Ini Arti Tekstur Dan Warna Darah Menstruasi

 

Darah haid bagi kaum wanita yang masih berusia produktif akan keluar setiap bulannya. Pengertian dari menstruasi itu sendiri adalah perubahan fisiologis yang terjadi pada kaum wanita dan dipengaruhi oleh hormon FSH-estrogen atau LH-progesteron dengan cara berkala. Proses tersebut menyebabkan peluruhan dinding rahim yang terdiri dari darah dan jaringan tubuh berupa gumpalan.

Masa menstruasi yang terjdi pada usia remaja berkisar antara usia 10-16 tahun, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh kesehatan, nutrisi, berat badan dan juga tinggi badan. Siklus haid atau menstruasi normalnya adalah sekitar 21-35 hari, sedangkan idealnya sekitar 28 hari dengan masa menstruasi berlangsung selama 2-8 hari.

Darah menstruasi yang dikeluarkan oleh rahim wanita setiap bulannya itu pun mempunyai tekstur dan warna yang berbeda-beda dengan artinya masing-masing.

Arti Warna Darah Menstruasi

1. Merah Terang
Darah yang baru saja dikeluarkan dari dalam tubuh. Biasanya aliran darah yang terjadi cenderung ringan dan juga teratur.

2. Merah Gelap
Menandakan bahwa adanya darah yang lebih tua dan sudah lebih lama tersimpan di dalam rahim namun baru dapat dikeluarkan. Biasanya darah dengan warna yang demikian terjadi pada saat wanita bangun tidur.

3. Kecoklatan atau Kehitaman
Darah dengan warna tersebut menandakan adanya darah tua. Para wanita yang mengalami darah dengan warna tersebut biasanya menjadi tanda telah mendekati akhir periode menstruasi dengan aliran darah yang tidak deras. Kaum wanita dengan kondisi siklus menstruasi yang tidak teratur biasanya juga cenderung mengalami darah menstruasi dengan warna tersebut.

4. Orange
Warna darah menstruasi tersebut timbul akibat darah bercampur dengan cairan yang berasal dari serviks. Selain itu, warna orange pada darah menstruasi juga bisa mengindikasi adanya infeksi.

Selain warna darah yang berbeda-beda, tekstur darah pun bisa berbeda-beda. Pada saat darah yang dikeluarkan menggumpal berarti bahwa perdarahan menstruasi cenderung berat. Normalnya, tubuh memproduksi antikoagulasi yang menyebabkan perdarahan bisa menggumpal dan berhenti. Namun pada saat menstruasi berlangsung, tubuh tidak sempat memproduksinya sehingga membuat darah yang keluar dalam bentuk gumpalan-gumpalan darah dengan warna gelap. Lakukan pemeriksaan ke dokter jika kondisi tersebut terjadi secara terus-menerus.

Darah dengan tekstur yang licin seperti jelly merupakan darah kotor yang tercampur dengan lendir dari serviks. Pada jenis darah yang tipis dan cair, darah sudah kembali bekerjasama dengan anticoagulant alami tubuh karena perdarahan yang terjadi juga sudah tidak seberat sebelumnya dan darah berwarna merah terang.

Pada saat darah menstruasi keluar dengan gumpalan berupa jaringan berwarna keabuan dengan jumlah yang banyak, kemungkinan besar Anda telah mengalami keguguran. Darah menstruasi lainnya yang tampak tidak normal bisa diakibatkan oleh adanya keberadaan fibroids atau leiomyomas, yaitu sejenis tumor jinak yang berada di dalam rahim.
Kondisi darah menstruasi dan teksturnya yang berbeda dari biasanya juga bisa menandakan adanya ketidakseimbangan hormon estrogen dan juga progesteron.

Penyebab Perubahan Hormon

1. Perubahan berat badan secara tiba-tiba.
2. Efek dari mengkonsumsi obat-obatan.
3. Adanya pembesaran pada rahim.
4. Adanya halangan pada aliran darah menstruasi
5. Adanya pertumbuhan abnormal di jaringan rahim, kondisi endometriosis maupun adenomyosis.
6. Adanya kondisi menopause.

Hal-hal penting yang penting untuk diwaspadai dengan terjadinya perubahan tekstur dan warna pada darah menstruasi yaitu apabila kondisi tersebut terjadi secara bersamaan dengan gejala rasa lelah berlebihan, kulit dan kuku yang menjadi pucat, rasa pusing dan siklus menstruasi yang tidak teratur.

One comment

Comments are closed.