Pada saat anak Anda mengalami tumbuh kembang, kebutuhan nutrisi makanan yang mereka konsumsi harus benar-benar Anda perhatikan. Pada tahap tersebut, anak sangat membutuhkan banyak serapan gizi dan nutrisi yang baik. Jadi, makanan sehat tersebut harus bisa melengkapi apa yang mereka butuhkan. Apakah Anda sudah mengetahui apa yang telah Anda berikan sudah sehat dan bergizi, serta tepat? Untuk mengetahuinya Anda bisa melihat dari beberapa indikator.
Berikut kami informasikan beberapa indikator untuk mengetahui kebutuhan nutrisi anak.
Indikator BAB
Buang air besar (BAB) bisa menggambarkan kecukupan asupan serat dalam makanan balita Anda. Selalu sempatkan setiap hari mengamati rutinitas buang air besarnya dan amati pula kotorannya.
1. BAB minimum setiap pagi (bisa lebih dari satu kali, tetapi tidak diare atau sakit perut)
2. BAB tanpa mengejan, kotoran keluar secara otomatis tanpa didorong
3. BAB kotoran tenggelam, tidak mengambang
4. BAB 2 menit, kotoran sudah keluar semua
5. BAB merasa tuntas
Jika anak Anda tidak setiap hari buang air besar atau selalu mengejan setiap kali buang air besar, yang harus Anda lakukan adalah membenahi lagi asupan makanannya. Sebagian besar orangtua merasa sudah memberikan cukup makanan berserat, tetapi ternyata anaknya masih tidak lancar BAB. Anda harus mengetahui bahwa setiap anak memiliki kebutuhan asupan serat berbeda. Jadi, Anda jangan ragu untuk meningkatkan lagi jumlah asupan makanan berserat, terutama beras merah, sayuran segar, buah segar, dan polong-polongan.
Gas buang (kentut) dan kotoran yang berbau terlalu tajam menusuk juga bisa mengindikasikan rendahnya asupan serat makanan. Cukup mengkonsumsi buah-buahan segar, sayur-sayuran segar, beras merah, dan polong-polongan meningkatkan timbunan serat dalam usus besar yang menjadi makanan bagi “bakteri baik” penghasil vitamin K. Dengan demikian, “bakteri baik” berkembang biak dengan pesat, sebaliknya pertumbuhan “bakteri pembusuk” tetahan. Populasi “bakteri pembusuk” yang terbatas menekan terbentuknya gas berbau busuk sehingga bau khas gas buang dan kotoran wajar.
Sebaliknya, asupan serat yang rendah meningkatkan volume makanan pembentuk gas di dalam usus besar karena kotoran sulit dibuang tanpa serat yang cukup. Kecuali polong-polongan, makanan hewani merupakan sumber protein yang miskin serat dan biasanya tertahan lama dalam usus besar jika tidak ada serat. Padahal, sebagian besar makanan hewani kaya triptofan, salah satu asam amino penyusun protein yang mengandung belerang (sulfur). Nah, belerang dalam protein hewani inilah penyebab bau tajam menusuk pada gas buang dan kotoran anak. Oleh karena itu dampingi dengan asupan serat yang cukup.
Indikator flu atau demam
Anda bisa mengamati anak Anda, apakah mudah terserang flu atau demam, jika hal itu terjadi pada anak Anda maka menandakan bahwa rendahnya sistem kekebalan tubuh anak atau terjadi peradangan dalam sistem tubuh anak. Penyebab anak mengalami hal ini berkaitan dengan terbatasnya asupan nutrisi penjaga imunitas, terutama vitamin C, betakaroten, dan seng (zinc). Mulai dari sekarang Anda bisa mengamati apakah asupan buah-buahan segar, sayuran segar, dan ikan segar terlalu sedikit? Jika ya, perlahan-lahan tingkatkan lagi. Untuk mengobati flu anak bisa dengan mengkonsumsi madu syifa kids flu batuk dan sirup gurah super.
Indikator alergi makanan
Anak yang mengalami alergi makanan berkaitan dengan rendahnya sistem kekebalan tubuh anak. Semakin banyak makanan yang membuatnya alergi, bisa jadi hal itu mencerminkan semakin rendahnya imunitas anak. Jika hal ini terjadi pada anak Anda, Anda bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak dengan memperhatikan lagi asupan makanan peningkat sistem kekebalan tubuh. Semakin kuat imunitas anak, semakin kebal ia terhadap gangguan alergi. Untuk meningkatkan imunitas tubuh anak bisa dengan mengkonsumsi spirulina kid’s honey plus propolis, madu lengkap si buah hati, dan sarikurma anak plus curcuma.
Indikator tinggi dan berat badan
Kecukupan gizi dan porsi makan balita dapat diukur dengan berpedoman pada patokan ini. Jika berat badannya kurang dari patokan berat badan normal, bisa diduga asupan makanan sumber kalorinya kurang. Anda perlu memperhatikan lagi porsi makan anak Anda. Selain berat badan, tinggi badan anak juga menjadi indikator tumbuh kembang anak. Jadi jangan hanya memperhatikan bertambahnya berat badan anak ya, mulai sekarang Anda harus memiliki catatan perkembangan tinggi badan anak.
Sumber gambar : http://1.bp.blogspot.com/-VYeUqdbSsrw/T38VvIadvsI/AAAAAAAAADM/YtdRL0DWMSM/s1600/Kebutuhan+Gizi+Pengaruhi+Kecerdasan+Anak.jpg