Jenis Alat KB Apa Yang Sesuai ?

Terkadang kita bingung dalam menentukan alat kb yang pas dan sesuai untuk kita, karena alat kb sendiri mempunyai banyak jenis. Mulai yg di desain khusus untuk kaum pria, dan khusus untuk kaum wanita. Berikut ini beberapa jenis alat kb dan penjelasanya:

1. Kondom pria dan wanita

Jika dibandingkan dengan alat kontarsepsi lainnya, kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling dikenal di masyarakat, terutama yang dikhususkan bagi pria. Namun, kini telah beredar kondom bagi wanita.

Kekurangan:
Hanya dapat digunakan sekali, kurang efektif dalam mencegah kehamilan, dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada alat kelamin.

2. Pil KB

Pil KB dibagi ke dalam 2 golongan, yaitu jenis yang mengandung hormon progesteron dan kombinasi progesteron-estrogen (seperti Diane 35 dan Yasmin).

Kekurangan:
Harus rutin dikonsumsi setiap hari, dalam beberapa kasus dapat memicu terganggunya pola menstruasi, kenaikan berat badan, hingga darah tinggi; serta tidak melindungi penggunanya dari penularan infeksi menular seksual (IMS)

3. Suntik KB

Suntik KB merupakan langkah pencegahan kehamilan dengan menyuntikkan hormon progestin pada lengan bagian atas setiap 3 bulan sekali.

Kekurangan:
Dapat menimbulkan efek serupa penggunaan pil KB, seperti mual dan kenaikan berat badan, tidak melindungi penggunanya dari IMS, serta dapat menurunkan gairah seksual

4. Koyo Ortho Evra

Koyo ortho evra memang tidak terlalu populer di masyarakat pada umumnya. Untuk pemakaian, koyo ini biasanya ditempelkan pada perut bagian bawah, bokong atau lengan; dan mampu mencegah kehamilan dengan melepaskan hormon estrogen dan progestin ke dalam tubuh.

Kekurangan:
Dapat memicu iritasi kulit, meningkatkan tekanan darah, menyebabkan sakit kepala berkepanjangan.

5. IUD/Spiral

IUD atau yang masyarakat kenal dengan spiral, merupakan alat kontraspesi berbentuk huruf T yang dipasang di dalam rahim. IUD ada yang terbuat dari tembaga (seperti Paragard yang bertahan selama 10 tahun) dan bahan lain yang mengandung hormon (seperti Mirena yang bertahan selama 5 tahun).

Kekurangan:
Dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti kram; ada risiko tubuh menolak pemasangan IUD, serta memicu ketidakteraturan pola serta volume darah yang dikeluarkan saat menstruasi.

6. Implan

Implan alat kontrasepsi berbentuk batang kecil (40mm) yang dipasang di lengan bagian atas dan berfungsi untuk mencegah kehamilan dengan perlahan melepaskan hormon progestin.

Kekurangan:
Dapat memicu iritasi serta rasa tidak nyaman di area lengan yang dipasangi implan, meningkatkan risiko mentruasi yang tidak teratur dengan jumlah darah yang berlebih di masa awal penggunaannya, serta tidak dapat digunakan oleh mereka yang menderita diabetes, penyakit liver, serta osteoporosis.

7. Spermisida

Umumnya, spermisida yang berbentuk krim atau jeli akan diaplikasikan ke dalam vagina minimal 30 menit sebelum berhubungan seksual. Fungsinya adalah untuk membunuh sperma agar tidak bergerak ke dalam rahim dan membuahi sel telur.

Kekurangan:
seringkali memicu timbulnya iritasi serta tidak melindungi penggunanya dari IMS.

8. Diafragma

Diafragma adalah alat kontrasespsi berbentuk kubah yang terbuat dari karet dan dipasang di mulut rahim; biasanya digunakan bersamaan dengan spermisida. Perlu diperhatikan bahwa diafragma harus tetap dipakai setidaknya sampai 6 jam setelah berhubungan seksual.

Kekurangan:
Dapat memicu iritasi pada jaringan vagina serta tidak melindungi penggunanya dari IMS

9. Cervical cap

Berbentuk hampir serupa dengan diafragma, Cervical Cap diletakkan di mulut rahim agar jalur masuk sperma terhalang.

Kekurangan:
Pemasangannya cukup merepotkan karena harus dilakukan oleh dokter dan hanya efektif digunakan selama 2 hari saja.