Gangguan Kesehatan di Daerah Kewanitaan

gangguan daerah kewanitaanSebagian besar wanita pasti pernah mengalami beberapa masalah pada organ kewanitaannya seperti siklus menstruasi yang tidak teratur, keputihan, atau infeksi jamur pada organ kewanitaan yang dapat diatasi dengan pengobatan sederhana. Tetapi jika terjadi masalah lain yang lebih serius, segera cari pertolongan medis.

Berikut kami informasikan beberapa gangguan kesehatan di daerah kewanitaan yang mengindikasikan penyakit tertentu, seperti:

1. Nyeri panggul

Wanita mungkin sering mengalami sedikit rasa nyeri pada panggul ketika masa ovulasi. Hal tersebut normal terjadi, tetapi jika nyeri panggul tidak kunjung reda sampai  beberapa hari, Anda perlu waspada dan  segera periksakan ke dokter. Jika wanita memiliki nyeri panggul yang main parah, dokter akan memeriksa apakah ada perkembangan fibroid jinak dan endometriosis dalam rahim. Jika muncul gejala lain seperti keputihan dan demam, mungkin Anda menderita penyakit radang panggul.

Selain itu, jika nyeri panggul disertai nyeri perut dan pendarahan organ kewanitaan mungkin menAndakan kehamilan ektopik, dimana implan telur dibuahi di luar rahim.

Penyakit lain yang mungkin ditandai oleh nyeri panggul adalah kanker ovarium dengan gejala lain seperti kembung, panggul seperti tertekan dan buang air kecil terlalu aktif hingga lebih dari 2 minggu. Jika hal ini terjadi, Anda harus segera diperiksa untuk kemungkinan kanker ovarium.

2. Pendarahan yang tidak biasa

Jika Anda sedang tidak dalam alat kontrol kelahiran tetapi mengalami pendarahan di luar menstruasi yang berlangsung selama lebih dari satu atau dua bulan, Anda harus segera mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Pendarahan yang abnormal ini dapat disebabkan oleh beberapa penyakit yang tidak serius seperti perimenopause atau fibroid rahim atau polip. Tetapi jika Anda mengalami pendarahan setiap kali selesai berhubungan seks, mungkin hal ini menunjukkan gejala infeksi serviks atau leher rahim.

Penyakit menular seksual, seperti gonorrhea atau klamidia juga dapat menyebabkan luka pada serviks yang disertai pendarahan ketika berhubungan seks. Jika Anda telah berusia setengah baya dan telah menopause, Anda perlu waspada tentang pendarahan organ kewanitaan yang berpotensi terhadap kanker rahim. Kanker rahim dapat disembuhkan jika ditemukan dalam tahap awal, sehingga Anda perlu mewaspadai tAnda peringatan dini kanker rahim, yaitu pendarahan pasca menopause.

3. Gejala yang tidak biasa

Waspadai gejala abnormal pada organ kewanitaan seperti bau yang kuat, keputihan dalam jumlah yang berlebihan, gatal, sensasi terbakar, iritasi, warna organ kewanitaan yang tidak biasa, atau keluar darah.

4. Organ kewanitaan kering

Kekeringan organ kewanitaan dapat terjadi pada wanita pascamenopause atau wanita yang mengalami atrofi organ kewanitaan sehingga dapat menyebabkan luka setelah berhubungan. Kekeringan organ kewanitaan ini disebabkan karena wanita yang lebih tua memiliki kadar estrogen yang rendah, sehingga mengalami penipisan oragan kewanitaan dan menjadi kering serta mudah teriritasi.

Kekeringan organ kewanitaan dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk dehidrasi, minum obat tertentu (antihistamin), perawatan yang salah, penipisan jaringan mukosa dan perubahan kadar hormon selama menopause. Organ kewanitaan yang kering akan menyebabkan rasa nyeri ketika penetrasi.

5. Luka atau benjolan

Luka di daerah kewanitaan dapat menunjukkan gejala herpes, penyakit menular seksual, atau kanker. Gejala kanker vulva termasuk benjolan yang tidak biasa, seperti kutil atau benjolan merah, dan luka datar yang tidak kunjung sembuh. Kadang-kadang, luka datar tersebut dapat menjadi bersisik atau berubah warna.

6. Infeksi ragi pada organ kewanitaan

Ragi adalah jamur yang hidup di organ kewanitaan dalam jumlah yang sedikit, tetapi akan menimbulkan infeksi jika jamur tersebut berkembang dalam jumlah yang berlebihan. Gunakan celana dalam dari bahan kain yang membuat organ kewanitaan Anda dapat bernapas dan lebih kering, sehingga bakteri tidak dapat tumbuh dengan mudah.

7. Benjolan kecil berisi cairan yang tumbuh di organ kewanitaan

sabun sirihHal ini disebabkan karena tersumbatnya kelenjar bartholin. Kelenjar bartholin berupa dua buah organ di bawah kulit Organ kewanitaan yang seukuran kacang yang berperan dalam proses lubrikasi organ kewanitaan. Jika kelenjar ini tersumbat, sekresi cairan pelumas terjebak dan menyebabkan tumbuhnya benjolan kecil yang lembut, licin dan membengkak di dekat lubang organ kewanitaan.

Bartholin yang tersumbat biasanya jinak dan tidak memerlukan pengobatan. Anda mungkin dapat mengatasinya dengan mandi air hangat selama 20 menit dua atau tiga kali sehari. Jika benjolan menjadi menyakitkan atau ukurannya bertambah besar, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan prosedur marsupialization. Prosedur ini termasuk pengeringan benjolan, kemudian menjahit dinding benjolan pada kulit luar untuk membuat saluran baru. Pengobatan dengan cara ini akan sembuh dalam waktu sekitar satu bulan.

Untuk meminimalisasi timbulnya masalah di daerah kewanitaan, Anda bisa melakukan perawatan secara rutin. Salah satunya, bisa dengan menggunakan sirih, karena sirih sudah terbukti bisa mengatasi gangguan di daerah kewanitaan. Produk yang berbahan dari sirih sudah banyak tersedia dalam kemasan praktis seperti sabun kristal, sabun sirih tazakka, kapsul daun sirih tazakka.

Sumber gambar : 
1. http://bisniskk.web.id/uploads/2012/09/cervi.jpg
2. http://2.bp.blogspot.com/-EJn_dmBypmo/UW4PPYydXXI/AAAAAAAAAc4/-soscxs8g2A/s1600/sabun-tazakka-sari-rapet.jpg