Perineum adalah area kulit antara liang Miss V dengan anus (dubur) yang dapat robek ketika melahirkan atau secara sengaja digunting guna melebarkan jalan keluar bayi (episiotomi). Daerah ini merupakan jaringan yang “kaya” akan ujung sel-sel saraf sehingga sangat peka terhadap sentuhan, dan cenderung mengalami perobekan saat berlangsungnya proses persalinan alami. Ketika mengalami perobekan itu, baik yang alami maupun disengaja bisa mengakibatkan gangguan fungsi dasar otot panggul, sehingga menurunkan kualitas hidup ibu setelah melahirkan. Misalnya, ibu menjadi tidak mampu mengontrol BAK dan BAB karena ada beberapa saraf atau bahkan otot yang “tergunting”.
Bagi wanita, perineum sangatlah penting peregangan dan robekan pada perineum selama proses persalinan dapat melemahkan otot-otot dasar panggul pada dinding Miss V. Trauma pada perineum juga menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri pada saat melakukan hubungan seksual (Barret et al 2000, Eason et all 2002).
Diperkirakan 85% ibu bersalin mengalami robekan jalan lahir (Kettle and Tohil 2008). Salah satu ketakutan yang sering dirasakan oleh ibu hamil terutama timester ketiga adalah takut robek dan takut di jahit. Terutama pada ibu yang pernah mengalaminya, hal ini bisa menjadikan trauma tersendiri baginya saat menghadapi proses persalinannya nanti.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah robekan pada perineum saat bersalin adalah “Perineum Massage”. Pijat perineum/ Perineum massage adalah teknik memijat perineum saat hamil atau beberapa minggu sebelum melahirkan untuk meningkatkan aliran darah ke daerah ini dan meningkatkan elastisitas perineum. Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi. Pijat perineum/ Perineum massage juga sangat penting untuk keberhasilan Hypnobirthing.
Pijat perineum mulai populer sejak tahun 1999. Tepatnya, sejak muncul sebuah artikel di American Journal of Obtetrics and Gynaecology tulisan dr. Labrecque M, seorang dokter kandungan di Watford General Hospital, Inggris, yang menganjurkan persalinan alami pada mereka yang tidak mengalami masalah selama masa kehamilannya. Ia melakukan riset tentang efektivitas dan manfaat pijat perineum dalam mencegah terjadinya perobekan serta mengurangi episiotomi pada proses persalinan alami.
Kesimpulan Labrecque didukung riset serupa oleh dr. Richard Johanson, MRCOG, dokter kandungan dari North Staffordshire Maternity Hospital, Inggris. Ia mencatat, ibu-ibu yang rajin melakukan pijat perineum sejak 3 bulan sebelum hari-H persalinan, terbukti hampir tidak ada yang memerlukan tindakan episiotomi. Kalaupun terjadi perobekan perineum secara alami, maka luka akan pulih dengan cepat.
Manfaat pijat Perineum:
- Membantu otot-otot perineum dan Miss V jadi elastis sehingga memperkecil risiko perobekan dan episiotomi.
- Melancarkan aliran darah di daerah perineum dan Miss V, serta aliran hormon yang membantu melemaskan otot-otot dasar panggul sehingga proses persalinan jadi lebih mudah.
- Meningkatkan kemungkinan melahirkan bayi dengan perineum utuh.
- Membantu anda untuk mempelajari sensasi saat proses persalinan (terutama saat kepala janin crowning) dan bagaimana cara anda mengontrol sensasi tersebut. Dengan demikian akan membantu anda untuk lebih rileks dalam menghadapi proses persalinan nanti.
- Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses penyembuhan jaringan dan otot-otot di sekitar jalan lahir setelah melahirkan
- Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan Miss V (Vaginal Toucher)
- Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan regangan perineum di kala kepala bayi akan keluar
- Dapat dilakukan sebagai ritual hubungan seksual yang akan meningkatkan kedekatan hubungan dengan pasangan, bila Anda melibatkan dia untuk melakukan pijat perineum ini.
sumber gambar : http://3.bp.blogspot.com/_l3a7GMSYZME/TU42hBg24bI/AAAAAAAAAAM/l8Grf_SSGUM/s1600/perineal-massage.jpg