggi yang dapat di miliki oleh seorang anak.
Barangkali, jika otak tengah anak-anak mereka telah aktif, mereka tidak akan lagi khawatir terhadap Ujian Nasional. Karena anaknya pasti bisa mengejakannya, entah dengan kemampuan prediksinya, atau dengan kemampuannya melihat dokumen yang tertutup.
Kajian Ilmiah Metode Aktivasi Otak Tengah
Disampaikan oleh: Dwi Estiningsih
PENDAHULUAN
Setiap orangtua ingin anaknya menjadi jenius. Mereka menyangka ada resep jitu yang benar – benar ampuh untuk meningkatkan kemampuan seseorang.
Pada Kajian Psikologi Belajar, Metode pembelajaran selalu berfokus pada dua faktor yaitu faktor diri dan faktor lingkungan. Sehingga, yang perlu diperbaiki adalah faktor lingkungan dan diri, misal: faktor apa yang membuat otak semakin mudah menyimpan memori? Faktor apa yang menghambat cara kerja otak? Dst. Memaksa supaya anak bisa mencapai tingkat genius dengan STANDAR tertentu adalah hal yang bisa berbahaya bagi perkembangan psikologis anak. Menjadi genius BUKAN tujuan pendidikan.
Metode Aktivasi Otak Tengah
Salah satu metode yang ditawarkan untuk meningkatkan kecerdasan anak bahkan menjadikannya genius adalah metode aktivasi otak tengah. Apa itu aktivasi otak tengah? Dan apa saja manfaat serta kemampuan apa yang ditingkatkan?
Kemampuan dasar yang dapat dilakukan setelah otak tengah diaktivasi:
· Melihat kartu dengan mata ditutup
· Berjalan, naik sepeda, mewarnai gambar dengan mata tertutup
· Pada tingkatan yang lebih lanjut seorang anak diharapkan dapat ‘melihat’ benda dibalik tembok atau didalam kotak.
· Dapat menghitung uang yang terdapat dalam dompet seseorang di hadapannya tanpa orang tersebut mengeluarkan dompetnya
· Jika seorang anak rajin melatih fungsi otak tengahnya, bahkan dia dapat membaca dokumen yang terletak dalam posisi tertutup.
· Membaca Dokumen yang tertutup
· Kemampuan prediksi (memperkirakan apa yang akan terjadi beberapa saat kemudian) adalah kemampuan yang lebih tinggi yang dapat di miliki oleh seorang anak.
· Klaim aktivasi otak tengah merupakan metode ilmiah
Aktivasi otak tengah bukanlah suatu hal yang magis atau berbau supranatural. Aktivasi otak tengah dilakukan dengan secara ilmiah.
Aktivasi otak tengah ini banyak mempergunakan gelombang otak Alpha. Gelombang otak Alpha di buktikan secara ilmiah adalah gelombang otak yang muncul dominan pada saat kita dalam keadaan relax dan paling kreatif. Gelombang otak ini biasanya dominan pada saat kita bangun tidur, atau dalam keadaan relax di toilet, atau bahkan sedang berendam air panas di bathtub. Tidak heran mengapa Archimedes menemukan hukum Achimedes pada saat dia mandi.
Otak tengah yang teraktivasi memancarkan gelombang otak yang mirip seperti radar. Hal ini membuat pemiliknya mampu melihat benda dalam keadaan mata tertutup. Pada dasarnya, gelombang tersebut terletak di bawah hidung. Hanya mampu mendeteksi benda yang terletak sedikit di bawah hidung.
Latihan yang teratur dapat membuat sang anak menjadi lebih kuat dan mampu melihat benda yang terletak lebih tinggi lagi. Bahkan ada beberapa anak yang dapat medeteksi sampai 360 derajat. Hal itu berarti mereka dapat mendeteksi benda yang terletak di belakang, atas dan semua arah.
