Cara Menyikapi Persamaan dan Perbedaan Antara Suami Istri

cara-menghadapi-persamaan-dan-perbedaan-antara-suami-istri

Kondisi tiap rumah tangga memang berbeda antar satu dengan yang lain, ada pasangan suami istri yang memiliki hobi, sifat, dan karakter hampir sama dan ada pula yang berkebalikan. Tidak dapat terelakkan bahwa persamaan dan perbedaan yang harus disikapi tiap harinya dalam menjalani hidup sebagai pasangan suami istri pada sebuah rumah tangga dianggap cukup sulit dan beberapa pihak baik dari sisi istri atau suami ada yang merasa tersakiti dan dibuat pusing bukan main. Diperlukan beberapa cara berikut untuk mencegah dan mengatasinya:

1. Perlu menjelaskan satu sama lain bahwa persamaan dan perbedaan bukan untuk diperdebatkan tetapi untuk dicari jalan keluarnya.

Sebagai pasangan suami istri, maka seharusnya antara suami dan istri memahami betul bahwa nantinya persamaan dan perbedaan baik dari segi hobi, sifat, dan karakter akan menemui benturan-benturan yang tidak diinginkan sehingga bisa menimbulkan suasana yang canggung dan tidak nyaman di dalam rumah tangga. Perbedaan sifat dan karakter pada awalnya dirasa baik-baik saja, namun lama-lama akan menimbulkan ‘perdebatan’ diluar perkiraan, saat keduanya diprediksi akan terjadi maka dari awal berumah tangga satu sama lain harus membuat peraturan yang disepakati keduanya. Misalnya keduanya menenangkan diri terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan perundingan hangat antara suami dan istri untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.

2. Saling bersinergi satu sama lain

Rumah tangga yang harmonis dan penuh kasih sayang biasanya menerapkan pola sinergi antara suami dan istri. Jika keduanya memiliki hobi yang sama mereka akan melakukan hal bersama-sama dan jika bosan maka keduanya akan mencoba menemukan serta mencoba hal baru bersama-sama pula, sedangkan bila memiliki hobi yang berbeda maka baik dari istri atau suami dapat menularkan ilmu dan hobinya ke pasangan agar bisa belajar bersama sehingga menimbulkan efek ‘romantis’ dalam rumah tangga.

Apabila memiliki kesamaan sifat dan karakter maka benturannya justru sangat keras, bayangkan saja jika dalam rumah tangga antara suami dan istri memiliki ego yang sama, tentu akan menyulitkan keduanya, berbeda dengan mereka yang memiliki sifat berlawanan, saat suami memilki ego yang tinggi, sang istri justru adalah seorang perempuan yang ‘nrimo’ (menerima) dan sabar, tentu karena ada pihak yang egonya rendah maka dapat meluluhkan keadaan lebih mudah.

3. Jangan pernah merasa bahwa “hanya kitalah yang ada di dunia ini”

Konsep yang paling sulit diaplikasikan pasangan suami istri adalah menerima dan memberikan ruang berkreasi dan berpikir satu sama lain. Misalnya sang istri memiliki hobi yang berlawanan dengan sang suami, maka di sini sang suami tidak perlu memaksanya untuk menyukai hobinya, selama hobi sang istri tidak melanggar syariat islam dan tidak melalaikan kewajibannya sebagai istri serta ibu maka masih dalam taraf wajar.

Sama-sama mengembangkan hobi tanpa melalaikan tanggungjawab dan tidak melanggar larangan Allah Subhanahu Wa Taa’la akan menciptakan keberagaman dalam rumah tangga. Begitu juga saat sang suami memiliki pemikiran yang berbeda dari istri, maka di sini sang istri tidak boleh terburu-buru menjudge apalagi merasa pendapat dirinya tidak dihargai karena kembali lagi bahwa suami adalah pemimpin rumah tangga, imam serta ayah dari anak-anak. Selama pemikirannya tidak menyimpang dari perintah Allah, bukan sekedar nafsu belaka dan tidak mengajak pada kemungkaran maka sah-sah saja untuk mengikuti pemikirannya. Hal baik berasal dari sikap yang mau berkembang dan membuka diri satu sama lain dalam kehidupan berumah tangga, jadi jangan pernah malas untuk merundingkannya.