Perkembangan zaman yang sangat cepat dan Persaingan hidup yang semakin ketat membuat setiap orangtua mendambakan anak yang memiliki kecerdasan dalam semua aspek kecerdasan (multiple Intelligence). Harapannya dengan ia memiliki kecerdasan ganda, ia akan mudah meraih berbagai kesuksesan dalam hidupnya. Sehingga berbagai cara dilakukan mulai dari mencari pasangan, asupan gizi dan perlakuan selama masa kehamilan, kelahiran, pendidikan sejak lahir sehingga 5 tahun pertama, juga mencari sekolah-memberikan pendidikan yang terbaik.
Tapi Sebenarnya apa sih ya cerdas itu? ada banyak definisi mungkin ya. tapi saya lebih suka mengadopsi definis cerdas menurut ungkapan Nabi Muhammad SAW bahwa:
“orang yang cerdas itu adalah yang memperhatikan apa yang ia perbuat untuk hari esok”
Kenapa? karena menurut saya, kalau diperhatikan perumpamaan itu mengandung syarat bahwa untuk bisa memperhatikan apa yang diperbuat untuk hari esok, membutuhkan berbagai pemahaman yang artinya juga kecerdasan yang menjadi landasan untuk bisa melakukan yang terbaik dan menghasilkan yang terbaik. nah yang terbaik disini tak sebatas hanya kesuksesan yang bersifat materi tapi juga pada kesuksesan sejati, kesuksesan yang sesungguhnya. yakni bahagia di dunia, bahagia diakhirat (di surga).
Tapi seringkali orangtua termasuk saya tersandung pada bagaimana caranya agar anak memiliki multiple Intelligence. Dari berbagai sumber yang saya baca ada banyak cara untuk menghasilkan anak yang cerdas. upaya ini bisa dimulai sejak kita-kita masih singel (lajang) dengan mengasah kecerdasan kita terlebih dahulu, harapannya ada gen yang akan kita turunkan kepada anak kita kelak, kemudian dalam mencari pasangan yang juga cerdas. memperhatikan berbagai asupan gizi dan tambahan suplemen otak selama masa kehamilan, juga treatment-treatment fisik maupun psikis selama masa kehamilan, proses kelahiran, dan upaya pendidikan sejak usia dini bahkan sejak baru lahir.
Dalam agama islam mencari pasangan didahulukan memilih pasangan yang memiliki kriteria agama dan akhlak yang baik. karena kriteria itu benar-benar menjadi landasan untuk menghasilkan bibit-bibit dan generasi yang terbaik. kenapa? agama dan akhlak berarti mengandung pengertian kecerdasan spritual dan kecerdasan emosional. kecerdasan ini penting dimiliki orang tua karena ia adalah figur dan idola bagi anak-anaknya. Anak benar-benar melakukan imitasi terhadap orang tuanya. lalu bagaimana dengan kecerdasan IQ. banyak sumber menyebutkan bahwa kecerdasan spritual dan emosional yang terasah dengan baik itu mampu merangsang, memacau dan meningkatkan kemampuan IQ anak. Itu berarti bahwa ibarat membangun Rumah, spritual dan emosionalnya adalah pondasi yang harus dibangun dengan baik agar rumahnya bisa berdiri dengan kokoh. Dengan kata lain akan menjadi ringanlah tugas kita untuk memasukkan unsur-unsur kecerdasan IQ, jika kecerdasan spritual dan emosionanya sudah terasah dengan baik.
Tahukah anda bahwa Usia dini adalah usia yang sangat penting dan potensial untuk memperkenalkan dan menanamkan berbagai aspek perkembangan atau kecerdasan spritual, emosional dan kecerdasan IQ anak. kecerdasan spritual seperti pengetahuan dasar-dasar agama berupa pengenalan kepada penciptaNYa yang dikuti dengan menyayangi, dan mengikuti apa kata PenciptaNya. Kecerdasan emosional itu berupa pembiasaan (adab-prilaku) yang baik dalam kehidupan sehari-hari, kemandirian, sosialisasi. sementara Kecerdasan IQ bisa mencakup perkembangan koqnitif, bahasa, fisik, ketrampilan.
Nah bagi ibu-ibu yang ingin memiliki anak yang cerdas, skala prioritas pendidikan kita mungkin bisa diawali dengan membangun kecerdasan spritual dan emosional terlebih dahulu. tapi bukan berarti kecerdasan IQ di telantarkan. Bisa saja kita mengenalkan hal-hal sederhana seperti berhitung dari 1 – 10, bersenandung alfabet, mengenal kosa kata benda-benda disekitar, dll. Hanya saja kita tidak menekankan bahwa mereka harus menguasainya terlebih dahulu. Seperti pada usia dini ini mereka sudah HARUS bisa CALISTUNG. Karena seperti yang dikemukakan tadi bahwa kecerdasan spritual dan emosional yang sudah terasah akan memudahkan ia untuk memahami materi-materi yang bersifat IQ.
Setelah semua langkah diatas kita lakukan satu hal penting yang juga sangat penting kita lakukan adalah berdoa. Jangan lupa doakan anak-anak kita agar mereka senantiasa menjadi pribadi yang cerdas.Dan juga senantiasa perbaikilah diri kita sebagai orang tua karena kitalah yang menjadi figur mereka dalam melakukan berbagai tindakan. MisalnyaTidak ada gunanya kita membiasakan mereka minum dan makan sambil duduk, jika kita sebagai orang tuanya sering mencontohkan makan dan minum sambil berdiri.
Semoga ada yang memberikan kritik dan saran atas tulisan ini untuk memperbaikinya..
Sumber Gambar : https://pbs.twimg.com/profile_images/466925339629727744/4ceT3rci.jpeg