Cara Mendidik Anak Agar Mengenal Allah (Bagian 2)

cara mendidik anak mengenal allahSebelumnya kita telah membahas bagaimana Cara Mendidik Anak Agar Mengenal Allah (Bagian 1), yakni membangun interaksi yang nyaman dengan anak, senantiasa menyebutkan bukti kebesaran Allah kepada anak, dan memberikan teladan kepada anak  Berikut ini adalah dua Cara Mendidik Anak Agar Mengenal Allah (Bagian 2):

1. Mengajak anak berbincang mengenai Allah di saat gembira.

Ketika anak telah mampu berkomunikasi, ajak untuk mengingat Allah di saat gembira. Patut disayangkan bahwa sebagian orang tua mengenalkan Allah ketika anak berbuat sesuatu yang dianggap salah. Misalnya “Kamu itu kok nakal, nanti Allah marah lho.” Atau “Nah kan jatuh, makanya jangan lari-lari, itu tandanya Allah menghukum kamu”. Hal-hal semacam itu membuat anak mengenal Allah secara negatif, dan justru menjauhkannya dari Allah. Usahakan untuk berkomunikasi saat anak sedang bergembira, dalam bentuk pujian dan gambaran kasih sayang Allah. Misalnya, “Wah pintar, makanannya sudah dihabiskan. Allah pasti makin sayang sama ananda.” Selain itu, apresiasi pertanyaan anak mengenai Tuhan dan agama. Berikan jawaban yang jujur. Oleh karena itu orang tua perlu terus mempelajari Islam agar mampu menjawab dengan baik pertanyaan sang buah hati.

2. Doakan anak agar menjadi hamba Allah yang shalih/shalihah.

Doa kedua orang tua untuk anaknya adalah doa yang paling terjamin ikhlasnya. Ketika ikhlas, Allah pasti akan lebih “suka” untuk mengabulkannya. Tentunya ada syarat dan ketentuan berlaku, seprti orang tua tersebut tidak melakukan dosa besar dan sebagainya.Di antara doa kedua orang tua yang ada dalam Al-Qur’an antara lain adalah doa Nabi Ibrahim  untuk keturunannya “Ya Tuhanku, jadikanlah Aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (Q.S. Ibrahim: 40). Juga doa Nabi Zakariya ““Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.” (Q.S. Ali Imran: 38). Ada pula sebuah doa yang telah masyur dipanjatkan, “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. Al Furqaan: 74).

Semoga setiap orang tua senantiasa mendapatkan balasan kebaikan atas upayanya dalam mendidik anak menjadi anak sholeh dan shalihah sebagai generasi penerus bangsa. Allah mengetahui segala yang dikerjakan hambaNya. Ini adalah salah satu bentuk kesempurnaan Iman, Islam, dan Ihsan yang mana jika semua berjalan baik, akan menjadikan keluarga yang luar biasa mulia dihadapan Allah.

Profil Penulis

Syaifulloh Yusuf Aji Cokro Dewanto. Alumni Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Sekarang sedang mendalami Psikologi Pendidikan di Magister Profesi Universitas Gadjah Mada

sumber gambar : http://4.bp.blogspot.com/-71hUj45ODvU/Uac5j03IfXI/AAAAAAAAAyc/jjn6EOkkZEA/s1600/nurul%2Bislam%2Bwanayasa.jpg