Training aktivasi otak tengah telah mulai dilakukan di Indonesia. Saat ini belum banyak orang yang mengetahui keberadaan dari training ini. Training biasanya dilakukan selama 2 hari. Pada saat itu juga biasanya dilakukan training untuk para orang tua. Seperti juga bidang keahlian lainnya, orang tua berperan besar untuk dapat membantu anak mengembangkan potensi otak tengah mereka.
Seorang anak dengan otak tengah yang kuat, diharapkan dapat mengembangkan otak kanan dan otak kiri secara lebih maksimal sehingga mereka dapat masuk kategori jenius. Bukan hanya dalam otak kiri (IQ, intelektual) , atau otak kanan (emosional, EQ) tetapi juga dalam ‘Loving Inteligence’. Mereka adalah individu yang seimbang dan mengasihi orang lain seperti sang pencipta mengasihi dia. Sayangnya training aktivasi otak tengah ini hanya dapat dilakukan untuk anak umur 5 – 15 tahun saja
Ketika otak tengah diaktifkan , anak anda akan memiliki akses yang mudah ke baik otak kiri maupun kanan. Dengan akses mudah ini, mereka akan belajar, membaca dan mengahafal benda-benda dalam kecepatan yang lebih cepat dan dengan demikian meningkatkan keyakinan, minat dan konsentrasi mereka dalam belajar.
Kesalahan Ilmiah “Paham Aktivasi Otak Tengah”
Q.S. Yunus 99-101
“Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi orang – orang yang beriman?”
“Dan tidaklah seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah, dan Allah menimpakan azab kepada orang yang tidak mengerti.”
“Katakanlah, Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi!” Tidaklah bermanfaat tanda – tanda (kebesaran Allah) dan rasul – rasul yang memberi peringatan bagi orang yang tidak beriman.”
Bagian – Bagian Otak
Bagian Otak Manusia
Otak besar (telencephalon, cerebrum) (belahan kanan dan kiri) setiap belahan melayani bagian tubuh yang berlawanan. Bagian otak ini paling dominan fungsinya dalam proses berpikir.
Diensefalon (diencephalon, interbrain) bagiannya ada yang bernama hipothalamus (mengatur emosi, bab, bak, ngantuk, dll)
Otak tengah (mesencephalon) berperan sebagai awal proses visual dan pengendalian gerakan mata
Otak belakang (metencephalon) a.l pengatur refleks fisiologis
Otak kecil (cerebellum) koordinasi gerakan otot, keseimbangan,dll
Metode aktivasi otak tengah ini diklaim dilakukan secara ilmiah dengan mengemukakan fakta tentang gelombang otak. Kemudian dalam buku Dahsyatnya Otak Tengah, penulis (Hartono Sangkanparan, penerbit VisiMedia) menjelaskan anatomi otak tengah dari sudut pandang biologis. Penjelasannya terlihat ilmiah karena memuat banyak istilah dan gambar medis – biologi. Namun demikian tidak disinggung tentang KORELASI ILMIAH aktivasi otak tengah dengan FAKTOR GENIUS anak.
BUKU OTAK TENGAH
Perbedaan definisi dan fungsi otak tengah berdasarkan lembaga training aktivasi otak tengah dan buku referensi ilmiah
Definisi otak tengah
Otak tengah adalah jembatan untuk menghubungkan otak kiri dan kanan. (lembaga training aktivasi otak tengah)
otak tengah—disebut juga mesencephalon— adalah bagian otak yang terletak di antara forebrain dan hindbrain. Atau terletak antara otak depan ( besar) dengan otak belakang, terdiri dari tektum dan cerebral peduncle. (buku referensi)
Fungsi otak tengah
Otak tengah berfungsi sebagai penyeimbang otak kanan atau kiri (lembaga training aktivasi otak tengah)
Otak tengah berfungsi dalam pergerakan bola mata, lensa mata, diameter pupil, saraf visual serta gerak motorik. (buku referensi)
Perbedaan dua definisi dan fungsi dalam tabel di atas menunjukkan bahwa pelopor aktivasi otak tengah menggunakan cara yang “ngawur“ dalam menggunakan istilah biologi, karena sampai saat ini ilmu biologi maupun istilah biologi menurut buku referensi dan jurnal ilmiah, belum ada perubahan.
