Mengenal Sang Pencipta merupakan modal paling dasar dalam pendidikan manusia. Anak bagaikan kertas putih bersih, dan orang tua memegang tanggung jawab untuk mengukir kalimat Laa illaha ilallah (Tiada yang layak diibadahi selain Allah) di hatinya.
Fenomena tawuran, minuman keras, narkotika, hingga pergaulan bebas pada remaja kian meresahkan. Salah satu penyebab utama kerusakan akhlak generasi muda adalah tidak memiliki bekal ihsan, yaitu perasaan bahwa Allah senantiasa mengawasi. Alangkah baik bila orang tua mulai mendidik anak untuk mengenal Allah sejak dini sehingga anak akan mampu menempatkan dirinya sebagai hamba yang berakhlak mulia dan tumbuh menjadi anak sholeh.
Mendidik Anak Agar Mengenal Allah
Berikut beberapa Cara Mendidik Anak Agar Mengenal Allah (Bagian 1):
1. Membangun interaksi yang nyaman dengan anak.
Syarat utama dalam menyampaikan nasehat adalah keterbukaan kedua belah pihak. Orang tua yang memiliki hubungan harmonis dengan anak akan lebih didengar dan dituruti perkataannya. Rasa percaya kepada orang tua akan memudahkan anak untuk menyetujui gagasan yang disampaikan padanya, termasuk gagasan mengenai Sang Pencipta. Interaksi yang harmonis dapat diperoleh dengan cara memberikan kasih sayang dalam menanggapi segala perilaku anak, serta tak bosan masuk ke dalam dunia bermainnya.
2. Senantiasa menyebutkan bukti kebesaran Allah kepada anak.
Ketika bermain bersama anak, tak perlu sungkan untuk menyebut nama Allah. Misalnya ketika anak bermain di taman, bisa disampaikan kepadanya “Bunga ini indah ya warnanya? Allah yang menciptakannya. Itu lihat kupu-kupunya cantik sekali, Allah juga yang menciptakannya.” Demikian pula ajak buah hati untuk mengenali kenikmatan Allah pada dirinya. Saat menemani anak bercermin dapat disampaikan pujian bahwa parasnya cantik, matanya berbinar, rambutnya subur kemudian katakan padanya ”Segala puji bagi Allah yang menciptakan ananda dengan sempurna.”
3. Memberikan teladan kepada anak.
Orang tua sepantasnya memberikan teladan dalam mendidik anak berupa perilaku Islami agar buah hati tumbuh menjadi anak sholeh , seperti berjama’ah di masjid bagi ayah, membaca Al-Qur’an, berpuasa, berdo’a di setiap kesempatan dan ibadah-ibadah lain. Ajak anak untuk beribadah bersama. Hindari menyuruh tanpa memberi contoh, seperti meminta anak shalat di masjid tetapi ayah tetap membaca koran. Hal tersebut membuat anak merasa terpaksa, padahal ibadah merupakan sebuah kebutuhan.Jika memungkinkan, daftarkan anak ke Taman Pendidikan Al-Qur’an agar anak memiliki teman bermain ketika belajar agama. Untuk mengetahui lebih lengkap bagaimana agar menjadi orang tua teladan, silakan baca Orang Tua Sebagai Teladan Dalam Mendidik Anak.
Apakah cukup demikian? Tentu saja masih ada lagi tips bagaimana cara mendidik anak supaya mengenal Allah. Nantikan tulisan selanjutnya. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Profil Penulis
Aji Cokro Dewanto. Alumni Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Sekarang sedang mendalami Psikologi Pendidikan di Magister Profesi Universitas Gadjah Mada.
sumber gambar : http://1.bp.blogspot.com/-TrV_d8gpEgI/TsO2VTDe_mI/AAAAAAAACa0/-ET5sAcCWu0/s320/doa%2Banak%2Bshaleh.jpg