Cara Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Saat Berpuasa

tumbuh kembang anakPuasa adalah ibadah wajib bagi umat muslim yang sudah baligh. Meskipun begitu bukan berarti membiarkan anak-anak dibawah umur untuk tidak berpuasa. Mengajarkan anak berpuasa sejak dini dimaksudkan agar anak menjadi terbiasa dan jika sudah waktunya diwajibkan berpuasa, anak akan menjalaninya dengan mudah.

Ada beberapa hal yang penting Anda perhatikan dalam mendidik anak untuk berpuasa, salah satunya adalah puasa harus disesuaikan dengan tumbuh kembang anak. Jika anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang mengalami kekurangan energi, akibatnya tidak hanya lemas, tetapi juga dapat membuat anak tidak dapat tumbuh dengan baik.

Yang terpenting adalah asupan makanan harus tetap memenuhi standar gizi seimbang. Bila nutrisi anak terjaga, maka anak akan terhindar dari dampak atau gangguan tumbuh kembang anak. Bagaimana caranya agar tumbuh kembang anak tetap optimal walaupun sedang berpuasa? Berikut ini kami informasikan cara mengoptimalkan tumbuh kembang anak saat berpuasa antara lain:

1. Memperhatikan porsi makan anak saat berbuka puasa

Yang perlu Anda ketahui, bahwa porsi saat berbuka merupakan pengganti porsi sarapan pagi. Jadi, sebaiknya Anda mulai menyajikan jenis makanan yang mudah dicerna. Makanan yang mudah dicerna adalah makanan atau minuman yang mengandung glukosa yang mudah diserap tubuh. Porsi atau cara makan pada anak yang berpuasa sama dengan orang dewasa. Asupannya yakni 40 persen santapan pada saat sahur disertai air 3 gelas. Sedangkan pada saat berbuka 60 persen santapan, ditambah konsumsi panganan manis yang cukup dan minum 5 gelas air. Kadar gula dalam tubuh berkurang setelah 10 jam, demikian juga pada anak. Maka dari itu dia harus minum yang manis, sehingga kadar gulanya tidak terlalu drop.

Contoh makanan dan minuman tersebut antara lain teh manis, kue manis atau kurma. Setelah diberikan makanan pembuka tersebut, berikan anak Anda makan malam dengan nutrisi yang lengkap dengan sumber karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Jangan lupa juga untuk selalu mencukupi kebutuhan air putih, terutama saat anak sedang terjaga.

2. Tambahkan buah dan sayuran saat sahur

Jika nutrisi di dalam menu makanan dan minuman anak tetap terjaga, maka anak akan terhindar dari gangguan tumbuh kembang. Menambahkan buah dan sayur saat sahur akan memberikan nutrisi tambahan bagi anak. Yang perlu Anda ingat adalah tetap memberikan porsi makan malam ditambah dengan buah dan sayur. Namun jika Anda mengalami masalah si kecil tidak terlalu suka dengan buah atau sayur, Anda bisa menyiasatinya dengan menyelipkan buah dan sayur ke dalam menu kesukaan anak.

3. Hindari kelelahan pada anak

Jika anak terlalu banyak beraktivitas, dikhawatirkan anak akan kelelahan. Maka, sebaiknya Anda membatasi kegiatan anak terutama saat siang hari, karena anak yang lelah akan cepat mengalami dehidrasi. Atur kegiatan anak agar lebih banyak digunakan saat menjelang berbuka puasa. Jika anak pulang sekolah di siang hari, berikan kesempatan pada anak untuk tidur siang.

4. Tidak terlalu memaksa anak untuk berpuasamadu anak spirulina

Bagi para orang tua tidak perlu terlalu memaksakan anaknya untuk berpuasa, terlebih lagi pada anak usia balita. Karena hal ini dapat mengakibatkan efek yang lebih besar di kemudian hari. Jadi sebaiknya latihan puasa pada anak mulai diterapkan ketika anak sudah melewati masa balita, atau pertumbuhannya sudah optimal. Jika anak masih terlalu kecil atau di usia balita maka tumbuh kembangnya akan terhambat, sehingga jika tertinggal saat balita, makan sedikit, ditambah puasa, anak akan tertinggal tumbuh kembangnya.

Anda bisa juga memberikan suplemen alami buat buah hati Anda seperti spirulina kid’s honey plus propolis sebagai anti bodi dan melindungi anak dari berbagai macam penyakit, terutama saat bulan puasa seperti sekarang ini.

sumber gambar:
1. http://amorez.com/uploads/posts/2013-06/1370980425_healthy-child-nutrition1.jpg
2. https://pondokibu.com/uploads/2011/02/madu_anak_spirulina_3.jpg