Otak tengah BUKAN otak penghubung antara otak kiri dan kanan. Penghubung antara otak kiri dan kanan adalah CORPUS CALLOSUM. Kesalahan fatal ini membuktikan bahwa secara anatomi, para praktisi otak tengah bahkan secara serampangan menghubungkan otak tengah dengan otak kiri-kanan.
Otak tengah jelas berhubungan dengan fungsi visual, tetapi dengan gegabah dihubungkan bahwa metode menutup mata akan mengaktifkan otak tengah merupakan kesimpulan harus diteliti lebih lanjut.
Sumber Gambar : http://thisisego.com/upload/78/a5/78a51596b0254663.jpg
mau pintar yaa belajar dan berlatih. gak perlu pake metode yang aneh-aneh dan rumit. pake aja metode yg sederhana dan sudah dikenal luas dan terjamin.
saya setuju dengn pak satria dharma,….krn menurut kenalan saya, seorang motivator brain di Jakarta, dia prnah diminta oleh licencee GMC untuk membantu memberi pelatihn pada ortu peserta GMC(krn ada ortu peserta GMC yg meminta ada pelatihn jg buat org tua, shg tdk ‘ketinggalan’ dr anak mereka yg ikut GMC)….
Diam-diam dia melakukn serangkaian tes kpd beberapa anak peserta GMC, dan dia mendapat kesimpulan, TIDAK ADA PENINGKATAN KECERDASAN seperti yg di-iklan-kan GMC. Dia juga mengatakan, ada semacam pembelokan pemahaman tentang pengertian otak tengah oleh GMC…
Sewaktu sekolah kakak saya(dia Guru)akan memanggil GMC, saya sarankan untuk ‘jangn’.tetapi waktu itu baru sedikit informasi yg sy dpt.dengn testimoni pak satria ini, sy lebih mantap.terima kasih….
assalamu’alaikum
Seperti inilah.. kalau kita selalu hanya mengikuti teori org Barat. Kita berusaha mencari cara mendidik anak yg dapat menstiumulus otak kanan, kiri, tengah… entah esok akan muncul teori otak sebelah mana lagi. Ilmu pengetahuan terus berkembang… apa yg benar pd hari ini.. akan dibantah di kemudian hari dg penemuan yg lbh baru dan canggih.
Generasi salafus shalih tdk pernah berteori ttg otak sebelah sini dan situ… tapi para ulama besar hasil didikan mereka Masya Allah… tidak ada tandingannya hingga saat ini.
Imam Bukhari dengan kemampuan hafalannnya yg akurat dan luar biasa itu tdk dengan teori mengembangkan otak tengah atau kanan atau belakang.
Kecemerlangan Ibnu Taimiyah tdk didapat dr didikan org tua yg bisa membedakan mana metode yg dpt menstimulus otak kiri, kanan, tengah, muka atau belakang.
Kenyataannya.. teori dan pendekatan dlm hal mendidik anak, utk menstimulus atau mengkativasi otak anak sekarang ini.. tdk akan pernah menghasilkan sekaliber ulama terdahulu yg notabene tdk paham ttg istilah aktivasi otak tengah dkk.
Jadi apa pentingnya segala teori otak tengah dkk?
Silakan kalau ada yang mau menyanggah.
Menggugat GMC (Genius Mind Consultancy) Indonesia
Posted on Juli 26, 2010 by Perdana Akhmad S.Psi
For those who do not understand Bahasa Indonesia (perhaps you are from Singapore, Malaysia, Taiwan), you can go to http://translate.google.com/ to translate this page.
Pengantar dari penulis:
Saya sengaja anonim karena :
– Tidak ingin ngetop … benar, saya tidak ingin ngetop atas expense perusahaan orang lain (GMC). Hal ini akan menasional, saya sadari itu. Jadi saya ingin menekankan bahwa saya membuat Group ini bukan karena ingin ngetop, tapi semata-mata karena prihatin. Itu saja.
