Cara Mendidik Mental Anak Menjadi Kuat

cara-mendidik-mental-anak-menjadi-kuatMendidik anak merupakan tugas utama seorang orang tua, ditambah juga dengan mendidik mental anak sendiri. Jika mental sang anak lemah, maka ia akan menjadi anak yang pesimis dan takut pada orang lain. Bagaimana pun peran kita sebagai orang sangatlah penting untuk mencetak anak-anak yang bermental kuat, cerdas serta religius.

Perlu kiranya pendampingan mentalitas sang anak agar terhindar dari pengaruh negatif sehingga anak-anak menjadi generasi bangsa yang baik, di antaranya:

1. Tanamankan pendidikan agama serta kebiasaan yang baik

Sedari dini  tanamkan pendidikan agama dan kebiasaan yang baik di lingkungan keluarga. Anak-anak biasanya suka mencontoh orang yang lebih dewasa termasuk orang tua. Lakukan doa dan ibadah bersama, gotong royong membesihkan rumah, dll.

2. Senantiasa melakukan pedampingan

Di saat anak sedang belajar ataupun bermain usahakan melakukan pendampingan sehingga anak akan belajar untuk mengetahui hal-hal baru dimulai dari penjelasan orang tua. Seperti: pendampingan saat anak menonton TV dan menjelaskan baik buruknya tontonan tersebut.

3. Kembangkan hobi anak yang positif

Bantu anak mengembangkan hobi mereka seperti melukis, menari, bermain komputer, menyanyi dan lain-lain sehingga bakat dan keterampilan anak akan terasah. Dengan adanya wadah ini sang anak akan diperhatikan dan diberi respon positif terutama dari orang tuanya sehingga konsentrasi anak akan tercurah pada hal-hal yang bersifat positif.

4. Beri reward (hadiah) bila anak berhasil

Beru hadiah atau sesuatu kepada anak ketika telah melakukan suatu keberhasilan, seperti naik kelas, menjadi juara 1-3 di sekolahnya, juara perlombaan bahkan saat anak selesai membantu pekerjaan orang tua di rumah (kondisi ini bisa sesekali dilakukan).

5. Jangan pernah menghukum anak

Ketika anak berbuat salah jangan langsung memberikan hukuman atas kesalahannya dengan hukuman berat karena jiwa sang anak masih dalam tahap perkembangan sehingga didikan yang terlampau keras akan membentuk pribadi anak yang keras dan pemberontak. Namun cukup dinasihatin dengan bijaksana dan kalo perlu diberi hukuman yang mendidik, seperti harus mencuci piring, membereskan tempat tidur, dll.

6. Sesibuk apa pun, sebagai orang tua harus dan wajib memberi perhatian pada sang anak.

Berilah waktu walaupun beberapa jam saat anak ada di rumah untuk mendengarkan keluh kesah sang anak saat beraktifitas di luar. Dan tentunya orang tua bisa memberi nasihat menghibur agar hatinya tidak sedih atau terbebani.

7. Kebersamaan keluarga sangatlah diperlukan

apalagi di masa anak-anak dalam pertumbuhan. Sentuhan kasih sayang dan perhatian orang tua akan membuat mental sang anak  menjadi kuat di kemudian hari. Sesekali lakukan liburan dan tamasya bersama agar anak merasa dekat dengan orang tuanya (disesuaikan kemampuan orang tua) atau bisa juga mengunjungi sanak saudara di kota lain untuk menjalin silaturahmi.

Ibarat anak seperti kertas putih yang suci, pengaruh lingkungan lah termasuk pendidikan orang tua yang akan memberi warna tersendiri pada pribadi anak tersebut. Anak akan menjadi generasi dambaan dan membanggakan bila kita berhasil mendidiknya dengan pendidikan adan agama.

Namun tak jarang pula, pengaruh lingkungan luar yang negatif yang menyebabkan sang anak menjadi pribadi yang tidak diharapkan bahkan menjadi ancaman bagi orang tua.