– Mengurangi kemungkinan intimidasi. Sesungguhnya saya tidak takut sama sekali, toh saya hanya mengemukakan kebenaran. Hanya saja inconvenience yang tidak perlu kan lebih baik dihindari. Gitu aja kok repot … :-)
Banyak yang akan mencap saya pengecut … tak apa-apalah. Saya rela dibilang seorang pengecut. Yang pasti saya yakin saya bukan penipu. Pengecut masih lebih baik daripada penipu, bukan?
Para pembaca dipersilahkan menilai materi dalam tulisan ini murni dari segi materinya saja, tidak perlu ada bias, baik dari segi jender, agama, persaingan usaha, SARA, dlsb. Silahkan berpikir objektif dan diskusikan fakta-faktanya saja.
Kaitan saya dengan GMC (Genius Mind Consultancy)
Anak saya yang pertama ikut aktivasi GMC. Saya tidak memaksanya, dia yg minta ikut setelah lihat salah satu saudara kami yg sudah ikut GMC bisa membedakan kartu dgn blindfold. Ketika didalam ruangan sewaktu aktivasi juga cukup PD, mendapat beberapa hadiah karena berani menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para instruktur. Jadi saya simpulkan tidak stress, tegang, atau tidak mau berpartisipasi, dsb yang menurut GMC akan menghambat proses aktivasi. Setelah ikut 2 hari, ketika di test blindfold tidak bisa. Menurut instruktur kurang konsentrasi, tegang, harus banyak latihan, dsb.
Dia cukup terpukul karena merasa kok dia tidak bisa, sementara perserta yang lain bisa. Saya harus membantu rebuild the confidence, menemani latihan-latihan yang harus dilakukan dirumah. Dan setelah beberapa lama tetap tdk berhasil. Saya sudah menerima bahwa mungkin tiap anak berbeda-beda. Mungkin dia memang bakatnya bukan begitu.
Kemudian adiknya ikut aktivasi GMC juga. Pada hari pertama setelah pulang test blinfold belum bisa. Setelah ikut hari Minggu (hari kedua) pd session akhir ketika dicoba tebak kartu blindfold, ternyata bisa.
Hasilnya 100% tidak ada yang salah. Rupanya si adik lebih sensitif dari si kakak. Dia juga bisa mulai membaca dgn mata ditutup / blindfold reading (selanjutnya akan saya tulis BFR saja). Wah senangnya saya … memang tiap anak beda-beda. Si adik memang agak lebih sensitif selama ini dan terbukti disini. Si kakak belum berhasil sementara si adik sukses aktivasi otak tengahnya.
Lantas saya membaca tulisan bapak HHBS. Iseng-iseng saya coba saya pakai blindfold dan ternyata benar … saya BISA MENGINTIP dari bagian bawah penutup mata. Saya coba turunkan tutup matanya sampai ke ujung hidung … tetap masih bisa mengintip. Hanya setelah blinfoldnya menutup sampai dibawah hidung, atau diatas bibir, baru tidak bisa mengintip. Silahkan para pembaca MENCOBANYA dan membuktikannya sendiri. Saya sudah buktikan dan SAYA BISA MELAKUKAN BLINDFOLD READING ala GMC tanpa perlu diaktivasi otak tengah saya.
Saya mulai merasa was-was. Kemudian saya coba lagi si adik. Pertama-tama secara biasa, dengan hasil sukses seperti biasa. Kemudian ketika saya blindfold saya turunkan kebawah hidung, dia menolak dengan alasan mengganggu napas dan jadi tidak bisa mencium kartunya. Kemudian saya coba dengan menyelipkan tissue di kanan dan kiri hidung, sehingga tidak mengganggu napas, tapi menutup celah yang buat MENGINTIP. Kemudian main tebak kartu UNO, yg menebak warna dan angkanya (atau huruf pada kartu ungu). Saya coba sampai 10 kali biar jelas. Setiap kali tetap saya bilang “BAGUS” seperti kebiasaan di GMC. Hasilnya ketika dicoba, persis seperti yang saya perkirakan. Rasio keberhasilan menebak turun drastis dari 100% menjadi 0%. Ada yg warnanya benar (probalility/kebetulan?) tetapi angkanya salah.
Setelah dia buka tutup matanya, saya tunjukkan ‘tuh kan adik sekarang kok banyak salahnya’ (saya tidak bilang salah semua). Akhirnya sambil saya peluk saya bisikkan ke telinganya. Adik kemarin-kemarin waktu betul semua ngintip ya? Dan dia dengan malu-malu mengaku. Iya memang ngintip. Sewaktu membaca juga demikian, bahkan ketika di test maju ke depan di akhir sessi aktivasi juga ngintip. Saya masih berusaha untuk tidak bereaksi negatif, saya menghibur dia dengan bilang ga apa apa kok, tapi lain kali ga usah bohong-bohong ya …. Tetapi dalam hati saya hancur ….. anak saya yang masih TK “terkondisikan” untuk mulai belajar jadi penipu ….
Kemudian saya perhatikan video galeri dari GMC, nanti saya lanjutkan mengenai video, saat ini saya mau menulis tentang si kakak dulu. Si kakak saya perlihatkan video-video di website GMC yang telah saya telusuri. Saya merasa perlu memperbaiki kepercayakan dirinya yang cedera. Saya katakan bahwa its okay tidak bisa BFR, sebagian yang “kelihatannya bisa” mungkin tidak benar-benar bisa. Sebagian mungkin saja benar-benar bisa, tapi sebagian pasti bohong, saya bilang PASTI, karena pada saat aktivasipun ada satu orang tua yang bilang bahwa anaknya ngaku bahwa ngintip, hanya saat itu saya belum terlalu memperhatikan karena waktu itu saya BELUM MENCOBA SENDIRI memblindfold mata saya sendiri. Saya pikir untuk ngintip perlu usaha extra yg entah bagaimana. Saya belum sadar bahwa untuk ngintip tidak perlu usaha apapun, dibawah kain blindfold ada ruang yang cukup untuk mengintip. Yg perlu dilakukan cukup “mencium kartu” sambil mata melirik ke bawah …. cukup
itu saja.
Saya puji si kakak bahwa dia jujur, tidak perlu harus menipu apapun alasannya. Bahwa anak-anak lain yang tidak bisa juga banyak jumlahnya, cuma banyak yang tidak jujur, tidak seperti kamu. Saya katakan anak-anak lain seperti adikmu mungkin melakukan itu untuk alasan yang bagus, misalnya untuk membahagiakan orang-tuanya, kan di session terakhir diajarkan untuk menghargai orang tuanya. Mungkin si adik atau anak-anak lain merasa orang tua sudah membayar mahal-mahal dan kalau dia tidak bisa takut orang tuanya akan kecewa. Seperti saya tulis di atas, si adik selama ini memang lebih sensitif. Saya lalu tekankan si kakak untuk tidak mengungkit-ungkit lagi fakta bahwa si adik berbohong, kasihan si adik.
Mengenai video gallery, setelah saya mendapatkan bahwa si adik menipu, saya melihat lagi video-video yang ditampilkan GMC. Yang paling mudah adalah di website GMC sendiri, pada halaman video gallery. Saya perhatikan bahwa mulai dari yang mewarnai gambar, main catur, main play station, (kecuali yang main yoyo, saya tidak bisa menyimpulkan) semuanya ada gerakan mendongakkan kepala, tanda si anak berusaha melihat lewat sela-sela hidungnya. Dan tidak ada satupun yang memasang blindfoldnya sampai menutupi hidungnya, yang artinya ada sela-sela yang bisa untuk MENGINTIP. Silahkan anda lihat sendiri SEKARANG kalau anda tidak percaya saya …. dan anda simpulkan sendiri …
Kalau mau berbaik sangka, barangkali tidak semua anak menipu. Ada sebagian barangkali yang mungkin benar-benar bisa melakukan BFR. Tapi saya dengan serius mempertanyakan klaim 70-80 persen keberhasilan seperti yang tercantum di website GMC (bahkan 80-90 persen di brosurnya). Kenapa saya berpikir demikian, pada video galery yang merupakan etalase output-output terbaik dari GMC saja, lebih dari 90% saya yakin ngintip. Lantas bagaimana yang tidak termasuk kategori terbaik yang tidak ditampilkan videonya?
Saya rasa (mungkin saja saya salah) rasio yang tepat akan kira-kira seperti ini :
< 10 persen sukses bisa BFR
60-40 persen “terkondisikan untuk berbohong” (tmsk anak saya yg masih TK)
20-30 persen gagal BFR, yaitu yang jujur dan tidak ngintip.
Rasio ini lebih bisa saya percaya, hanya saja dengan rasio seperti ini apakah para orang tua akan berbondong-bondong mengikutkan anaknya ke GMC? Apakah pertanyaan ini perlu saya jawab? Ga perlu kan?
Saya masih percaya bahwa mungkin saja sebagian besar instruktur atau Licensee GMC tidak tahu fakta-fakta ini. Tapi saya yakin para penggagas atau konseptor GMC tahu dan sadar akan hal ini. Dari mana saya menyimpulkan?
Silahkan buka “Buku Latihan – Anak anak genius” yang dibagikan kepada para peserta setelah aktivasi (juga di brosur dan di website GMC). Halaman pertama ada gambar kepala manusia yang menunjukkan bahwa gelombang yang membuat anak bisa melihat dengan mata tertutup TERLETAK DI BAWAH HIDUNG. Justru di bagian dimana anak bisa MENGINTIP. Saya tantang GMC untuk melampirkan riset mana yang menyebutkan letak gelombang tersebut ada disitu, atau saya terpaksa menyimpulkan bahwa gambar ini adalah hanya akal-akalan yang disengaja untuk misleading dengan tujuan mendorong anak-anak kita untuk MENIPU.
Sebelumnya saya agak ragu-ragu untuk menulis hal-hal ini, ibaratnya kok ya saya cari-cari perkara. Tetapi beberapa hari lalu anak saya (si kakak) pulang sekolah cerita bahwa guru kelasnya bertanya apakah di kelasnya ada yang sudah ikut aktivasi otak tengah GMC. Ternyata ada 3 anak, dan ketika istirahat mereka bertiga ngobrol dan ketiganya tidak bisa BFR, bahkan yang seorang bilang bahwa sewaktu maju ke depan satu-satu di test sehabis aktivasi, dia ngintip. Hal ini membuat saya memantapkan diri untuk menulis ini. Jangan sampai lebih banyak lagi orangtua-orangtua yang ditipu dan anak-anak indonesia yang dimanipulasi lagi. STOP cukup sudah sampai disini.
Barang kali tidak semua orang tua sependapat dengan saya. Sebagian mungkin “memaafkan” ketidak mampuan BFR dan menjustifikasi effort dan biaya yang telah dikeluarkan dengan bahwa ada banyak manfaat lain selain blindfold reading. Saya tidak menyangkal, yang memang telah mendapatkan manfaat ya silahkan saja. Saya juga tidak mengganggap GMC tidak ada hasilnya sama sekali. Yang saya tidak setujui adalah penggunaan blindfold reading sebagai alat promosi dan alat ukur, sementara peluang untuk curang sangat besar. Ini mendorong anak-anak kita untuk curang, dan kemudian memperalat anak-anak yang sudah termanipulasi itu sebagai alat promosi bisnisnya. Itu yang saya tidak setuju.
Silahkan kepada para orang tua, COBALAH PAKAI BLINFOLD ANAK ANDA dan anda akan paham maksud saya. Apakah anda rela anak anda dibegitukan? Apakah anda tidak sedih, kecewa, dan merasa diberi harapan palsu? Apakah tidak kasihan anak-anak kita dimanipulasi untuk kepentingan bisnis, sementara kantong kita dikuras? Saya sih jelas-jelas tidak rela …..
Satu lagi, dalam 8 RAHASIA SUKSES yg diajarkan oleh GMC kepada anak-anak kita, tidak ada prinsip JUJUR, coba deh anda lihat lagi. Hal ini membuat saya makin percaya bahwa rahasia sukses versi GMC memang tidak membutuhkan kejujuran ….
Saya menyimpulkan bahwa pada aktivasi otak tengah GMC telah terjadi :
1. Pengkondisian agar si anak bisa “blindfold reading” dengan cara apapun, termasuk jika berusaha dengan tidak jujur. Setiap anak berusaha untuk BISA, dengan berbagai alasan : ingin terlihat hebat, tidak kalah dengan yang lain (kompetitif), ingin dipuji (baik dari instruktur dan terutama orang tua), ingin supaya orang tua tidak kecewa sudah keluar biaya yang cukup besar, takut kalau dinilai rendah oleh teman-teman atau lingkungan, dan berbagai motif lainnya yang khas anak-anak dan bukan dengan maksud jahat.
2. Pembiaran anak untuk melakukan hal tersebut, bahkan menyiarkannnya dengan tujuan pengembangan bisnis. Ini yang menurut saya motif yang jahat. Menguras uang orang tua, mengkondisikan anak-anak mulai belajar menipu, dan menggunakannnya untuk mempengaruhi anak dan orang tua lain untuk juga terjerumus. Saya kok tidak rela anak saya dimanipulasi seperti itu ….
Kesimpulan :
Sekali lagi saya ulang bahwa saya tidak mengklaim kebenaran mutlak disini, saya justru meminta GMC membuktikan bahwa BFR yang digunakan pada video-video dan alat pengukur setiap selesai aktivasi adalah TINDAKAN YANG JUJUR.
Yang saya minta kepada GMC, agar dalam waktu dekat ini, untuk :
—————————–
a. Mengganti blindfoldnya dengan yang semacam model kaca mata renang, ataupun bentuk lainnya dimana tidak ada sela-sela untuk mengintip. Sehingga tidak memberi peluang (meng-encourage) anak untuk berbuat curang.
b. Mencobakan kepada perwakilan orang tua sebelum melakukan pengetesan kepada anak-anak, untuk memastikan bahwa TIDAK BISA MENGINTIP sewaktu test blindfold pada sesi terakhir aktivasi.
——————————
Jika hal ini dipenuhi, saya akan hapus Page ini atau merubah isinya dengan hal-hal yang memuji GMC. Bahwa ternyata GMC memang seperti yang di promosikan dan punya integritas yang dapat dibuktikan.
Jika GMC gagal memenuhi hal-hal diatas, saya meminta agar GMC :
————————————-
a. Merubah bisnis model dengan menghapus iming-iming yang misleading, seperti jadi jenius, blindfold reading, dll. Hanya mencantumkan klaim-klaim yg sudah teruji (atau sulit dibuktikan), seperti meningkatkan prestasi sekolah, mebuat anak lebih bahagia, dll.
b. Membuat permohonan maaf di beberapa surat kabar Nasional, mengenai telah terjadinya misleading dalam promosi yang dilakukan selama ini.
—————————————-
Jika salah satu atau DUA PILIHAN (merubah blindfold atau merubah cara promosi) DIATAS TIDAK DILAKUKAN, maka dengan terpaksa, saya akan memulai langkah-langkah yang akan mengarah kepada penyelesaian secara Hukum, yang menuju ke arah :
Gugatan Pidana :
Melakukan gugatan pidana kepada seluruh Master Licensee di seluruh Indonesia, beserta seluruh staff pengajar atau instruktur GMC jika per Agustus 2010 masih melakukan kegiatannya. Sebelum bulan Agustus dapat dianggap belum tahu, tetapi per Agustus akan dianggap telah tahu dan mengerti sementara tetap melanjutkan perbuatannya, maka dianggap telah melakukan penipuan secara sengaja, dan masing-masing orang-perorang akan disangkakan melakukan pelanggaran pasal 378 dan 380 KUHP dengan hukuman 4 tahun penjara.
Gugatan Perdata :
a. Mengganti kerugian material berupa pengembalian biaya aktivasi sebesar Rp. 3.500.000,- kepada setiap orang tua yang merasa dirugikan. Dibuktikan dengan sertifikat yang diberikan kepada peserta. Bagi yang tidak merasa dirugikan dan tidak ingin minta pengembalian ya terserah yang bersangkutan masing-masing.
b. Mengganti merugian immaterial sebasar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) atau sejumlah lain yang ditetapkan oleh Majelis Hakim, kepada setiap anak peserta aktivasi, sebagai kompensasi telah dimanipulasinya anak-anak untuk kepentingan bisnis yang curang. Hal ini juga dibuktikan dengan sertifikat.
PS :
Saya menyederhanakan hal-hal yang berkait hukum, agar tulisan ini tetap dapat dicerna dengan mudah oleh masyakarat awam.
Selain daripada itu, secara paralel tulisan ini juga telah sampai kepada insan pers sebagai pilar ke-4 Demokrasi Indonesia (setelah eksekutif, legisatif, dan yudukatif). Saya lihat di web YLKI tidak menerima laporan via email, jadi jika kapan-kapan saya ke Jakarta saya akan laporkan langsung ke YLKI. Jika ada rekan-rekan yang mengalami hal yang sama dan dekat aksesnya ke YLKI, silahkan memasukkan pengaduan ke YLKI.
Semua yang saya sampaikan ini adalah bentuk keprihatinan, bukan karena ingin terkenal secara Nasional, bukan sama sekali. Saya hanya kecewa anak saya yang masih TK dimanipulasi dan dijadikan korban oleh sementara pihak untuk mengeruk keuntungan bisnisnya.
Saya rasa saya perlu share perasaan ini kepada para orang tua lainnya ……
Salam
Satria Dharma
http://satriadharma.com/
Ish..tengok orang dapat anak bahagia je.
Kalau dah kawin tu tentulah nak anak. Tapi kena rancang la baru boleh bahagia.
Bravo Mbak Dwi Estiningsih ….
Saya pun berkesimpulan sama dengan Mbak, bahwa aktivasi otak kanan yang sekarang digembar-gemborkan secara ilmiah adalah ngawur. Bahkan hasil kesimpulan saya cenderung mengatakan bahwa ini mendekati area dunia ghaib !! Indikasinya mudah dilihat dari apa yang ditargetkan, mulai dari melihat benda yang tertutup, sampai katanya bisa meramal masa depan !!! Masya Allah … salah-salah kita bisa mendidik anak kita menjadi syirik.
Sebagai tambahan saja, poin yang saya kaji :
– klaim bahwa mereka “membaui” warna atau “melihat dengan tangan”, padahal kalau kita belajar biologi kita akan mendapatkan bahwa setiap sensor dalam tubuh kita berupa sel-sel yang berbeda bentuk dan fungsinya. Jadi, tidak mungkin melihat warna dengan sensor bau (hidung) atau getaran yang dirasakan tangan.
– metode aktivasinya sendiri tidak bisa dijelaskan secara ilmiah (dengan alat ukur dan sensor untuk menghasilkan data-data yang ilmiah, seperti misalnya hasil scan otak, pengamatan gelombang otak yang dihasilkan, perubahan syaraf sensorik dsb)
– bagi yang anaknya sudah pernah mendapatkan pelatihan aktivasi hingga mendapatkan kemampuan yang dijanjikan : melihat dokumen dalam tempat yang tertutup, mewarnai dengan mata tertutup, “meramal” masa depan, dsb, cobalah bawa anak Bapak/Ibu ke ahli Ruqyah (yang syar’i tentunya). Mudah-mudahan anak Bapak/Ibu terhindar dari hal-hal yang ghaib.
Wallaahu a’lam